Hari Sabtu itu, sesuai dengan yang telah dijadwalkan oleh Kasultanan Ndoyokarto Hadiningrat, berlangsung hajatan besar Pisowanan Ageng bla3 yang disingkat menjadi Pasak Boemi. Hajatan ini konon untuk menyambung tali silaturahmi antara founding fathers and mothers of CahAndong sekaligus sebagai ajang kopdar raya.
Di tengah-tengah kesibukan yang bertubi-tubi (maklum, pekerja serabutan, jadi musti siap untuk nguli di hari libur sekalipun) alhamdulillah beban laporan berhasil diselesaikan dengan sukses pada hari jumat sore. Dan malamnya setelah menyerahkan laporan, diiringi hujan gerimis mengundang, daku menyempatkan diri untuk ber juminten ria.
Di sisi lain, dari ajang juminten terungkap ‘berkah’ long weekend bagi pelaku pariwisata tapi ‘pulung’ bagi beberapa wisatawan. Jogja yang diserbu wisatawan selama musim liburan panjang kemaren, sungguh tidak menguntungkan bagi beberapa teman bloger. Padatnya tingkat hunian hotel, losmen, dsb membuat beberapa teman kebingungan mencari tempat bermalam yang nyaman. Sayang sekali, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Nggak mungkin to, saya mengusir tamu yang udah booking beberapa waktu sebelumnya, hehehe. Insya Allah, jika rumah ‘kami’ sudah ‘resmi’, maka saya akan lebih leluasa menjamu teman-teman bloger yang berminat beristirahat di Jogja dan kehabisan penginapan, hehehe. Doakan saja, frens ^^
Keesokan harinya, dengan agak terlambat, saya segera menuju tempat ngumpul yaitu di boulevard UGM. Kayaknya sengaja di pilih, karena tempat ini konon merupakan landmark Jogja, alternatif selain Tugu, hehehe. Alasan lain, saya curiga, untuk mempromosikan Jogja dan UGM khususnya sebagai tujuan untuk melanjutkan pendidikan, s e c a r a beberapa bloger yang akan datang adalah anak-anak pra-mahasiswa (uh, hai, Debe, Blogie, Zazi^^).
Ternyata di boulevard masih sepi…..hanya beberapa orang yang sudah siap sedia. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh saya, untuk sarapan khas Klaten. Apalagi mas Alex juga sepertinya sudah kelaparan. Seperti gayung bersambut, maka kami beriring-iringan berjalan kaki saja, menuju depan Panti Rapih untuk makan nasi sambel tumpang. Ohoooo, ternyata benar. Mas Alex, Gun, dan Zazi belum familier dengan jenis makanan ini. Jadilah mereka pesan nasi sambel tumpang, sementara saya bubur jawa.
Nasi sambel tumpang sebenarnya adalah nasi dengan lauk urap (ada gori/nangka muda, ada kenikir, dengan bumbu parutan kelapa) dan disiram dengan sambel tumpang. Sambel tumpang adalah daging (khasnya adalah daging koyor, kalo beruntung bisa tuh minta koyornya), tahu dan telur yang dimasak santan. Cita rasanya gurih pedas. Penampakan seperti brongkos, tapi entah, pake keluwak ato tidak, karena rasanya lain dengan brongkos.
Ooookey, kembali ke topik semula. Setelah ditraktir oleh mas Alex, di boulevard sudah ketambahan tamu barudak dari Bandung. Oleeee, selamat datang Kang Herry, Blogie, dan Debe. Ada neng geulisnya (Teh Mina) juga, tapi masih nyangkut di hotel. Dan kami pun terkagum-kagum mendengar kisah perjuangan kawan-kawan kami ini dari Bandung. Kang Herry emang te o pe be ge te, bujug dah semangatnya. Inspiratif, terutama dari segi kebiasaannya yang travelling sampe pelosok itu.
Singkat cerita, kami menjemput beberapa orang lagi, dan langsung ke Boko. Selama perjalanan, saya pribadi yang belum pernah ke Boko, langsung disergap kekaguman dan terbuai oleh keindahan pemandangan sawah yang menghampar. Apalagi ketika sampai di tempat. Walaupun baru di pendopo tempat peristirahatan (???), mata saya langsung terpesona oleh keindahan lukisan agung Tuhan. Busyet (ups, kok misuh) Merapi tampak kokoh berdiri dan leluasa memamerkan keperkasaannya, dari ujung kaki ke ujung kaki yang lain. Tampak juga bukit Turgo dan Prambanan. Duh Gusti….betapa agung lukisanmu…..
