blogger bekisar : laporan observasi (pt.two)

Oke, kemaren sampe mana ?? oia, kita sampe pada adegan duduk2 istirahat. 

Benar, sodara2. keteguhan mas Zam dan bang Kailani cukup membuat kami terinspirasi. Sayangnya, terik matahari yg pas banget di ubun2 –jam 12an, men !! – membuat sebagian besar dr kami harus tahu diri –termasuk diriku- dengan keterbatasan fisik kami :p 

Sementara itu, obrolan mengalir akrab dan menyenangkan (buat daku sih). Walo daku baru bisa berperan sebatas pendengar, lha rada ga mudeng je, tapi sudah cukup membuat saya terhibur. Terutama dengan adegan mat-matan alias gojeg kere alias dialog yang berbau banyolan khas Thukul (bukannya membandingkan, krn daku tahu pasti kl kalian punya gaya tersendiri ^_^  tetapi supaya yg lain bisa membayangkan seperti apa dagelan gaya mataraman / jogja itu). Saling nge-ledek, ungkapan2 khas blogger yg disituasikan untuk kehidupan nyata, banyolan2 miring, hmmm….cukup membuat otot2 bibir daku agak kram krn nyengir terus (selain itu mungkin juga ketularan mas sapa tuh, maap bgt lupa namanya, yg duduk deket Kang Herry. Daku perhatiin, mas satu ini kl ketawa, lepas banget, bener2 menyenangkan). Dan topik yang paling heboh memancing antusiasme pada siang panas itu (kl di wordpress kan, topik2 yg berbau sara) adalah perbayutan, huehehehe….. 

Tetapi sodara, ada yg terabaikan pd siang selepas gerilya perburuan sampah itu. Ketika yg lain asik cenderung untuk mendekati kerumunan, ada satu sosok yg cenderung menjauh dr kerumunan. He, whats wrong ??? ketika yang bersangkutan akhirnya memutuskan untuk bergabung pun, daku amati, beliau tidak terlibat secara interaktif, kecuali pd sesi perkenalan. Tapi tidak apa-apa, semoga hanya karena karena beliau adalah pribadi yg introvert saja…. (uuuw, aku suka cowok pemalu…. –bletakkkk !!! diganjar bra bekas dewi persik-) 

Teman-teman yg muslim pun tak lupa untuk menunaikan kewajiannya, sholat dluhur. Di tengah2 antrian wudhu dan kamar mandi, terbetik berita bahwa eyang soeharto akhirnya meninggal –oh thanx to technology !!! – Mendengar berita tersebut, ternyata reaksi teman2 biasa-biasa saja. Paling celetukan ‘he, sholat ghoib dong’ semacam itu. Acara dilanjutkan dengan MAKAN SIANG !!! Yeeeeiii, waduh, ouwgh, sedap sekali teman ^^

** Intermezzo : tahukah kalian, apa rahasia makan uenak itu ??? Cuma dua, perut pas lagi laper dan hati pas lagi seneng^^ 

Terimakasih sekali kepada mas Veta (astaga, ternyata dia sesama cah psikologi tho…..astaganagaperkasa, dunia itu sempit ya), dengan segala kedermawanannya, bersedia menanggung makan siang. Sumpah, tempe goreng tepungnya waktu itu enak sekali. Daku ambil tiga ato empat ya…. –gluk, sambil nulis ini kok jadi laper, pengeeeen – 

Singkat cerita (sepertinya ada yg protes krn gaya postingan ini yg sinetron bgt, dipanjang2in episodenya, mentang2 rating tinggi :p), setelah makan siang dan leyeh2 keenakan dibawah rimbunnya pohon cemara, bis yang akan membawa kami pun datang. Persoalan baru muncul : sampah mo digimanain ??? bawane piye ??? buang kemana ??? (dan dengan goblognya, daku nyeletuk utk dibuang di Piyungan, karena disana ada TPA. Halah, juawoh buanget to ya, jeng)  

Akhirnya, kami pulang menuju kota jogja. Teman2 yg tadinya naik bis, pulang tetep pake bis, begitu juga mereka yg naek motor. Nah yang menarik, kami yang di bis mempunyai teman baru : kantong2 sampah ! Ya, kami pulang sambil mengusung sampah ke TPSSementara. Dalam perjalanan pulang, daku perhatikan wajah2 loyo dan ledeng. Tapi daku berani bertaruh, mereka bukan karena kecapekan mungutin sampah, tapi karena hawa panas saja. Jadi, andai matahari lebih bersahabat, sepertinya temen2 jam tempurnya bakalan lebih tinggi, hehehe. Jangan tanya aroma dalam bis, teman, aduhai deh…tapi udah gak kami rasakan lagi. 

Sesampainya di kota jogja, beberapa teman langsung pulang, sementara mas Anto dan teman2 merencanakan untuk melanjutkan kopdar sekaligus meng-entertain Kang Herry. Diputuskan, bahwa daku mendapat kehormatan untuk menjadi tempat transit sebelum rombongan cabut ke angkringan Cak / Lếk Man ato lebih dikenal dg Angkringan Tugu. Maka, sesampai rumah, ku buru2 berburu jajanan pasar sekadarnya untuk menjamu tamu2 red carpet nantinya. Adapun lokasi perburuan jajan pasar ini, setahu saya, pusatnya ada di Pasar Kranggan dan sekitar Taman Sari. Nah yang di Taman Sari ini, ternyata petang juga buka, khusus dari sore. Maka puthu ayu, sosis solo, semar mendem, dan tahu bakso pun siap untuk menjadi teman ngobrol. 

 **hehe, sekalian info kuliner nih. Konon, penjualnya bilang, semar mendem yang ku beli kmrn istimewa, karena kulitnya yang biasanya dari kulit dadar, yg ini dari telo ato ketela. Adapun isinya tetep, yaitu parutan kelapa yang dicampur gula jawa, lazim disebut enten-enten 

Pukul 19.30, tak sengaja daku ketemu Kang Herry yg sedang naik becak melintas jalan Caturwindu. Beliau ini rupanya menolak untuk dijemput dan lebih suka untuk mencari sendiri. Dan kedatangan beliau mengukuhkan, bahwa beliau lagi2 adalah tamu teladan, karena on time terusss hehehe (dan sempet mo bayari kita pas mo masuk Pandansari lo^^). Yap, ketika itu, beliau adalah yg pertama absen di pendopo cafe. Disusul oleh Uncle Goop (eh ternyata bukan….waduh, trus sapa ya yang dateng waktu itu?? maap untuk yang bersangkutan… >__<), yang sedari awal duduk, matanya langsung menatap nanar tahu bakso. Disusul Kang Deden yang sempet kesasar, trus mas Anto, mas Eko, Gun, Leksa, trus sapa maneh yaaa kloter pertama ini ??? 

