Yogyakarta, pasca kenaikan BBM dan menjelang pencairan BLT
Yth. Penguasa / Pemimpin
Di negeri kami,
Assalamualaikum wr. Wb.,
Salam sejahtera. Semoga keadaan dan kesehatan Bpk / Ibu Penguasa/Pemimpin kami, baik adanya, sehat tak kurang suatu apa.
Semalam ini saya tiba-tiba sakit kepala yang cukup berat. Saya coba untuk berbaring, ternyata tidak berkurang, dan mata saya malah dalam kondisi alert. Saya mencoba mengundang kantuk dengan menyetel televisi. Olala, ternyata tidak lebih baik. Kepala makin pusing mendengar harga BBM resmi dinaikkan. Seketika terbayang beban sehari-hari, terutama alokasi bensin untuk mobilitas. Terbayang pula pengencangan ikat pinggang, mengerem nafsu konsumsi dan hedonis.
Tapi, melihat demo dari jelatakarta, bukan demo mahasiswa, membuat saya malu. Apalah arti pusing saya, terpaksa mengurangi jatah ke kafe, belanja pakaian dan sepatu, dibanding beban kehidupan para nelayan miskin di daerah pesisiran atau petani gurem di pinggiran ?? Bagi mereka, seratus ribu pun bisa memperpanjang nafas mereka dalam sebulan, sedangkan bagi saya, seratus ribu bisa melayang dalam sekejap bahkan mungkin lebih dari itu.
Wahai, Bapak/Ibu Penguasa/Pemimpin negeri kami yang terhormat. Terenyuh hati saya membayangkan skenario lama tahun 2006 terulang ketika BLT dibagikan. Massa menyerbu kantor desa karena marah dan emosi dengan pembagian BLT yang dinilai tidak memuaskan, nenek-nenek renta meninggal karena antre BLT berjam-jam, dan Ketua RT ditusuk bahkan dipacul warganya sendiri yang marah hanya karena selembar seratus ribu itu.
Tak heran, di beberapa daerah, beberapa aparat pemerintahan menolak pembagian BLT di wilayah mereka. Tak hanya takut dengan kemarahan warga, apalagi takut dengan beban amanah berupa uang dan kepercayaan, tetapi mereka takut nyawa melayang !!!
Wahai Bapak/Ibu Pemimpin/Penguasa yang kami hormati dan sayangi. Tak ingatkah kalian dengan berita-berita menyedihkan, tragedi yang bermula dari selembar seratus ribu bernama BLT ?? Tidakkah kalian berempati dengan kesedihan keluarga yang terpaksa kehilangan kepala keluarga yang meregang nyawa di tangan warganya sendiri ??? Kami hanya meminta sedikit empati saja, tolonglah menjadi kami, rakyatmu, untuk beberapa hari saja.
Mengapa, tidak kau berdayakan saja kami, sehingga kami benar-benar berdaya dan mampu memutuskan sendiri nasib kami. Selayaknya Bapak-Ibu kami, asuhlah kami selayaknya orang tua yang ingin melihat anak-anaknya mandiri, berdaya, dan berguna bagi sekitar kami, bukannya terus disuapi sehingga tergantung kepada orang/pihak lain selama-lamanya.
Mengapa tidak kau subsidi saja, pendidikan dan biaya kesehatan bagi kami, dengan memberi asuransi kaum tak berpunya. Buatlah sistem sehingga kesehatan dan pendidikan lebih bersahabat dengan kami-kami yang tak berpunya ini. Bantulah juga, sehingga koperasi benar-benar menjadi sendi utama perekonomian, tidak melulu membela mereka yang bermodal raksasa sehingga mampu mengkredit milyaran rupiah dari Bank untuk ekspansi usahanya dan membeli lisensi franchise.
Wahai Bapak/Ibu Pemimpin/Penguasa yang terhormat,
Sesungguhnya, apakah hakikat dari kekuasaan yang kami mandatkan kepada kalian ??? Apakah parameter puncaknya adalah, sejauhmana partai berhasil menggolkan balonnya menjadi penguasa/pemimpin baru ??
