Facebook happening lagi di media. Kali ini tidak berkaitan dengan haram halal, tapi berkaitan dengan keselamatan gadis-gadis ABG. Yup, sejak heboh berita seorang gadis ABG dinyatakan hilang dan ternyata kehilangannya ada kaitannya dengan Facebook, media memblow-up Facebook. Sampai-sampai Democrazy-nya Metro TV menayangkan episode khusus tentang sidang Facebook dan menghadirkan mas Kuncoro sebagai salah satu narasumber.
Media yang heboh ternyata membawa ‘kepanikan’ buat masyarakat. Ibu-ibu yang gaptek diberitakan berbondong-bondong mengunjungi warnet, murid-murid SMP diberitakan demo tentang Facebook, hingga walikota Depok razia warnet segala bawa-bawa polisi. 😆 Dan yang membuat saya menulis ini adalah, membaca berita di koran lokal tanggal 15 Februari 2010, berita tentang gadis hilang di suatu desa di Bantul. Wartawan bertanya kepada orang tua gadis tersebut, apakah hilangnya putri mereka ada kaitannya dengan Facebook. Orang tua korban sendiri masih belum tahu apakah putri mereka suka bermain Facebook.
Menurut saya, media kok berlebihan sekali ya, reaktif, dan latah dalam memberitakan ‘fenomena’ Facebook ini. Bukannya orang hilang bisa terjadi kapan saja dan latar belakangnya juga macam-macam. Berita lelaki membawa gadis di bawah umur dan kemudian mereka melakukan ‘hubungan suami istri’ dari dulu juga sudah ada, kenapa sekarang jadi ‘lebay’ dan serba dikaitkan dengan Facebook? Akibatnya seperti yang muncul sekarang, masyarakat yang panik dan reaktif terhadap Facebook.
Sebenarnya kalau mau jujur, fenomena ABG dan Facebook dan hubungannya dengan predator seksual itu bisa dikatakan berawal dari mitos seksual yang subur berkembang di situs-situs porno. Coba anda ketik ‘abg bugil’ di search engine. Niscaya Anda akan terkagum-kagum dengan hasilnya.
Para predator seksual ini emang sepertinya hobi sekali dengan kaum ABG. Berbagai cara mereka akan lakukan untuk mendapatkan kesempatan ‘ngamar’ bareng (terutama kalau ABGnya seperti memberikan sinyal positif). Saya pernah mendapat cerita dari kawan pria yang berlangganan milis khusus pria dewasa. Moderator dan kontributor seringkali menjebak para perempuan ‘lugu’ ini. Tidak cukup ditiduri, tapi sampai difoto dan fotonya dipajang di milis (atau situs) tersebut. Bisa juga lewat webcam-chat, dipancing-pancing, hingga si cewek mau buka-bukaan di depan kamera trus diskrinsyut lantas dipajang. Facebook ini cuma salah satu alat saja untuk menjerat korban. Tapi sebelum Facebook juga sudah marak modus operandi seperti ini, misal kalau jaman dulu lewat MIRC atau Friendster. Yang tidak lewat internet juga ada, misal kenalan lewat sms atau kenalan iseng di mall.
Saya bukannya menggampangkan kasus orang hilang atau penyalahgunaan teknologi. Menurut saya pemberitaan tentang Facebook dimedia sudah tidak proporsional lagi. Masyarakat (yang kurang ‘cerdas’ alias kurang kritis) jadi tergiring opininya dan membentuk kesimpulan bahwa Facebook itu berbahaya. Gawatnya, mereka yang golongan seperti itu dapat dikatakan jumlahnya cukup besar lho (Mayoritas? Entahlah, perlu survey lebih lanjut). Contoh yang juga sedang hangat, empat siswa dikeluarkan dari sekolah karena mengata-ngatai gurunya lewat Facebook. Aduh, bukan soal Facebooknya yang jadi masalah atuh mah, tapi kelakuan si murid yang tiada bertata-krama. Kenapa sampai mereka begitu, itu yang semestinya digali lebih dalam. Apakah salah asuhan, apakah karena darah muda yang menggelegak, atau apa.