Ada kejutan yang menyenangkan di sesi kedua kopdar ini, karena pada akhirnya tamu dari malang akhirnya bisa bergabung dg kami. Yeeeeei, akhirnya Siwi datang, dibonceng mas Joe, huhui. Dan astaga, mbak Siwi ini baru mo masuk pager rumah, udah teriak2 ‘kucing, kucing’ astaga…… :p

Omong-omong tentang kucing, astaga, salah satu kucingku bener2 caper banget. seperti tahu aja, kl tamu-tamu yang atang mayoritas cowo. Jadinya, Cici (kucing daku yang sudah ku kebiri) menikati sekali berada di tengah-tengah para cowo ini^^.

Daku cukup terkesan dengan mbak Siwi ini. Daku akui, sebenarnya daku cukup penasaran dg sosok satu ini, apalagi setelah baca postingan ketika dia diajak ML ma fans-nya, hehehe. Daku bayangkan, sosoknya tinggi gedhe macho gitu. Ternyata mungil manis criwis banget^^ 

Pukul 21.15an, rombongan akhirnya pindah ke tempat Cak Man yang memang sangat dekat dr rumah daku. Pada kesempatan ini, dg sangat menyesal daku mohon maaf tidak bisa ikut dikarenakan kondisi badan yang sedang tidak fit. Setelah rombongan tersebut pulang, masih ada kloter susulan yang telat, seperti mas Funkshit, mas Sandal, dan mbak Tika (oke deh, plus mas Pengki ya…mas Pengki waktu itu mbonceng / dibonceng sapa ?? mas Funkshit ya???^^). Oh ya, ada juga Nico yang super telat, Cuma setor sms aja :p (tp sepertinya kau susul mereka ke stasiun ya) 

Akhirul kalam, setelah daku meng-sms Kang Herry mengucapkan selamat jalan dan terima kasih, daku pun langsung tertidur pulas…… 

-masih bersambung-  

PS :

  Terimakasih untuk teman-teman di cahandong, yang sudah bersusah payah meng-organisir acara ini. Acara ini cukup sukses, mampu menggaet 30an blogger dr berbagai kalangan, dan tak sadar, terbentuk tali silaturahmi dan jalinan rasa yg cukup erat di antara alumni bekisar^^ (setidaknya angka statistik kunjungan bertambah dengan adanya teman2 baru, huehehehe hus!!)

Jika sekiranya hendak diadakan lagi acara semacam ini, diperlukan semacam evaluasi sehingga acara yang berikut lebih baik lagi dan berkesan bagi semua yang hadir, termasuk jika ada tamu dr luar kota. Karena disadari ato tidak, blogger tuan rumah menjadi duta pariwisata bagi kotanya. Jika cukup berkesan bagi tamu, bukannya tak mungkin postingan yang dituliskannya, mjd promosi bagi pariwisata daerah^^

Hendaknya tali silaturahmi yang telah terjalin, tetap terjaga di luar dunia maya. Efek positifnya, bukannya tak mungkin lahir tindakan2 yang didasari wacana2 hasil rumpian yang diteruskan dr bilik kamar maya.

Dari kesan pribadi, tidak selamanya stereotype bahwa individu yang lekat dg dunia maya adalah pribadi yang canggung berinteraksi secara langsung, adalah benar. Ternyata ada juga pribadi-pribadi yang cukup ekstrovert ketika bertemu. Yang jelas, pertemuan antar pribadi yang berbeda, merupakan latihan social skill. Saran daku, expect the unexpect.

  • saran jikalau masih ada yg berminat bikin sekuelnya ato franchise-nya : perhatikan soal konsumsi (makanan dan minuman) krn kegiatan semacam ini cukup menguras tenaga. ga usah mewah, bahkan air putih pun cukup (malah harus berlimpah). jika sedari pagi mruput, seyogyanya sediakan konsumsi sarapan. sekali lg ga usah mewah. karena itu, untuk dana dibikin transparan aja, sehingga kl butuh saweran, kan jauh2 hari bisa sounding^^
  • P3K juga diperhatikan (thanks banget untuk mas-mas yang udah belanja, waduw, so sweet perhatian banget).
  • sampah yg udah dikumpulin, mo diapain ??? kl mo dibuang, angkutannya gimana ?? (hikmah kemaren, dr temen2 yg semangat go green-nya sempet daku ragukan^^, ternyata bermanfaat. krn lowongnya bis bisa digunakan untuk angkut sampah)
  • apalagi ya…..mungkin dr hal2 kecil, seperti soal waktu, acara biar ga garing terutama bagi temen2 yg pendiem (gimana caranya biar dipaksa omong, hahaha). tp secara umum, acaranya kemaren bagus kok, sukses. daku yg blm begitu ngeh, ga garing tuh.
  • terimakasih dr lubuk hati yg terdalam untuk seksi sibuk, untuk para dermawan….seperti mas iman brotoseno yg katanya nyumbang bis, trus mas veta yg udah sedia makan siang dan tempe yang mak nyus, dan dermawan2 lain…. (eh beneran ni, dr kemaren itu, kita ga dipungut biaya ???)

akhirul kalam, TERIMAKASIH……semoga silaturahmi yg telah terjalin terus terjaga. semoga niat baik bekisar, mampu menggugah setidaknya kognitif mereka2 yg masih cuek beibeh dg kebersihan lingkungannya….amin 509x *ditraktor MaNongAn, krn melanggar hak cipta*

wrong turn, film horror, adrenalin, dan orgasme

Malem td, hmp berbarengan dg kupas tuntas, gw nonton film horror di rcti, wrong turn. Ni film tipikal kayak film2 helloween, texas chainsaw massacre gitu. Jadi karakter protagonis, biasanya remaja dr kota, kesasar di desa nan asing serta misterius. Kemudian satu per satu mereka mati dg sadis, plus adegan kejar-kejaran yg bikin kita ikut histeris dan adrenalin mengalir deras. Tokoh antagonis alias pembunuhnya biasanya psikopat, sadistik, misterius, dan secara fisik juga menyimpang.  Dari tokoh2 protagonis itu ada tokoh pengacau, biasanya karakternya agak manja, keras kepala, tp begitu dalam situasi yg menekan, langsung paling labil, paling stress, histeria, dan paling merepotkan pahlawannya.

**catatan : sebenarnya dl dunia nyata pun, sll ada karakter2  begini, dan dg mudah dpt kita identifikasikan kl kita sekelompok berada dl situasi yg menekan. Pernah dong ngalamin yg namanya plonco / ospek ?? coba inget, ada gak karakter begini. Ato ketika kita lg outbond ato survival.  

Walo setting biasanya di hutan, biasanya tokoh2 tsb pake baju seksi2 abis dan terbuka. Dan yg paling bikin heran dr film2 horror setipe itu, dari thn pembuatannya yg sekitar thn 2000an, PARA TOKOH ITU GAK PUNYA HENGPON !!!!!!!!!!! jadinya ketika mrk lg sembunyi dr penjahat ato lari dr pembunuh, mereka bener2 terpencil, terisolasi. Biasanya mrk hanya mengandalkan fasilitas telkomunikasi konvensional, seperti telp kabel. GIMME A BREAKKKK !!!! sementara di endonesa, dg pendapatan per kapita yg jauuuuh di bawah amrik aja, ada tukang nasi goreng keliling yg punya hengpon, masak remaja2 gaul di amrik kagak ???? 