Jika partai tak berhasil menggolkan kandidat yang diusungnya dan kalah dalam pilkada atau pemilu, maka berarti buruk sudah kinerja partai selama ini.
Wahai Bapak/Ibu Penguasa Pemimpin kami,
Sudahkah kalian menonton Lord Of The Ring ?? Belum ?? jangan-jangan, kalian lebih tertarik menonton Ayat-ayat Cinta dan menangis bersama-sama menyaksikan Fakhri dan Aisyah. Okelah, demi alasan nasionalisme.
Tapi Bapak/Ibu, Lord of The Ring itu bagus sekali, mengandung metafora yang teramat dekat dengan kehidupan kalian. Metafora itu berbentuk cincin dari Sauron, yang menjadi beban yang harus dipanggul oleh Frodo di kala yang lain tak sanggup untuk memikulnya. Ya, selain Frodo, bahkan kstaria-ksatria perkasa pun, akan mudah terjatuh dalam sihir gelapnya dan sekejap dibutakan nuraninya. Frodo bukannya tidak tergoda, tetapi ia mempunyai sahabat sejati yang terus mendampingi dan mengingatkannnya. Alangkah berat godaan yang ditimbukan oleh sebuah cincin, bahkan bisa merubah seseorang menjadi makhluk yang begitu menjijikkan seperti Smeagol.
Bapak/Ibu yang terhormat, pesona cincin itu hampir mirip dengan pesona kekuasaan bukan ???
Betapa kekuasaan, mampu merubah wakil rakyat yang terhormat, menjabat di bidang keagamaan, menjadi suami selingkuh dengan biduan tak laku dan video mesumnya tersebar ke khalayak. Betapa kekuasaan, mampu merubah aktivis vokal semasa kuliah menjadi penjilat pantat atasan paling loyal. Betapa kekuasaan, mampu merubah jutaan hektar hutan nan subur menjadi gundul dalam sekejap dan mengakibatkan bencana banjir dll. Betapa kekuasaan mampu merubah seorang yang dalam keseharian dikenal santun, menjadi mesin pembunuh yang meredam laju lawan-lawannya. Dan lain-lain.
Hanya mereka yang berhati bersih dan jujur, seperti Frodo yang mampu mengemban tugas tersebut. Beberapa yang tahu diri dan kapasitasnya, tidak dengan serta merta gegabah bersuka cita dan besar kepala diserahi kekuasaan. Mereka memilih mundur dan menyerahkan kepada orang yang tepat. Seperti penyihir putih, Gandalf, yang memilih mendampingi Frodo memikul tanggung jawab tersebut, meskipun dia adalah penyihir besar dan hebat.
Bapak/ibu Penguasa/Pemimpin yang kami cintai,
Apakah hakikat politik itu ?? Apakah sebagai jalan untuk mempermulus dan memperlancar jalan menuju kekuasaan ???
Tidakkah hakikat politik itu untuk kebaikan rakyat juga, untuk kemaslahatan umat ??
Masih banyak tanya di dalam otak saya yang kecil ini. Walau begitu, saya tak mengharapkan kalian semua untuk memberikan semua jawabannya. Mohon dipikirkan kembali, itu saja cukup membuat kami senang, syukur-syukur mau berempati dengan kami.
Semoga kesehatan dan kebahagiaan selalu mendampingi Bapak/Ibu sekalian.
Wassalamualaikum, wr. wb
Yogyakarta,
Salah satu rakyatmu
kata soe hok gie, politik [kekuasaan] itu tai kucing…
Saudari Memeth yang terhormat,
Terima kasih atas surat terbukanya.
Tapi karena yang saudari kirimkan kepada saya adalah surat terbuka, maka saya takut kalo isi surat tersebut telah mungkin disusupi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab selama proses pengirimannya.
Saat ini kami belum sempat membaca, mencerna dan mengerti maksud dari surat terbuka yang saudari kirimkan kepada kami karena kami sedang sibuk untuk menyelamatkan APBN negeri ini.
