telepon terakhir

” Oke, kanca muda, barusan tadi meluncur dari ruang dengar di kawasan Talok 24, sebuah single manis dari Diana Krall dengan The Look of Love. ”

 ” Yak, Dito, sebuah pengantar yang sempurna, yang semoga mampu menemani kanca muda sekalian di kamar masing-masing, di tengah malam menjelang dini hari yang duiiiiingin ini.”

 ” Aduh, tau gak Jo, kalo dengar lagu tadi, malem-malem gini, haduuuhhh rasanya gimanaaaa gitu. Palagi pas lagi kangen sama yang tersayang, PJJ pulak.”

 ” PJJ itu apa Dit ??”

 ” Pacaran jarak jauh, Jo, halah masak kamu ga pernah denger sih, Jo ??”

 ” Waduh, sory ya, Dit, gw selama ini belum pernah atuh, pacaran jarak jauh gitu. Yang deket aja kadang bikin nelangsa, palagi yang jauh-jauh. Ga kuat, Dit, kangennya, hehehe…”

 ” Yaela, Jo, justru disitu seninya, Jo. Rasa kangen yang membara, kadang sampe bikin dada sakiiit saking rindunya. Tapi Cuma bisa bersua lewat telpon ato chatting. Walaaaaa….”

 ” Wah !!! Rindu kok dipiara sampek sakit. Rindu itu ya gimana caranya biar bisa ketemu, hehehe. Aduh, Dit, malem-malem gini ngomongin kangen. Kamu nih ya, cari penyakit sama pendengar yang lagi PJJ. Mereka makin nelangsa tauuuu, hehehe.”

 ” Ya udah kalo gitu, Jo, sebagai penawar rindu, gimana kalo kita puterin lagu kedua di Sleepless in Jogjakarta, dari Tony Bennet dan KD Lang, Dream a Little Dream of Me. Semoga bisa menjadi obat buat yang kebayang pasangannya masing-masing. ”

 ” Oke, Dit, sebelum kita lanjut menerima telepon dari pendengar, untuk curhat apa yang udah mereka lalui selama sehari ini. ”

 ” Kanca muda, yang masih terjaga dan para penderita insomnia di seantero Jogja, siap-siap di 0890123456, untuk jadi penelpon pertama setelah Tony Bennet dan KD Lang. Siapin cerita kamu, apa saja, sedih, gembira, kangen, marah, dll. Tumpahin semuanya, dan kami beserta jutaan pasang telinga yang tak tertidur malam ini, akan menjadi sahabatmu….”

 

Stars shining bright above you

Night breezers seem to whisper ‘I Love U’

Birds singing in the sycamore tree

Dream a little dream of me

 

Say ‘Night night’ and kiss me

Just hold me tight and tell me you’ll miss me

While i’m alone and blue as can be

Dream a little dream of me

 

Stars fading but I linger on, dear

Still craving your kiss

I’m longing to linger  till down, dear

Just saying this

 

Sweet dreams till sunbeams find you

Sweet dreams that leaves all worries behind you

But in your dreams whatever they be

Dream a little dream of me……….

 

” Dream a little dream of me….” suara Jo turut bersenandung mengiringi duet Tony Bennet dan KD Lang, yang langsung diprotes oleh Dito.

 ” Jo, ini sudah malam, radio kita bisa disomasi pendengar, you know !! ” hardik Dito.

 Jo tertawa dan kedua penyiar yang bertugas malam itu semakin lincah bersahut-sahutan menemani pendengar di kamar masing-masing. Terdengar dering telepon masuk, dan tak berapa lama suara centil Jo terdengar menyapa penelpon pertama yang beruntung itu.

 ” Hallo, dengan Jo dan Dito di Sleepless in Jogjakarta, Mayapada FM, ini dengan siapa Sayang ?? ” suara Jo menari-nari.

 Tak terdengar balasan yang cukup jelas di seberang sana.

 ” Halo ?? Halo  Sayang ?? Dengan Dito dan Jo di Sleepless in Jogjakarta, Mayapada FM. Bisa agak keras, Sayang, disini tidak jelas, ” sekarang gantian suara bariton Dito yang empuk terdengar.

 Masih sepi. Malah lamat-lamat terdengar isakan. Jo dan Dito di box siaran mereka, yang sudah terbiasa dengan ulah pendengar yang aneh-aneh berusaha membujuk penelpon pertama ini. Dalam hati mereka mengeluh, mengapa penelpon pertama harus yang bermasalah, dan semoga mereka diberi kekuatan dan kesabaran menghadapi ulah yang macam-macam.

 ” Halo Sayang, kamu sudah mengudara di Sleepless in Jogjakarta, lho. Kamu didengar oleh jutaan pendengar di seluruh dunia nih, ” ucap Jo berusaha melucu.

 ” Iya, Sayang, give us your best voice, please, hehehe….”

 Masih diam tapi isakan itu semakin jelas terdengar.