Walo begitu, gw masih cinta banget sama film2 beginian hehehe. Biar tutup mata dan intip2 dr celah2 jari ketika adegan kejar2an sang tokoh yg mencoba lari dr sang pembunuh yg bersenjatakan mesin gergaji listrik (hee…..suara gergaji itu bener2 traumatik dan terrorizing bgt deh, kebayang gimana pembunuh itu menghabisi korbannya) ato ketika sang psikopat mencacah-cacah sang korban dg cara2 yg bikin mual, ketika itulah adrenalin mengalir deras. Dan ketika matahari mulai bersinar lg, setting film mulai cerah, sang psikopat sudah benar2 mati (bukannya baru setengah mati, shg tau2 nyambar sang hero), pd saat itu rasanya legaaaaaaaaaa bgt. Berasa seperti orgasme. Orgasme yg panjang, nikmat, dan bikin lemas. Apalgi kmd setelah itu, menghembuskan nafas panjang, pertanda sgt lega. Hehehe, ouwghhhhh…..sedapnya the big O. 

Eh tp kembali sebel, film2 horror kayak gini biasanya ga tuntas dan menyisakan penasaran gw. Yaitu ttg sosok pembunuhnya. Sll bikin penasaran, siapa mereka (ato dia), kok bisa begitu (fisik menyimpang dan jd psikopat supersadis). Seperti film wrong turn ini. Sang pembunuh ada 4 orang dan semuanya secara fisik menyimpang. Apakah mrk itu hasil dr kawin incest (soale jd inget salah satu episode the x files) ?? selain itu mengapa mereka jd psikopat sadis yg cenderung kanibal (mengkoleksi barang2 korabnnya seperti mengkoleksi piala, menyimpan sisa2 tubuh korban, malah ada sisa daging di panci) ??? semua itu ga kejawab di film ini. Mungkin film texas chainsaw yg memberikan kisah dibalik terbentuknya pembunuh sadis terkejam di texas (konon film ini based on true story), sayang gw blm sempet nonton yg texas beginning-nya. Eh di film heloween/jason kayaknya juga diceritain ya, kenapa jason pake topeng trs dan bersenjatakan kelewang, memburu korban. 

Selain itu entah kenapa ada kecenderungan manusia utk tertarik/ingin tahu dg sisi paling kelam dr diri manusia tsb. Buktinya, dalam film2 tsb, sang sutradara cukup detail meng-ekspose kekejaman sang pembunuh dan kadang sisa2 jenazah di zoom. Buat gw, sll ada excuse kenapa gw cenderung penasaran dg adegan ini, krn film2 ini kan boongan. Ga beda lah sama film 300 yg juga mengekspose darah muncrat. Lain halnya dengan vcd2 ‘sakit’ yg sempet beredar dan tren berat bbrp tahun silam, yg mengekspose kematian, kekejaman, daging tersayat, darah muncrat, dsb, dan itu aseli, real, ga ada rekayasa.  

Gw pernah nonton, dan cukup sekali saja. Vcd itu berupa cuplikan2 berita, seperti adegan pembantaian di mana tuh, salah satu negara afrika, orang bunuh diri, dll. Hasilnya ??? alih2 orgasme, gw ga selera makan seminggu. Ha, sakit banget dong, kl nonton gituan malah orgasme. Serius orgasme. Serius sakit juga. Berarti ada penyimpangan seksual, sadistik. Palagi kl digabung dg kepribadian sosiopat, waaah…..alamat masuk penjara asylum aja deh…. 

Dan ternyata di dunia maya, penikmat hal2 kayak gitu banyak bgt ya ?? kayak waktu rame2 videonya saddam pas digantung. Ato jaman dulu kala, website-nya rotten cukup rame jd bahan rumpian temen2 dan adek gw.  Wah kalo yg kayak gini mah, beda ama preferensi gw dg film horror hollywood. Yg kayak gini mah, ampun2 dah, Cuma bisa menghimbau : tobat, tobat, kasi makan jiwa dg sesuatu yg menyegarkan dong……sumthing postive^^   

blogger bekisar : laporan observasi (pt.one)

  • perhatian : ini cerbung
  • maap, belum pake ilustrasi poto, lg dipilihin –
  • link juga belum sempurna –

Awalnya dr sebuah komennya zam, di salah satu posting, yg menceritakan keadaan pandansari riwayatmu kini. Berhubung daku sedang ga intens dengan dunia maya, maka promosi yang sekaligus sbg undangan itu belum terlalu memikat perhatian. Beberapa hari kemudian, melayang undangan yg dikirimkan Zam lewat sms. Undangan untuk ikutan bersih-bersih Pantai Pandansari, tertanggal 27 januari jam 7 kumpul di Vredeburg. Hualah, pucuk dicinta ulam tiba. Ini undangan kopdar bukan ??? Buru2 daku sounding ke pacar gw, bahwa hari Minggu tersebut daku tak bisa berada di sisinya dikarenakan ada undangan dr komunitas blogger untuk bersih2 pantai. Sengaja ga ku ajak, biar ga ganggu ketika waktunya daku untuk ngelaba nanti….huehehehehe….

Sayangnya, ketika kucoba untuk mengajak bbrp temen cewek yg masih lajang tp sudah punya pacar semua, ga ada satupun yg tertarik, walo udah di iming2i acara ngelaba (kan sebagian bsr blogger yg hadir nanti, cowo, hehehe).

Baca lebih lanjut

hhhh……….. (a woman’s heart)

kenapa tiap aku lagi sebel, merasa dirimu tdk ada ketika sdg ku butuhkan,

bukannya memahami perasaanku tp kamu malah balik marah dan sebel.

membuatku merasa bersalah.

sedih sekali rasanya, tidak dimengerti oleh sosok yg paling dekat olehku.

tahukah kamu, aku tidak menuntut kamu untuk menjemput dan mengantarku kemana-mana, tidak menuntutmu untuk menemaniku belanja apalgi memintamu untuk membelikan sepatu trend terbaru.

cukup, kau pahami diriku. bahwa aku suka sekali berbagi cerita dan perasaanku.

aku hanya ingin didengarkan. sebuah dekapan setelah itu, boleh lah menjadi hadiah -siapa yang tak senang dg hadiah ??-

Gusti, beri aku kekuatan untuk terus ikhlas dan istiqomah dalam mencintaimu.

psikologi UGM sekarang borjuuuuu deh

gara-garanya peraturan baru yang berlaku udah beberapa bulan ini. mobil mahasiswa dilarang parkir di halaman dan parkiran gedung utama. jadilah gw tersaruk-saruk musti parkir jauh. untung sekarang kegiatan perkuliahan sudah selesai, tinggal tesis doang. tapi teuteup aja gw butuh untuk sering-sering dateng ke gedung utama, karena fasilitas perpustakaan dan wifi gratisan ada di situ. dan karena gw mengidap sindroma prokastinasi, beberapa bulan kemaren sewaktu awal-awal peraturan baru ini diberlakukan, saya ga begitu merasakan akibatnya. lha jarang nginjek kampus, mendingan cari obyekan^^ begitu rajin menapak kampus, rada gonduk juga sih. masalahnya, jarak tempuh berjalan kaki dari pakiran ke perpustakaan jadi lebih jauh -dasar manja-, mana tentengan segambreng, duh duh cepeeeee deeeee. tapi sampai situ, saya masih bisa bersabar. toh olahraga ini, batin saya -aiiiih defense mechanisme banget deh-.