Sebagai pejabat, kami berkewajiban dan berkepentingan untuk menyelamatkan APBN terlebih dahulu daripada rakyat karena kami yakin bahwa rakyat akan mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam menghadapi kenaikan harga BBM yang kami berlakukan mulai hari Sabtu kemarin.
Hal ini terbukti dengan rakyat kita yang mampu bertahan dari berbagai badai krisis yang melanda negeri ini.
Akan tetapi kalau APBN sampai tidak selamat, lantas bagaimana nasib kami?
Demikian surat dari kami selaku pemimpin dan atau penguasa negeri.
Salam Dasyat
Pemimpin/Penguasa Negeri
saya merasakan hal yang sama mbak
…
Saya sampe spikles baca sura terbukanya, Mbak. Tapi apa iya eksekutif dan legislatif negara ini, yang sudah nikmat berzina dengan pengusaha dan kekuasaan masih memiliki ruang tersisa di hati dan otak mereka utk memahami aspirasi dan keprihatinan rakyat kecil?
😕
med kowe kesurupan opo tho sak iki?
ati2 di jalan Med,..
perjalanan mu jauh ke kalimantan itu,…
segera kembali,..
kita nongkrong di angkringan tugu yang sudah tak seperti dulu lagi…
@ alex :
semoga masih ada mas…..kita tidak boleh putus harapan…^^
@ leksa :
kesurupan lowo ijo, hahaha…^^
tengkiu, Jal^^
i’ll be back, soon (gaya ala Arnie di Terminator 2)
wuah… saya suka tulisan ini…great, hebat tos dl met 🙂
itu komen dari pemimpin negeri beneran tuh? o.O
yup.. wujudkan masyarakat mandiri.. saya setuju..
Jangan apatis begetoo…
Kalok ada nyang mati gepeng karena berdesakkan ngambil jatah duwit BLT, ya sistim ngantrinya nyang dibenerin.
Bukan dengan menolak BLT nya.
(emang ada berapa orang nyang mati dibanding jutaan orang nyang nrima BLT ??? Sampai 5% kah ???)
Salah ituh…
Ada satu hal nyang harus disadari, bahwa subsidi BBM selama inih ternyata salah alamat.
Kenapa ???
Soale, nyang mbeli bengsin banyak-banyak buwat mobilnya nyang kinclong dan mentul-mentul ituh bukan gembel jelatakarta. Ya ndak ???
Tapi malah Wong Sugih [dot] com dari Jancukarta, ya kan ???
Artinya, subsidi sebesar 16 trilyun setaun cuman abis dibakar jadi asep !!!
Nah, sekarang maunya pemerentah ituh, nyang 16 T ituh dialihkeun menjadi BLT. Kedepannya jugak menjadi subsidi kesehatan, pendidikan…
Nyang perlu dicermatin justru pengalokasiyannya inih, Meth….
Salah-salah malah ditelen jugak….
Sekarang inih saatnya rakyat Indon blajar mandiri, ndak nggantungkeun pada subsidi pemerentah….
Ngaten njiiihh….
😆
lord of the rings jauh lebih bagus daripada indiana jones.. karena LOTR tidak berending dengan munculnya aliens
@funkshit
Bangun, shit. Mimpi apa kamu?
rakyat wis ndak punyak pinggang
pinggange pedhot karena bolak-balik diikat
sekali-sekali
para beliau coba jadi ketua RT di daerah kesrakat
bapaknya kemana to?
😆
iya, lotr itu bagus, lho…hohohoho!
saya memang cocok jadi legolas, kan?
emang paradikma yg aneh.
mungkin,dengan menaikkan BBM..semua beres kali*anggapan dia*.
tapi,mosok produsen minyak kyk negara kita ini,patokkan pada OPEC…!!!!
saya malah salut ama iran…meskipun di embargo secara habis2an oleh kaum imperialis…toh mereka bisa bertahan dan bahkan lebih maju di banidng negara kita…
mungkin alangkah baiknya..postingamu ini di CC ke info@presidensby.info
mau tak emailke opo emial dewe..????
dulu,pdhl SBY pernah berjanji,tidak akan me-naikkan harga BBM…bahkan di langsir di situs resminya….dan selang beberapa menit..di ralat….: Judul Baru: Pemerintah Cari Solusi Terbaik.