It takes two to tango. Alangkah idealnya jika media lebih menahan diri untuk tidak bersikap reakif demi sensasi (dan rating). Selain itu masyarakat juga musti meng-upgade wawasannya supaya ga lebay, reaktif, mudah digiring opininya dan menyusun kesimpulan yang ngawur. Kalau sudah begitu kan yang namanya mawas diri (halah) otomatis terbentuk sendiri dari dalam dan ga perlu panik apalagi jadi serba melarang.
UPDATE.
Kebodohan macam apa ini?? Gimana mencegahnya? Coba saya kutip:
Draft Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Konten Multimedia, ternyata bisa menjadi kunci pencegahan penculikan melalui account pertemanan jejaring Facebook. Hal ini diungkapkan oleh Sekjen Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar.
“Itu (RPM) untuk mengontrol penyelenggara internet,” ujar Basuki di Bappenas, Rabu 17 Februari 2010. “Dunia maya bisa digunakan untuk kejahatan dan kebaikan, jadi bukan berarti Facebook ditakuti,” katanya.
Tidak hanya pemerintah, masyarakat khususnya orang tua juga perlu melakukan langkah-langkah antisipatif. “Kami mencoba inisiasi dengan RPM kontens, itu mengatur supaya penggunaan bisa produktif,” kata dia.
Bagaimana caranya, Pak? RPM apa malah tidak kontra-produktif?
nyasar yang beruntung…
beruntung ketemu blog ini, sangat edukatif….
salam kenal, nyonya….
salam sukses…
sedj
http://sedjatee.wordpress.com
salam kenal juga, maturnuwun 😀
salam buat teteh yang ada disana, bagamana juga generasi kita adalah generasi anak bangsa yang harus kita jaga, itu semua demi kemajuan bangsa kita.
🙂 🙂
wah aku sering bugil depan kamera …
gimana dong ?
*panik*
😆 sama ama komennya didut, no bukti, ai tak percaya laaa
*disepak*
aih mbak, boleh lho foto diriku (blushing)
q mau memotomu tpi hrus berpakea rapi & sopan.kl kta menghayati hewan aj yang tidak berakal masih di tutupin auratnya.bagai mana dengan kita yang berakal
yah,klw kmu sering ekting,kmbagkan smpai,hri tuamu,hannya saja saya takut akan menular pada,generasimu***********^^^^^^^******6^^^^^^6
aku akan selalu buka fb km kl gitu heeeheee
@tante kania: belum percaya kl belum ada buktihhhh (rofl)
didut cepet banget nyambernya (ninja)
hahahaha…wong orang2 media sekarang sumber beritanya kebanyakan cuma dari twitter (yg sangat cepat update), tanpa tau masalah sebenernya seperti apa, yang ada yang berita2 lebay.
bukan bermaksud membela facebook (lagian ndak ada untungnya), facebook kan cuma alat, usernya yang bikin alat itu bermanfaat atau menjadi sumber petaka kan manusia juga.
jadi daripada nyalah2in “alat”-nya yo mbok lebih baik instropeksi dulu, apakah para orangtua sudah memberikan waktu yang cukup untuk mendidik dan menemani anak-anaknya?
aduh, coba deh lebih banyak lagi orang-orang seperti panjenenga yang mampu berpikir jernih…
ga perlu ada RPM konten dan sbg-nya…
jujur kadang suka parno juga, terlebih kalo lagi di tempat umum macem toilet umum atau fitting room. ngeri ada kamera tersembunyi perangkap orang-orang jahat.
facebook itu kan cuma alat. baik buruknya tergantung kebijaksanaan si pemakai. sangat disayangkan masi banyak yang belum mengetahui seberapa besar resiko yang mungkin timbul dari berbagai hal yang mereka pasang di sana. bagaimanapun facebook itu layaknya pergaulan di dunia nyata. ada tata krama, dan batasan-batasannya.
betul betul betul, tata krama itu ga cuma di off line tapi juga on line….
judulnya pake ‘bugil’ demi SEO ya? #apasih
pitra tahu aja, ga usah sirik ya (blushing)
seratus persen setujuuu *sbnernya baru mau nulis ttg ini, udh mulai gregeten, krn salah kaprah*
Internet itu (trmsk jejaring sosial) kan memang bisa diakses oleh siapapun-mestinyaaaa ya lebih hati2 dalam penggunaannya, ini kok malah sebaliknya. Jadi kembali lagi ke penggunanya. Meski tidak kelihatan, tetap ada etika nya dalam menggunakannya. kalu di dunia nyata, kita cenderung preventif thd org tak dikenal ataupun, yg dikenal – nah, apalagi di dunia maya,dong…harus 2x lbh preventif.