lha, sekalinya saya dateng pas jam-jam sibuk kuliahan bareng anak-anak S1, lhadalah walik grombyang, lholholho kok psikologi jadi begini ??? waktu itu jam 9-10, jam-jam padat kuliah. saya lenggang kakung dengan mumun munce anomanwati (kendaraan operasional saya, karimun lawas dengan stiker hanoman di belakang) menuju parkiran bersama di gedung kuliah S1 yang berhimpitan dengan filsafat dan ekonomi. lha, lahan segini ini, penuh mobil semua ??? MOBIL SEMUA ??? blaik !!!!! kantong parkir di tepi jalan humaniora pun sami mawon, penuh nuh dengan mobil. jadilah saa pusing mo parkir dimana…..masak di grha sabha ??? bujubuset, mo latihan gedein betis ??? bikin kekar betis ??? >_<

Baca lebih lanjut

akhirnya gw bisa posting tentang kopdar, euy….^^

 Yah, emang udah telat siy, lha wong kejadiannya uda desember. Tepatnya tgl……eh kapan ya??? Sialan, short term memory loss syndrome, gw ga inget kapan pastinya !! -halah, bilang aja pikun-

Sebenarnya uda sejak lama daku mengangankan dan menginginkan bisa ikutan kopdar, seperti kalo baca postingan-postingan kopdar itu. Apalagi kl baca kopdar yg di Jogja, uuuugh rasanya nyesel sekali selalu telat info….

Hingga akhirnya, kopdar itu terjadi tanpa disengaja. Seharian itu gw di rumah aja. Petang hari, ku iseng untuk ngenet. Sempet juga blogwalking tp sambil buru-buru karena dikejar pulsa :p

Gak tahu, awalnya dari mana, kok gw nyampe blog-nya Pangsit alias Funkshit. Nyampah  Komen sana-sini bentar, ups ternyata doi onlen juga. Jadilah kita sama-sama nyampah dan dia ngajakin untuk kopdar yg bakal berlangsung sore itu juga, di jendelo kafe, toko buku toga mas lantai dua.

Halah, sempet males juga untuk ikutan, abis kok jamnya jam maghrib gitu. Dadakan lagi. Tapi pusaran energi -halah !- mendorongku untuk ikutan kopdar itu, lagian udah menyanggupi undangan mas Funkshit. Ga enak juga kl belum kenal udah main cancell.

Dan, sekitar jam 7, gw sudah meluncur ke arah toga mas. Di jalan gw mikir, gimana gw bisa mengenali rombongan yang bakal kopdar ya. I had no clues !!!! biasanya kl jaman chatting dulu, jaman2 nge-MIRC, kl pengen kopdar biasanya janjian pake apa gitu, sekedar petunjuk biar bisa mengenali dan dikenali. Sedangkan ini, di kafe yang gw yakin pas lagi rame2nya, dan gw ama sekali buta akan mahluk-mahluk yang akan gw temui nanti.

Ah, sabodo teing lah !!! maju terus pantat mundur, hehehe. Toh, di jendelo kafe kan ada wifi, jd gw bisa chatting sama si Funkshit ini untuk memastikan.

Ternyata oh ternyata, benar sodara-sodara. Jendelo kafe pas lagi rame. Dan gw sembari menaiki tangga, sembari mengawasi dengan mata elang gw -cuih !!- mana ya, rombongan blogger ini. Gw ga ngerti sapa aja yg ikut, yg gw tahu Cuma mas Pangsit ini. Dan gw langsung ambil tempat duduk strategis, tempat yg ‘pewe’ untuk mengawasi seluruh pengunjung.

5 menit berlalu. Gw masih duduk ngejogrog sendirian. Sial, gw sama sekali buta !!! ada beberapa tersangka tapi gw belum yakin. Kemudian sang waiter datang, menawari menu. Gw dengan gaya so cool dan sok anggun, membunuh canggung sambil mempelajari menu. Eh lhadalah, si waiter datang lagi untuk menanyakan pesanan, sambil berkata kalo ada yang pengen kenalan ma gw. Sontak gw waspada, apakah beliau adalah mas Funkshit yg telah mengundangku ????

” mana, Mas ??? ” sahut gw, lagi-lagi sok cool, maklum udah biasa diajak kenalan, hihihi.

Mas waiter pun mendatangi meja dengan dua orang cowok, sambil menunjuk yang dimaksud. Sepertinya mereka saling kenal. Eh lha kok si cowok yang ditunjuk malah misuh-misuh, entah malu ato kenapa -haaa, GR kali kau yak !!-

Dan gw lagi-lagi masih sendiri kayak tante girang menunggu kencan, karena dari pengamatan gw, sepertinya dua cowok tersebut bukan yang mengundang gw untuk kopdar.

15 menit berlalu. Gw udah sempet pindah tempat duduk segala. Masih belum yakin. Ada beberapa pengunjung baru. Mata elang gw masih awas. Malah ada cewek yang baru datang juga, sendiri, dan langsung gabung di suatu meja, gw kira Tika Banget. Sok tau banget deh, gw. Karena itu gw masih belum berani untuk menanyakan.

Sementara itu, di seberang meja, ada rombongan cowo2 dan seorang cewe, yang main-main dengan kameranya. Dan gw tau banget, itu kamera mengarah ke gw. Hmmm…..gw cengarcengir aja, dengan pede dan GR selangit, yakin kalo itu kamera diarahkan ke gw. Sebenarnya rombongan tersebut, masuk dalam daftar tersangka, tp gw masih belum yakin. Mo nanya satu-satu kok, gimana gitu.

Tanpa terasa jam sudah menunjuk jam 8 kurang, hah, anjrit !!! jam 9 kan prison break !!! gw gak mo melepas michael scofield, tp kl gw pulang tanpa hasil, ya rugi be’eng !!! eh kok pada saat itu, gw melihat satu sosok yang bikin gw cenderung yakin, bahwa mereka adalah rombongan blogger yang lagi kopdar. Gw yakinkan diri untuk menahan malu, untuk nyamperin mereka. Tapi gw makin yakin, bahwa mereka adalah rombongan blogger, setelah gw pelajari wajah sosok tersebut dengan seksama.

Setelah yakin, gw dengan tenang menghabisi pesenan gw, trus dateng ke kasir untuk minta tolong bantu nyabutin kabel dari colokannya. Lalu gw samperin rombongan tersebut.

Gw tanya : “maap, ngganggu bentar, ini blogger2 yg kopdar itu bukan ???”