*nyesel milih SBY *
humm BBM ..
jama presiden2x sebelumnya dah naikin BBM juga ..
well yang nggak naikin BBM kayaknya jaman pak harto aja deh .. tapi mbendhol mburi .. 😀
@oom senang hati riyang
betul oom bahwa memang sebagian subsidi bbm itu dinikmati oleh mereka yang sudah berkecukupan, namun demikian bbm tersebut juga merupakan komponen produksi penting untuk sektor lain yang juga tidak kalah pentingnya. Bagaimana dengan para nelayan misalnya, atau yang dekat dengan kita sektor transportasi umum. Jumlah mereka yang terimbas oleh kenaikan bbm ini rasanya cukup besar namun apa yang pemerintah lakukan untuk mereka, nothing.
Yang dipentingkan pemerintah saya lihat hanyalah pada penyelamatan apbn saja – saya teringat jaman sma dimana beberapa rekan mendapat rapot yang bagus walau diperoleh dari hasil mencontek. APBN yang okay namun sektor real hancur lebur.
Saya sesungguhnya tidak menentang kenaikan bbm, namun hal ini harus dilakuka dengan pertimbangan yang masak serta persiapan yang menyeluruh, sehingga efek negatifnya benar-benar diminimalisir. Lha blt saja masih menggunakan data tahun 2005, jelas sekali kan sebaik apa persiapan yang dilakukan pemerintah.
Maaf ya mbak kepanjangan 🙂
sabar yo met, pepeng emang suka gitu sih..
**nyesel milih pepeng**
@ kumandigital :
yeah, thats the solution, i think…
@ om senang, hati riyang :
eh, apatis ya ?? padahal niat saya cumn bertanya dan sekaligus mencoba kasih solusi hehehe…
saya ga mo membahas ttg BBM scr khusus. disini saya membahas dr sisi leadership para pembuat kebijakan itu kok, mas.
kl ttg BBMnya, saya lbh khusus menyorot ttg BLT yg mnrt saya ga memberdayakan rakyat.
seharusnya ada cara yg lbh cerdas, misal memperbaiki sistem, shg kesehatan dan pendidikan jauh lbh mudah dijangkau. ato gimana carannya supaya nasib petani dan nelayan lebih baik, misal dg asuransi khusus mereka, subsidi total bagi mereka.
begetoooo^^
@ funkshit :
oooooiii, bangun oiiiii bangun !!!
@ yahya kurniawan :
*ngakak guling2*
vote pak yahya yang kalah lucu dengan pangsit
@ gak pede :
iya betul itu, pak…..rasanya para pemimpin itu perlu disurvey ttg gaya leadershipnya…
entah apa yg ada di kepala dan hati mereka.
@ almascatie :
bapaknya siapa to ???
@ joesatch yg legendaris :
apaaaaa ???? saya yg tidak relaaaaaaaaaa !!!
legolas cintaku….pujaan hatiku…pria idamanku, oooh….
@ escoret :
hmmmm….kirim ke surat pembaca di kompas ato media indonesia ato mana kaleeee…
eh tp gpp deng. kamu aja yg imel sana, kupipes dr sini. jgn lupa, alamatnya di blogku wae *ah jgn2 bapak2 itu malah baca yg mesum2 hehehe*
@ tintin :
aduuuh…lagi-lagi pembaca yg mengira ini ttg BBM. sekali lg, ga menyorot BBM scr khusus, tp lbh ke leadershipnya, gt….
@ shinta galeshka :
ga papa. sip-sip, gw setuju sama situh^^
@ antobilang :
heeee ??? emang pepeng ngapain ?? kapan kamu milih pepeng ?? utk apa dia kamu pilih ???
well written nih blog nya.
tapi gue lebih suka baca ulasan ‘lord or the ring’ -nya
ketimbang paragraf yang lain … hehehe
‘lam kenal