Dan soal abg2bugil itu 😦 ga tau mesti ngomong apa … kadang ada juga yg senang berbugil ria di depan orang, ada semacam kenikmatan tersendiri, sepertinya.
wah mba ade ini panutanku tentang figur ortu yg ‘gaul’ dalam mendidik anak 🙂
soal abg bugil, iya e mbak… karena pujian itu spt candu…
Kenapa ndak ada cewek cakep yang menculik ku gara2 fesbuk? 😆
eh di twitter, butet kertarajasa mengajak siapa cowok yg mau ‘dilecehkan’ oleh perempuan cantik, utk kumpul di BHI 😆
Masyarakat kita kan senengnya berpikir pendek mbak. Saya anggap aja ini kejadian seperti Pantai Parangtritis yang tiap tahun selalu makan korban. Lama-lama nanti masyarakat kita juga terbiasa.
waduh, jangan sampe terbiasa doms.. nanti jadi tumpul waspadanya…
yang penting media jangan ngawur, masyarakat juga jangan panik…
kasian deh kt…masyarakt masih suka ‘kikil’, melihat dari kulitnya aja jauh dari esensinya… yg muncul kepanikan. fenomena akibat pendidikan belum mengena dan berkualitas…
yak yuk, piye carane biar masyarakat ga panikan lagi…
bugillah di kamar mandi saja…
dan di depan pasangan resmi
Enak kok dilarang.
*ditimpukibuibupkk*
ngenet dg bebas bertanggungjawab kok dilarang 😛
*iki mesthi podo ngomentari soal poster himbauan*
facebook kuwi panganan opo tho mbak? 😆
blm pernah nyoba ga rugi kok mas, ndak terlalu enak, hihihi
heheh…
pengalamn serupa sering q jumpai mbak, waktu masih kul nyambi jadi op warnet heheh kalau ada yang pinjem cam trus mencurigakan wah keliadtan nuy hahah tinggalan tundukkan kepalaku,, pemandangan yg seharusnya tidak dilihat tapi q nikmati peace
berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasih
pernah nyoba tanya mereka nggak, yang dibuka kalo lg onlen situs apa aja. apa mereka aktif buka situs berita, blog informatif, twitter, ato apa…..
baiklah, saya akan bugil di samping kamera sajah…
whahahahaah… ga sekalia nyoba di belakangnya? 😆
Emang banyak orang g tahu fungsi dan manfaat sebuah teknologi yang penting gaya.
=====================================
Tertarik tentang SQA masuk sini http://sqaindonesi.wordpress.com
makanya dikasih tau dan diajarin, bukan asal main larang tnp pernah tahu ada cara lain yg lbh asik
bener banget kueh… media lebay banget …
sing ora penting di ekspos, gawe geger bae maring wong sing ra ngerti fesbuk. apa maning wong tua sing ra melek duniat IT.
jan ….
mari kita bersama saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
kita raih kejayaan nusantara di era ini.
http://kimangli.wordpress.com
amin!! indonesia jaya!!
huehhe, komplikasi ye.
pemerintah melarang, masyarakat treak2.
media meng-ekspose, dibilang lebay.
kalean protes, dikatakan intrusi.
lha kudune piye saiki?
kliatannya harus niru metode restorasi meiji nih Indonesia
metode mestorasi meiji itu bagaimana mas kaka? 😀
ya trus njuk jangan mutung gitu… berbuatlah pada proporsinya, huehehe
loh jadi wartawan wartawan media itu mau nya gimana? mau dapat abg juga?
maunya sensasi dan rating, kali 😛
Betul sekali, emang semua pada lebay menanggapi kejahatan liwat facebook. Sebenarnya sih bukan facebooknya, tapi orangnya. ada atau tidak ada facebook, kejahatan tetap ada. facebook kalo dipegang oleh orang baik akan menjadi baik, tapi kalo yang pegang orang jahat, jadi buruklah ia. tentang siswa yg nyelain gurunya difacebook. yang namanya menghina itu dimana-mana tidak baik dan tidak benar, namun menghukum dengan memberhentikan itu juga terlalu lebay, sebaiknya itu siswa didudukkan bersama-sama, minta maaf sama gurunya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Salam kenal Bu
setuju. sependapat.