Dan untuk sesaat kuping gw mendadak tuli oleh sambutan mereka yang gegap gempita -hihihi-

Waoooow, ternyata beneran rek !!! yuhuiiiii !!! dan dengan tangan terbuka dan kaki terbuka, mereka langsung ngajakin duduk bareng dan mengulurkan tangan -salaman-. Woooi, satu-satu, gw kan gak apal kl langsung dikeroyok gini. Yang gw inget ada anto, joe, gun, gita, arya, ari, zam, trus…trus…sapa lagi ya…????? aduh maapken, maapken seribu kali atas keterbatasan daya ingat saya.

Dari sambutan yang meriah dan hangat itu, membuat saya merasa kalau mereka welcome banget. Mana mereka langung tanpo tedheng aling-aling buka kartu kl gw sempet jadi bahan taruhan ;p

Harganya murah lagi, limaribu !!! >_<

Sayang banget, jam udah menunjukkan jam 9 kurang bentar lagi. Dan obrolan akrab yang sudah terjalin jadi harus diputus. Maapken, teman-teman, saya mendahulukan michael scofield daripada kalian ;p

Yang jelas, rasanya waktu itu, hangat. Seperti tidak asing lagi dan seperti sudah akrab. Yah, emang sih, daku masih merasa asing alias ketinggalan waktu temen-temen tadi asyik nggosip, jadinya gw nurut sbg pendengar juga. Trus, karena banyak orang, obrolan juga sliweran gak tertib dan sistematis, sehingga saya jadi kurang puas. Rasanya tidak mendalam. Ya iyalah, baru kenalan gitu loh !!!

Sesi berikutnya sebelum bubaran, gak tanggung-tanggung, photo session !!! wah ada berapa pose ya…..yang jelas, scr umum, asyik, seru, fun, tapi kurang memuaskan buat gw… -ya iyalah, Cuma bentar gt loh-

Jujur, gw seneng banget, merasa diterima dengan kaki tangan terbuka di komunitas baru ini. Rasanya tidak asing, karena mereka sama sekali gak jaim. Ngobrol-ngobrol dengan mereka dan denger obrolan mereka, seperti lagi kumpul2 dengan temen-temen genk gw…. (kebetulan, sedari SMP ketemu temen-temen se-genk kok ya yang rada-rada gendeng dan orang-orangnya ajaib).

Saking senengnya, gw sampe ga sempet komplain dan marah2 sama Funkshit. Gara2 dia kan, gw jadi termangu-mangu sendirian, kayak tante2 girang nunggu mangsa, hehehe.

Oia jd keinget, foto-fotonya, gw belum dapet nih…..

PS. Siapa sosok yang jadi clue buat gw ??? sosok tersebut adl ZAM !!!  jenggot dan kacamata itu yang bikin gw mengenalinya dan jadi yakin -ehm, kebetulan gw suka dg cowo yg berjenggot (tp bukan jenggot kambing ato jenggot taliban) dan cowo berkacamata. Ehm, ini ga ada hubungannya dengan Zam, hihihi-

Padahal gw berkunjung ke blognya baru dikit kali. Tapi foto-fotonya, entah kenapa sangat membekas di memory…. :p

Kesan yg kedua, cah2 blogger itu kl lagi kumpul, HEBOOOOH !!! gojeg kere dsb, pokoknya ruameeee bgt. Sedari di parkiran toga mas, aku udah mendengar gejolak hebohnya kalian, dan sempet terpikir bahwa suara2 ribut tsb adalah kalian. Ternyata feeling gw bener^^

Ketiga, aku pengen kumpul2 lagi….ajaklah daku ku kan datang, insya Allah. Insya Allah juga,kalau sikon-nya pas, rumah ortu gw ga papa lho, jadi tempat kumpul2. tapi siang2 aja dan pas akhir pekan, soale kl malem bisa digrebeg hansip krn mengganggu ketentraman dan kesejahteraan warga…..

Siapa tahu, warung lotek sebelah pas buka. Uenaaaaak tenan lho, lotek Bu Sayi namanya^^

ANJING YANG MASUK SURGA

 Judul            : Anjing yang Masuk Surga

Penulis         : M. Dawam Rahardjo

Tebal           : 182 + xvii halaman

Penerbit       : Jalasutra

Terbit          : 1, 2007

” Di Minangkabau, memelihara anjing sudah biasa. Bahkan ulama-ulama juga memelihara anjing. Sebagian orang kampung memelihara anjing untuk berburu babi hutan. Bahkan Pesantren Putri Padang Panjang, Rahmah el-Yunusiyah, itu separuh penghuninya adalah anjing.

“Di Mekkah, banyak penduduk yang memelihara anjing. Orang muslim dianjurkan untuk menyayangi binatang, termasuk anjing. Nabi sendiri suka dengan kucing. Nabi Daud suka burung dan Nabi Sulaiman bersahabat dengan semua binatang. Pernah ada Hadis yang menceritakan, ada seorang pelacur yang dinyatakan Nabi akan masuk surga hanya karena ia memberi minuman kepada anjing yang hampir mati kehausan. Bahkan ada pula anjing yang masuk surga, yaitu anjing yang menemani pemuda-pemuda Ashabul Kahfi yang melarikan diri dari tirani raja kafir dan mengungsi di gua dan atas izin Allah tertidur selama 300 tahun.”

-cover belakang-

Sepenggalan kutipan dari isi dalam buku tersebut, terus terang, adalah faktor yang membuat saya tertarik untuk membeli buku ini selain oleh judulnya sendiri. Bagi saya, sangat menarik, karena saya adalah pecinta binatang. Walau mempunyai perasaan khusus terhadap kucing, tapi saya tidak membatasi diri dalam memberikan cinta dan kasih sayang terhadap binatang. Ular pun cantik di mata saya. Melihat semut yang tenggelam pun, saya kasihan. Malah beberapa hari yang lalu, ada tikus clurut yang oleh kebodohannya sendiri masuk keranjang sampah dan menggapai-gapai untuk keluar sementara badannya basah kuyup, saya pun terbit rasa iba.

Judulnya sendiri cukup eye catching, karena pemahaman umum yang berlaku di antara umat muslim  adalah anjing itu haram. Saya pun dulu termasuk yang terkena oleh propaganda ini, selain propaganda yang diajarkan orang-orang tua bahwa anjing itu menakutkan, galak dan bisa menggigit plus ditambah kelakuan beberapa oknum yang memang suka menyalak keras dan mengejar orang, jadilah saya sempet takut untuk dekat-dekat dengan spesies ini.

Ketakutan saya mencair belum lama, karena ada beberapa temen yang dog maniak. Saya yang dasarnya pecinta binatang, memberanikan diri untuk mengelus-elus kepala anjing. Sempet terbit rasa ragu, karena teringat ‘ajaran’ anjing itu haram. Tapi entah, kok saya ndableg. Apalagi ketika datang ke klinik hewan dan menyaksikan beberapa staff dokter, berjilbab, dengan penuh rasa sayang memegang, mengelus-elus, bahkan menggendong anjing.