** yang jelas, penyakit disoreintasi arah di Boko ini tambah parah, karena tidak bisa lagi berpatokan utara = Merapi >_<
Saya benar-benar terpesona dan tak bosan-bosan memandangnya. Rasanya masih enggan meninggalkan pemandangan tersebut, tetapi sang Tour Leader sudah dhawuh untuk segera ke lokasi.
Menyusuri jalan setapak, lagi-lagi mata cukup dimanjakan oleh penataan taman yang cukup asri. Sekali lagi, saya cukup mengapresiasi pengelola Taman Wisata Candi Boko ini. Walau dari segi tiket lumayan mahal (dibanding candi Plaosan dkk yang ngenes) tapi nyata pengelolaannya cukup baik. Tetapi seharusnya masih bisa ditingkatkan lagi, saya percaya itu. Yang ada sekarang cukup bagus tapi masih belum sempurna.
Kembali ke Boko, saya cukup terperangah dengan landscape secara keseluruhan. Apalagi mendengar dari Tour Leader alias Sultan yang menjelaskan bahwa kompleks Boko bukan candi pemujaan seperti candi-candi pada umumnya, tapi merupakan kompleks kraton. Ohoooo….pikiran saya langsung melayang, membayangkan bahwa lokasi tersebut sungguh sempurna untuk sebuah lokasi pemotretan pre-wedding.
Jangan khawatir dengan mitos bahwa pacaran di candi akan berakibat buruk (putus), karena Boko bukan candi tapi kraton^^.
Sayang, saya kehabisan kata-kata untuk melukiskan keindahan candi Boko ini. Saya hanya ingin mengulanginya lagi, dengan kekhusyukan yang dalam, sehingga imajinasi saya bisa benar-benar liar. Uh, rasanya waktu itu pengen ada mesin waktu a la Doraemon, jadi bisa tahu kehidupan waktu itu. Rasanya aneh dan takjub aja, melihat kompleks Boko yang sekarang dan membayangkan kehidupan kerajaan pada waktu itu dengan segala intriknya. Waoooow…..
Acaranya sendiri cukup meriah. Selain sesi foto-foto (tentu saja, kumpulan PSK –pria perempuan sadar kamera- ), kenalan, tour de Boko, plus sesi game yang sejatinya bertujuan untuk mengguyubkan peserta, syukur-syukur bisa menghibur. Ternyata oh ternyata, malah saya yang terhibur bukan buatan.
Game-game yang ada sebenarnya ga baru-baru amat, sudah sering dilakukan di training-training. Sengaja dipilih game energizer / ice breaking dan team building. Namanya saja energizer / ice breaking, tentu saja tujuannya untuk ‘memecahkan’ suasana alias menghangatkan suasana. Sebenarnya, suasana yang terbangun sudah cukup hangat dan mengalir sih, tapi rugi dong, sudah disiapin kok gak dijajal. Walhasil, game cukup sukses menghibur SAYA. Ya, saya, saya yang malah sangat terhibur oleh ulah kawan-kawan.
Weeeees jaan* (*ungkapan jawa yang susah dicari padanan Indonesianya), susah digambarin pake kata-kata, polah lucunya kawan-kawan ini. Tapi tiap inget kejadian itu, saya kok ga bisa menahan senyum di wajah.
Contohnya seperti waktu Mas Pepeng bingung membedakan antara kanan dan kiri. Aseliiiii, waktu itu saya ngakak banget sampe sakit perut apalagi lihat expresi tampangnya Mas Pepeng yang sangat2 bego dan polos, lugu aseli, ga ngerti antara kanan kiri. Huaaaaahahahahaha sayang ga ada foto yang berhasil merekam expresi ketololannya itu.
Terus juga expresi mesum, aseliiii mesum, dari Zamroni sang Sultan. Entah bagaimana, posisinya yang sewaktu game energizer pertama dia di antara para cowok, kok tau-tau bisa berada di tempat yang sangat strategis, diapit oleh dua cewek manis (kl ga salah, Tika dan Fany). Walhasil, Zam Cuma bisa ngiler-ngiler ngeces aseliiiii tak terkatakan deh, ekspresinya, hahahaha. Saya hanya bisa mengingat karakter kakek kura-kura di komik Dragon Ball dan mengimajinasikan kalo Zam sudah muncrat-muncrat darah mimisan hidungnya.