 ” Sayang, kamu nangis ya ?? ” Jo sekarang merubah suaranya menjadi nada yang lebih bersimpati.

 “ Whats up, Dear, you’re on the air now. You can tell us, everything. ” Dito berusaha menarik kepercayaan dari penelpon misterius tersebut.

 ” Ya, hallo….” terdengar suara lemah di seberang sana.

 ” Dengan siapa ini, Sayang ?? ” tanya Jo penuh perhatian, ” Have you been a bad day ?? Tell us, Hunny.”

 ” Ini Auriel, ” ucap suara itu dengan isak yang tertahan.

 ” Oke, Auriel. Jika tangismu sudah reda, berbagilah kesedihanmu dengan kami dan jutaan pendengar Mayapada FM. Whats up, Dear ?? ” suara bariton Dito yang mampu membius cewe-cewe manapun, berusaha menarik kepercayaan yang lebih besar lagi dari Auriel, dan rupanya cukup berhasil.

 ” Aku….aku sedih sekali di sini….sepi….gelap….aku sendiri…” isak Auriel tertahan, ” aku bodoh sekali….”

 ” Bodoh bagaimana, Auriel ?? ” tanya Jo dan Dito hampir berbarengan.

 ” Aku pikir, kematian adalah jawabannya, ternyata aku salah….”

 ” Kematian ?? Maksudmu apa Auriel ?? ” tanya Jo. Dito tiba-tiba merasa ada yang tidak beres dan bulu kuduknya meremang tiba-tiba.

 ” Aku berpikir terlalu pendek. Hanya karena aku merasa dunia tidak adil bagiku, aku memutuskan untuk bunuh diri…. ”

 Hening. Jo dan Dito dicekam perasaan aneh.

 ” Ketika silet itu mengiris nadiku, rasa perih itu sungguh membiusku, Jo, Dito. Aku tak mampu menghentikannya. Perih yang aneh dan nikmat. Melihat darah mengucur dari pergelangan tangan membuatku ingin mengiris urat nadiku yang lain….”

 Jo dan Dito semakin membeku. Suara Auriel terasa semakin dekat, bukan lagi seperti di telepon tapi berhembus langsung di telinga mereka.

 ” Dan ketika nadiku mulai teriris dan darah mengalir semakin deras, aku dicekam perasaan kepuasan yang aneh. Sweet revenge, Jo, Dito. Yeah, sweet revenge….”

 ” Badanku semakin ringan, dan aku makin tidak merasakan apa-apa. Yang kutahu selanjutnya, aku berada di suatu ruang yang gelap gulita dan terpencil. “” Aku pikir aku bahagia dengan kesendirianku. Tidak lagi harus berada bersama mereka, para pecundang yang selalu membuatku merasa tak berdaya. Tidak lagi harus berada di muka bumi, yang telah tidak adil kepada gadis yang tidak mempunyai standar palsu yang berlaku di dunia. ”

 ” Tapi, kegelapan dan kesepian itu lama-lama semakin menyiksaku. Dan aku tersadar, rasa puas akan sweet revenge dan kebahagiaan yang di awal sempat kurasakan itu ternyata semu, Jo…Dito…”

 ” Aku tercekik oleh kegelapan dan kesepian, dan rasanya jauh lebih menyiksa. Gelap sekali disini, Jo, Dito. Aku sendirian…..tolong aku, Jo, Dito…. ”

 ” Aku telah berbuat kebodohan dan aku tidak bisa kembali lagi…”

 ” Thanks, Jo, Dito, kalian udah mendengar perihku dan kebodohanku. Ini telepon terakhirku. ”

 Cklek !!

 Tut-tut-tut-tut…….

 Dan box siaran itu masih hening.

13 pemikiran pada “telepon terakhir

  1. 89.7 Mayapada FM Jogjakarta/ balik lagi bareng Joe yang bakal menemani pagi kanca muda dengan gendhing-gendhing khas Jogja//

    Nuwun sewe njih kanca muda/ kulo niki badhe cerito/ ning ceritonipun meniko radi serem/ wau dalu wonten dedemit asmi Auriel/ kadosipun njih uayu sanget kados asminipun njih to/ lha… lare niku ternyata sampun pejah piyambak alias bunuh diri//

    Lho.. lho… sampun pejah kok saged nelpon/ dos pundi cerita lengkapipun/ monggo dipun midangetaken sak mantunipun gendhing ingkang setunggal meniko..//

    ….walang kekek… walange kadung…

    :mrgreen:

  2. Kurang tahu kalau di jogja, tapi katanya di magelang ini pernah terjadi, entah sekedar isu yang beredar di antara penyiar atau bagaimana saya kurang tahu.
    Namun… barangkali kita perlu berterima kasih yak, kepada penyiar karena ada yang menemani malam-malam kalau insomnia datang menghampiri…
    Utamanya, kepada mereka yang punya jam malam, harus pulang cepat, tidak bisa begadang di luar rumah, kongkow-kongkow sampai malam di angkringan atau km 0
    *mesem*

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s