Kembali kepada buku, sewaktu saya membeli buku ini, tidak ada harapan apa-apa, selain penasaran dengan judulnya. Saya pikir buku ini berisi dalil-dalil tentang anjing. Ternyata setelah plastik pembungkus dibuka, buku ini adalah kumpulan cerpen dari Dawan Rahardjo. Beberapa cerpennya sudah pernah dimuat di beberapa media, seperti Republika, Kompas, dan Media Indonesia.

Seperti yang saya ketahui sedikit tentang sosok Dawan Rahardjo, bahwa beliau adalah tokoh pro-pluralisme dan menentang kekerasan atas nama agama, maka isi cerpen-cerpennya pun tak jauh beda. Bacalah cerpen Atheis dan Mas Parman Mencari Tuhan. Disitu diceritakan sosok yang cukup kontroversial, seorang bekas santri Gontor yang menganut kebebasan berpikir dan ogah dibelenggu oleh dogma, maka memutuskan untuk menjadi seorang atheis. Seperti juga cerpen Si Gila dari Dusun nCuni, yang menceritakan sosok kontroversial lainnya, Patek. Hanya karena ia suka mendengarkan khotbah di gereja-gereja, seorang ulama menuduhnya sesat dan berusaha memprovokasi untuk melarangnya sholat di masjid di dusun mereka. Padahal bagi Patek yang sangat lugu bahkan dicurigai terbelakang mentalnya, khotbah-khotbah tersebut dirasa sejuk bagi dirinya karena ia mungkin seorang yang haus kasih sayang (halaman 98).

Beberapa cerpen juga dibuat berdasar kisah atau sosok nyata di sekitar Dawam Rahardjo, seperti tiga cerpen di atas dan cerpen Anjing yang Masuk Surga. Sumpah, saya meneteskan airmata terharu ketika membaca cerpen ini, apalagi pada bagian ketika Hector meninggal dan seluruh keluarga sangat kehilangan oleh kepergiannya. Beberapa kali membaca ulang, masih saja tenggorokan saya tercekat oleh rasa haru. Dasar, pecinta binatang. >_<

Walau begitu, beberapa cerpen lainnya tidak melulu bernafaskan pluralisme dan islam moderat, tapi juga bernafaskan romansa, seperti cerpen Impian di Sebuah Senja. Romansa ‘jadul’, kalau menurut saya. Jalinan kisahnya dan antar tokohnya, membuat saya berimajinasi setting yang terjadi adalah sekitar tahun 60an, 70an, atau 80an. Berbeda sekali dengan romansa ‘gaul’ seperti sekarang atau chiklit -apalagi !-

Secara keseluruhan, saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca di waktu senggang, untuk menghibur diri, atau kala melepas penat. Cerpen-cerpen yang dimuat cukup ringan, tapi ada nilai-nilai tertentu yang penulis ingin sampaikan. Selain itu, saya merasakan bahwa buku ini membawa energi positif. Jadi, mengapa tidak ??? toh, harganya cukup murah, apalagi kalau di toko buku diskon^^

terimakasih kepadamu, hai, pria sexy ini…..

ya, gw telat bilang ‘thx’ kepadamu dan mengecup pipimu….

udah lama berlalu dr perisitwa itu.

kapan ya??? beberapa bulan yang lalu ???

pas gw mo keluar rumah, jalan. belum satu kilo dari rumah gw, di pertigaan stasiun tugu-kedaung / soto pak gareng. waktu itu sekitar jam 10an. lalu lintas padat.

dan, ya Allah, duh Gusti……

di tengah2 jalanan raya, gw lihat, seekor bayi kucing, mungkin penglihatan blm sempurna, tertatih-tatih di tengah jalan !!!!

GYAAAAAAAAAAAA !!!!!

Gw lgsg pinggirin boil, karena para pengguna jalan seperti udah membatu hatinya, melihat mahluk Tuhan tak berdaya. motor2 lewat aja dg santainya, palagi mobil. sementara bbrp puluh meter dr si bayi, gw liat ada bis kota.

KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

aduh, tau dong, gmn attitude para sopir bis itu ??? ambulans jerit2 di belakang mrk aja, dicuekin, palagi cuma kucing !!!!

KYAAAAAAAAAAAAAA KYAAAAAAAAAAAA

dan pas gw mo keluar mobil, e e ehhhh ada sesosok cowo, tiba2 nyeberang jalan, dan memungut bayi kucing itu, trus ditaruh di tempat aman.

ALHAMDULILLAH…………………..

GOD BLESS U, BOY……………………….

cowo itu menjadi sangat seksi di mata saya. dia sosok yg sgt penyayang. care. gentle.

(sepertinya dia mo beli soto pak gareng deh)

pada masa dimana kehidupan makin susah, sehingga empati seperti mati, bahkan nyawa manusia pun semakin murah, eh ternyata ADA HARAPAN.

TUHAN BERBICARA PADAKU KALO AKU GA BOLEH PUTUS HARAPAN DG DUNIA INI

boy…..where are you ??? boleh ku kecup pipimu, krn sudah menyelamatkan satu mahlukNya ????

**** eh ni foto bukan si bayi kucing di atas, ni foto bayi almarhum kucing gw yg super duper ganeng, PU !!!

dcp_4765.jpg

perkawinan beda agama pt.three : hasil dari kumpul-kumpul itu…..

* posting berikut lagi-lagi saya copy tak beradab dari milis*

*semoga dapat dinikmati*

*hiks, pengen dateng, secara dapet problema yg sama……*

*tp terimakasih kpd mbak stella dan mas wahyu yg mau repot2 merangkumkan hasil kopdar kemaren*

 Catatan Hasil Pertemuan Milis Kawincampur Ke-3

Sabtu, 15 Desember 2007 (14.00-17.30)

Restoran Omah Sendok, Jakarta

Pertemuan dihadiri oleh 31 orang, termasuk narasumber yaitu Prof. Dr. Kautsar Azhari dan Ilma beserta Farid dari ICRP.

Perkenalan dan pembukaan

Acara dibuka oleh saya dengan menjelaskan secara singkat awal terbentuknya milis Kawincampur. Lia Marpaung melanjutkan dengan menceritakan bahwa ia pernah diundang oleh GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun) untuk menceritakan tentang pernikahan beda agama di hadapan anggota majelis gereja dan para penatua. Hal ini digunakan Lia sebagai kesempatan untuk menunjukkan pada gereja bahwa pernikahan beda agama ada di sekitar kita dan gereja tidak bisa menutup mata mengenai ini dan lari dari tanggungjawab untuk merangkut anggota jemaatnya yang menghadapi hal ini. Lalu Adi Abidin melanjutkan acara sebagai moderator.

Dalam perkenalan, masing-masing menjelaskan mengapa berminat mengikuti pertemuan dan apa yang diharapkan. Banyak peserta yang masih bergulat dengan persoalan teknis penikahan beda agama dan perihal meyakinkan orangtua dan mendapatkan persetujuan mereka. Isak (Protestan) dan Ninil (Islam) yang sedang memulai persiapan untuk menikah mengakui bahwa sampai saat terakhir mereka menghadap orangtua tanggapan mereka masih sama, yaitu tidak menyetujui.