Terus juga waktu game team buliding yang menguji strategi dan kekompakan bersama. Wahwahwah, cowo-cowo itu ternyata sangat jumawa sekali. Tapi begitu tau gimana susahnya, dan dari tiga kali percobaan gatot alias gagal total semua, trus mutung toooo, walaaaaah huuuuuuu penonton kuciwaaaaaaa. Nah, dari game kemaren, apa yang kawan-kawan dapat ?? Bahwa membangun kekompakan itu …… (isi sendiri) karena itu membutuhkan ……………. (isi sendiri) jadi kesimpulannya, bloger-bloger musti kompak tak peduli dari mana dia berada (wuih, gayaneeeeee metuuuuu^^).
Tapi aseliiii saya sukses dibikin ngekek se-ngekek-ngekeknya melihat perjuangan mereka. Apalagi ketika mas Alex masih tampak sangat penasaran, sayangnya rekan-rekannya tidak sependapat dengannya. Anto dengan jujur mengutarakan, mewakili isi hati semua (???) peserta bloger berjenis kelamin wortel pada ajang tersebut. Pernyataannya adalah, tiadanya bloger tomat pada sesi game tersebut berkorelasi lurus dengan semangat juang mereka.
Hahahaha…..asliiiii saya dihibur oleh kekonyolan, ketololan, dan lain-lain kawan-kawan. Pokoknya waktu itu, otot senyum di bibir saya seakan-akan mau dhol alias copot saking seringnya ngekek. Makasiiiii kawan-kawan, mau lagiiiiiii ^^
(obat mujarab kl lagi stress, kumpul aja sama bloger-bloger sablenk ini).
Catatan tambahan : lokasi TWC Boko ini pas banget buat outing. Kapan-kapan outing nyooook^^
** skrinsyut nyusul yaaaa
** maap kl ada perkataan yang ga berkenan, mungkin kesan jujur saya salah penyampaian^^
UPDATE :
Dari hasil penilaian temen-temen gw, cewe, para psikolog (dan manis2) sesudah melihat dan menganalisa foto-foto Candi Boko kemaren, terpilih bahwa Debe dan Blogie adalah bloger-bloger wortel yang berhasil merebut hati temen-temen gw. Komen mereka, “ni anak fotogenik banget deh, imut, bikin gemes” 😆
ough… jahatnya ibu memeth inih…
orang tau lagi susah payah malah ngekek…
tapi seru buk… aseli…
angin sepoi-sepoi masih bertiup buk?😆hoaaa….ini tho mbak mem? aki sering sebut -sebut mbak mem, tapi saya ga bisa membayangkan yang seperti apa orangnya. Ternyata mbak mem..ini toh.. ‘>_<
lhaaaaa..komen sya kepotong mbak ! T_T
saya tulis lagi dikit ya,
saya nyesel ga maksa zazi ikutan acara ini, padahal udah setengah idup pengen ketemu zazi, eee..gagal. Cuman semenit ketemunya.
Mbak, di tunggu di bandung ya ! tar klo ke sini, ajak zazi yaaa !!! ‘>_<
@ goop :
sori dori mori…..gak bisa nahannnn….
aseli lucu bangedh deh… 😆
ada pidionya kan ?? pengen liat berbagai aksi kekonyolan itu…
@ eMina :
huhu….salam kenal, Buk^^
sebelumnya saya juga sering liat situ mondarmandir kasi komeng yg kritis cerdas.
jadi puwas setelah liyat orangnya^^
iya nih, lagi cari-cari alasan utk ke bandung, secara ortu ga bolehin pergi keluar kota just for fun. kl ijinnya gawe / mroyek, boleh.
lha, gimana, ada proyek untuk saya gak ??
training oke, assesment oke lhooo, dari remaja sampe organisasi, dari ibu-ibu rumah tangga sampe karyawan
*ngiklan*
[…] Weeeees jaan* (*ungkapan jawa yang susah dicari padanan Indonesianya), susah digambarin pake kata-kata, polah lucunya kawan-kawan ini. Tapi tiap inget kejadian itu, saya kok ga bisa menahan senyum di wajah.