Meyakinkan diri sendiri

Evi (Katolik) dan Tom (Islam) mengatakan bahwa sebelum menghadap keluarga masing-masing harus memantapkan diri sendiri dulu. “Yang paling utama adalah, ego harus ditekan,” ungkap Tom. Dia menambahkan bahwa menikah beda agama benar-benar dituntut banyak dan diharapkan toleransi yang besar. Hal ini semakin dirasakan saat menjalani pernikahan itu sendiri. Kita tidak boleh memaksakan pasangan berpindah ke agama kita, malah kita harus mengingatkan soal ibadah jika pasangan lupa. Pernikahan Evi dan Tom dilakukan secara Katolik (tanpa sakramen) dan Islam. Memang diakui mereka bahwa perjuangan untuk meyakinkan keluarga besar membutuhkan proses yang panjang, demikian juga meyakinkan para sahabat yang sempat menentang.

Mengenai meyakinkan diri masing-masing juga disampaikan oleh Ari Perdana (Islam) dan Juli (Katolik). “Setelah meyakinkan diri akan lebih mudah menjelaskan kepada keluarga,” papar Ari. Hal selanjutnya yang harus dipikirkan memang adalah cara apa yang mau dijalankan dalam prosesi pernikahan. Menggunakan tata cara agama salah seorangkah atau keduanya, siapa yang harus didatangi dan bisa membantu, dan urusan administrasi lainnya. Semuanya ini harus dibicarakan berdua.

Ina, Yelce dan Indah, juga beberapa teman perempuan lainnya yang beragama Islam melihat bahwa jika perempuan Islam harus menikah beda agama menghadapi persoalan yang lebih besar karena masih banyak yang menganggap hal ini tidak memungkinkan karena terkait dengan tafsir Al-Qur’an.

ICRP

Ilma (ICRP) melanjutkan dengan menjelaskan apa sebenarnya misi ICRP dan mengapa mereka masuk ke persoalan pernikahan beda agama. ICRP (lihat http://www.icrp-online.org/) memfokuskan diri pada advokasi hak-hak sipil masyarakat, dan pernikahan termasuk hal sipil yang harus diadvokasi. Sampai saat ini ICRP sudah memfasilitasi pernikahan 52 pasangan beda agama. ICRP tidak hanya berhenti pada sebatas urusan prosedural pernikahan, tapi juga konseling pra nikah dan konseling selama pernikahan, dan berbagai urusan terkait di dalamnya, misalnya tentang agama anak pasangan beda agama misalnya.

Setelah masing-masing memperkenalkan diri dan menyampaikan cerita singkat berikut pertanyaan yang masih mengganggu pikiran mereka, lalu Prof. Kautsar menyambung dengan tanggapannya.

Teologis dan Teknis

Prof. Kautsar menjelaskan bahwa hal pernikahan beda agama masih sangat sensitif di Indonesia. Ia dipecat oleh Paramadina karena isu sensitif ini. Sebenarnya Paramadina pernah menerbitkan buku “Fiqh Lintas Agama” (Prof. Kautsar termasuk salah satu penulisnya) yang mengupas persoalan lebih besar tentang hubungan beda agama. Ada misalnya pembahasan mengenai bagaimana jika orang Islam datang ke acara perayaan Natal, tentang pengucapan salam, dan lain-lain. Tapi memang topik yang paling banyak disorot adalah tentang penikahan beda agama.

Dua persoalan yaitu persoalan teologis dan persoalan teknis selalu muncul menurut Prof. Kautsar. Dalam persoalan teologis-religi hukumnya adalah: bisa atau tidak. Prof. Kautsar menegaskan bahwa jangan kita melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati nurani. “Jika merasa haram, jangan lakukan,” tegasnya. Persoalan teologis inilah yang harus diselesaikan dulu.

Persoalan teknis dan hukum biasanya bisa dicari jalan keluarnya asalakan keluarga sudah bisa menerima, demikian lanjut Prof. Kautsar. ICRP tidak berani memfasilitasi pernikahan pasangan yang orangtuanya belum merestui. Hal ini disebabkan karena kekhawatiran menghadapi tuntutan keluarga dan juga pernah mengalami serangan dari keluarga yang tidak setuju pada saat ICRP sedang memfasilitasi suatu prosesi pernikahan.

Mendapatkan persetujuan orangtua

Membujuk orangtua diakui Prof. Kautsar sebagai tahap yang paling sulit. Tapi ICRP mau menjadi salah satu pihak yang ikut bicara pada pihak keluarga yang masih menentang. Bisa juga dicari anggota keluarga yang setuju, lalu dicari cara dan kesmepatan yang terbaik untuk membujuk. Harus dilakukan berbagai cara dan memang membutuhkan proses yang panjang untuk meyakinkan.

Pihak-pihak yang memfasilitasi, mendukung dan menjalani pernikahan beda agama memang harus sanggung menerima banyak sekali konsekuensi, termasuk ancaman.

Ada beberapa kelompok teologi. Teologi eksklusif yang tidak menganggap agama lain benar bahkan menganggap penganut agama lain adalah kafir; Teologi Inklusif mengakui bahwa semua agama ada kebenaran tapi kebenaran ada pada agamanya saja; Teologi Pluralisme mengakui teologi berbeda, ritual berbeda tapi tujuannya sama yaitu mencapai keselamatan. Sayangnya Teologi Pluralisme masih sulit diterima. Orang lebih mementingkan identitas dan rela berkonflik karena kulit identitas, bukan isi. Ini disebabkan oleh pemahaman teologis yang masih terkotak-kotak. Harusnya kebebasan agama menekankan bukan hanya bebas memluk Islam atau lainnya, tetapi juga bebas untuk menganut paham atau mazhab tertentu.

Syahadat di dalam akad

Mayo (Katolik) menanyakan jika ICRP memerlukan restu orangtua lalu bagaimana jika hal tersebut belum diperoleh. Dan apakah pengucapan kalimat syahadat diharuskan dalam prosesi akad nikah.

Prof. Kautsar mengatakan bahwa memang membujuk orangtua supaya mau berdiaolog memang tidak mungkin sekali atau dua kali, tapi harus terus-menerus. Hal ini penting supaya orangtua dan keluarga setidaknya mengerti tujuan pasangan dan walaupun mereka tidak mau hadir dan merestui tapi mau menandatangani surat setuju atas adanya pernikahan. Sedangkan pengucapan kalimat syahadat sendiri bukanlah rukun nikah. Syarat sah pernikahan Islam adalah: 1. Pasangan yang akan menikah, 2. Wali Nikah, 3. Para Saksi, 4. Mahar (Mas Kawin), dan 5. Ijab Kabul.  Jadi, tidak diperlukan pengucapan kalimat syahadat.