Contohnya seperti waktu Mas Pepeng bingung membedakan antara kanan dan kiri. Aseliiiii, waktu itu saya ngakak banget sampe sakit perut apalagi lihat expresi tampangnya Mas Pepeng yang sangat2 bego dan polos, lugu aseli, ga ngerti antara kanan kiri. Huaaaaahahahahaha sayang ga ada foto yang berhasil merekam expresi ketololannya itu. [….]
INJEK2 MEMED AMPE TELER..!!!!
Hanjrit, jadi kemarin itu gw dikerjain sama dhemit ya?
*ngaborrrrr sekenceng2-nya*
mbaaaaaaaak!!! belikan saya tiket ke jogja!!! pengeeeeeeennn!!! >.<
@ es coret :
injek terusssss….
puasss ??? puasss ??? orgasme gak ???
@ alex :
hantunya si manis jembatan kewek…
@ cK :
tiket adam air, mau ?? 😆
*ngitung kata makan* hmm cmn ada satu.
waduh mbak games nya gemesin deh, susyah ternyata.
pulangnya lgs butuh “hujan rintik2”, kecapekan. abis maruk banget pengen liat semua di Boko.
aahhhh….ya….saya juga mikir gitu.
pengen dipijetin….sampe skrg masih pegel lehernya^^
Tuh kan, baik2nya kami ini menghibur Mba’ Mem,
aduh sayang, kang Herry ga ikutan. kan seru tuh.
*diinjek2 kawan2 batagor, krn ngerjain aki2*
untung pas game pertama sri sultan blom diantaraku dan tika,
kalo udah, wah kami ternodaaa….. 😆
hawa air aja, ada ga?
kamu cocok jadi guru Tk med. . .ato pengajar di slb 😛
Saya maksanya semingguan ga bisa-bisa. 😐
Hari H saya bela-belain jemput pagi-pagi terus antar dia ke sekolah sebelum jam 10. Padahal jalan ke sekolahnya muter, jauh dari jalur ke Prambanan. 😐
Wah, saya tidak menyangka kalau bangun bersama – sama dengan 13 orang itu terasa sulit. Apalagi waktu Herman bilang mau ikutan. 😆
ah, saya MENYESAL!!
ndak bisa ngelus-elus si Fany.. cuma kebagian megang-megang tangan doank..
MAU LAGI!!!
*mimisan*
Ping balik: Makloemat Pasak Boemi » CAHANDONG.ORG
#Zam
halah… gayamu Zam!
omong thok!!!
@ faniez :
*injek2 Zam sampe gepeng*
@ cK :
ada sih, Garuda, tp dipiloti Gus Dur…mau ?? 😆
@ funkshit :
ya, dan kalian2 ini cocok bgt jd murid2ku ^^
@ HARUHI-ism :
kamu baek bgt, Gun…..ati2 lo, jgn smp disalahartikan ^*
@ DeBe :
” Wah, saya tidak menyangka kalau bangun bersama – sama dengan 13 orang itu terasa sulit ”
–> thats the point, brader 😉
@ Jin Kura-kura :
ealah…..kok di foto, ada tuh, ketangkep kamera, bahagianya wajahmu waktu elus2an ma pepeng…..
apa musti aku angkat tuh foto ??
@ chiw :
betoooollll…betoooollll….
fany, sisanke wae, kita lihat bagaimana nyali Sang Sultan ^^
Ping balik: Pasak Boemi Yogyakarta - Coffeland | Chaos Region | Incorporated
hhmm, kemaren itu ngapain aja yah? kok saya lupa.
Meth, temen-temenmu harus bertemu kita-kita biar tahu secara jelas mana pria yg asli dan mana pria yg blom jadi. Itu foto²nya pasti kau edit photoshop dulu !
.::he509x™::.
halaahhhh….kok sampek lupa to ??
eh tp maklum ding, kamu sebelahnya cowo2 itu, jd ga ada yg harus diinget dan memorable ya….
eh tambah lagi, suwerrrrr itu foto aseli ga aku apa2in…
yah mungkin aku perlu ngompori anak2 psiko utk ikut latihan bloging kali yeeee….kl embel2 gratis, kayaknya ga peduli foto cah andong kayak apa, mereka mau deh^^
ga nyombong, tp temen2ku tuh, ayu2 tenan, manis2 dan wuah aku aja yg cewek seneng ngliatnya, palagi kalian para wortel^^
[…]ga nyombong, tp temen2ku tuh, ayu2 tenan, manis2 dan wuah aku aja yg cewek seneng ngliatnya, palagi kalian para wortel[…]
tenane mbak?
sumpritttt