Stella (Protestan) menceritakan bahwa ayahlah yang berperan melembutkan hati ibu selama tujuh tahun agar mau merestui pernikahan saya dengan Wahyu (Islam). Di tahun ketiga sempat mencoba membuka pembicaraan tentang hubungan beda agama ini tetapi malah membuahkan pertengkaran besar dalam keluarga. Akhirnya memang hanya ayah yang berusaha terus membujuk ibu. Bahkan pada saat awal mengurus administrasi pernikahan hanya berkomunikasi dengan ayah, dan hanya beliau yang menandatangani surat-surat administrasi dan surat persetujuan orangtua. Syukurlah akhirnya seluruh keluarga hadir pada saat pemberkatan di gereja dan resepsi, sedangkan saat akad hanya ayah yang hadir. Memang dibutuhkan proses yang amat panjang, tapi harus bertekad maju dan siap.

Isak menanyakan kepada Lia apa yang memutuskan dia menikah beda agama. Lia (Protestan) mengatakan bahwa selama berpacaran dengan Adi (Islam), ia terus mengkaji ulang apakah dirinya siap atau tidak menghadapi pernikahan beda agama. Akhirnya melalui perenungan dan pengkajian itulah memutuskan siap, bahkan siap dikucilkan oleh keluarga. Adi menambahkan bahwa ia justru bersyukur menjalani pernikahan beda agama karena bisa mendalami kepercayaan sendiri lebih esensial.

Joseph (Katolik) dan Myrna (Islam) menanyakan mengenai penjelasan dalam undangan. Jika memakai dua cara, yang mana yang harus dicantumkan. Menurut Prof. Kautsar mengenai undangan bisa menjadi kesepakatan bersama. Bisa saja dalam undangan hanya dicantumkan tentang acara resepsi, sedangkan prosesi agama dibuat dalam kertas yang diselipkan pada undangan untuk orang yang setuju saja. Ada berbagai macam variasi cara untuk hal teknis ini, asal kesepakatan saja.

Moniq (Katolik) yang berpacaran dengan Salim (Islam) menanyakan tentang Muhammadiyah dan NU. Apakah Muhammadiyah memang lebih keras menentang pernikahan beda agama? Dijelaskan oleh Prof. Kautsar bahwa NU dan Muhammadiyah sama-sama beragam-ada yang keras dan ada yang tidak. Ada juga yang sebenarnya setuju tapi tidak mau menghadiri akad nikah karena dia pemuka agama/ masyarakat.

Ina melanjutkan pertanyaan tentang perempuan Muslim yang ingin menjalani pernikahan beda agama. Sudah enam tahun berpacaran dengan seorang Protestan Advent tapi masih sulit bicara dengan orangtua karena tidak mempunyai referensi yang mendukung pernikahan perempuan Muslim dengan laki-laki non Muslim.

Fiqh dan Mahzab

Prof. Kautsar menjelaskan dalam Islam ada berbagai fiqh dan mazhab. Ada yang mengharamkan secara total pernikahan orang Islam dengan agama/kepercayaan lain, berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Ada paham lain yang membolehkan tapi hanya membatasi laki-laki saja yang boleh asal dengan perempuan dari agama ahli kitab. Sedangkan ada pula yang membolehkan baik laki-laki maupun perempuan Muslim menikah dengan penganut ahli kitab, dan pengertian tentang ahli kitab diperluas dengan tidak hanya Yahudi dan Kristen saja tapi semua agama dan kepercayaan yang memiliki kitab dan percaya pada Tuhan. Ia menambahkan bahwa tidak ada larangan yang tegas tentang hal ini di Al-Qur’an. Semuanya tergantung tafsir yang mana. Aliran yang menyetujui pernikahan beda agama dalam Islam mau menerapkan prinsip non diskriminatif dan egalitarian, yaitu tidak ada diskriminasi terhadap non Muslim dan perempuan. Bahkan menurut Prof. Kautsar, perempuanpun bisa menjadi imam.

Ia menambahkan bahwa dalam penelitian salah seorang dosen UIN terhadap keluarga beda agama (kelompok atas-menengah-bawah) di Yogyakarta, didapatkan hasil yaitu secara sosiologis pemahaman fiqh lama yang menagtakan bahwa jika ayahnya non Muslim maka anak-anak cenderung ikut agama ayah tidak terbukti. Justru melalui penelitian ini menunjukkan anak-anak umumnya mengikut agama ibu jika sang ibu beragama Islam atau Katolik. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk mengkhawatirkan jika seorang perempuan Muslim menikah dengan pria non Muslim maka anak-anaknya juga menjadi non Muslim. Justru pihak perempuanlah (ibu) umumnya yang lebih berperan dalam agama sang anak.

Prof. Kautsar menambahkan dalam perjalanan pernikahan pasangan beda agama biasanya keluarga besar, terutama mertua biasanya tetap (baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan) berharap menantu mengikuti agama anaknya. Mereka juga biasanya ingin berperan dalam menentukan agama cucu mereka. Hal-hal seperti inilah yang harus diantisipasi. Lebih baik pasangan bersepakat juga dalam menghadapi kondisi seperti ini dan sepakat mengenai agama anak supaya tidak menjadi bibit konflik dalam keluarga.

Buku terbitan KOMNAS HAM

Wahyu kemudian menjelaskan ada buku terbitan Komnas HAM dan ICRP yang diedit oleh Ahmad Baso dan Ahmad Nurcholish berjudul “Pernikahan Beda Agama” yang berisi cerita-cerita pasangan beda agama dan isu-isu besar yang akan mengalami transformasi teologis. (Adi Abidin dan Lia Marpaung termasuk pasangan yang menjadi narasumber untuk buku ini).

Teknis-teknis

Ilma menjelaskan lebih lanjut tentang program konseling nikah beda agama yang dilaksanakan oleh ICRP. Ada tiga pendekatan yang dijalankan oleh ICRP, yaitu: 1. Dialog dalam tatanan teologi (penguatan keagamaan masing-masing), 2. Sharing pengalaman (yang sudah dan akan menikah, yang sudah punya anak, dll), 3. Tatanan aksi (2 kali mengadakan acara halal bihalal dan 1 kali mengadakan aksi sosial). 

Teknis lain yang penting dalam pengurusan pernikahan adalah hal administrasi (melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan untuk catatan sipil dan surat dari ICRP, gereja dll). Hal lain yang utama dalam dokumen ini adalah surat persetujuan dari orangtua. Ilma juga menjelaskan bahwa hanya ada beberapa Kantor Catatan Sipil yang bersedia mencatatkan pernikahan beda agama. Jika mengalami kesulitan saat mengurus surat di Kantor Kelurahan bisa mengatakan bahwa akan melangsungkan pernikahan di luar kota dll.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan juga adalah pemilihan lokasi pernikahan. Karena ada saja tempat yang tidak mau dijadikan tempat untuk pernikahan beda agama. Dan harus dipastikan aman supaya tidak ada gangguan dari pihak-pihak yang tidak setuju. 

ICRP tidak melayani konseling via telepon karena memang lebih baik berdiskusi dengan bertemu langsung. Namun ICRP tetap akan membantu memfasilitasi pernikahan beda agama meskipun diadakan di luar Jakarta. Kantor ICRP: 021-42802349.