Hidup Indonesia Sehat 😉
tanpa merokok?
fcebook adlah pisau bisa untuk nyembelih ayam, memotong sayur, sekaligus bisa untuk merampok dan bunuh orang bahkan bunuh diri.
dan media turut berperan membuat masyarakat jd parno sama pisau masak 😛
masyarakat juga ga bisa melihat jernih bahwa yg namanya pisau bisa utk masak juga
bener yang jahat otu orangnya,….bukan facebooknya….!
dan media, please stop memberitakan scr berlebihan gitu….
ya amplop… jangan bugil di depan org yg tak dikenal atuh… mau dipuji dan disanjung serta rayu seperti apapun, jangan sampe mau….. 😐
depan org yg kenal aja juga jangan apa lagi didepan org yg gak dikenal baik… ih amit2
wah lantas nasib #tipsfototelenji gimana doms?
wahh….mau bgt ngelihat kalian semua naked depan kamera…hahaaa…kyk film bule2 adja..hiks..hiks…(kecewaa…) 😦 calam knal… visit my blog http://julianusginting.wordpress.com
sayang kami ogah ngeliat panjenengan naked
salam kenal juga 🙂
media itu emang suka heboh sendiri yaa.. Hihihi..
pembacanya juga jangan mau dibodohi…
Blog ini sangat ermanfaat bg banyak kalangan khususnya orang tua yg punya anak…. sangat edukatif. Salam kenal smoga sukses.
terimakasih, maturnuwun 😀
Artikelnya bagus & bermanfaat, terima kasih
Maaf ikut nimbrung
maturnuwun dan ndak perlu minta maaf, ndak ada yg salah kok 😉
facebook, twitter, dulu mIRC…sama saja kan alat media buat omong2…lama2 juga ilang, diperedaran…!!, alat itu kan sebenarnya narsis, aku punya facebook, twitter tapi buat marketing bisnis, blog juga ada, ya buat bisnis…
http://www.arsyak.blogdetik.com
http://www.duniakaryailmiah.blogspot.com
http://www.duniakaryailmiah.co.cc
http://www.industrytegal.blogspot.com
“kalo yang bugil…ya tanggungsendiri akhiratnya…..”
dunia baik maya maupun nyata adl tmp untuk berbagi. apalagi di dunia maya, kita bisa menemukan apa aja yang kita cari, for free.
kampanye internet sehat bisa dimulai dr situ tuh.
Na tu baru mantap tenan…haha
hmm…fenomena lumrah dah berbahaya buat negeri yg baru ‘aktif’ dan menjadi ‘aggressive’ internet. Kontrol dari semua pihak sangat penting.
Saya mah buka facebook cuma untuk main poker doank. 🙂
Males ‘berbalas pantun’ di comment … peace dan salam kenal ya.
asal kontrolnya ga berbentuk represi.
orangnya aja yang geblek ….. alatnya kagak
knp?tidk ingin,puny facebook,di balik itu ada jangn lempr baut sembunyi tangn,sm aja,air yg tenang mengahanyutkan
sampai sejauhi ni masih menahan diri agar gak punya fesbuk, takut ketagihan 🙂
saya mah, FB ga demen2 amat. twitter ama plurk, itu nagih bgt.
ternyata korban2 twitter adalah seleb2 😆
ah yg brn…….
g ush kemayuu……
gak usah takut,enjoy ja………….
perlunya pendidikan internet sejak dini
sepakat 😀 melek internet dg memperkenalkan inernet sehat. *bukan berarti internetan smb jogging lho, walo itu emang sehat* *kriuk*
tadi pagi mbaca tabloid punya nyokap, ada artikel dengan judul besar besar “Hati-hati dengan Setan Facebook”
menggelikan 😆
*siap-siap kirim email ke redaktur tabloid*
tabloid N*V* kah? 😛
wah wah wah, dg alasan sensasi, akal sehat pembaca dikorbankan…
Good post! Salam kenal ya jg buat semuanya,please visit my site, http://prismabudyboop.wordpress.com dan http://blog-extraordinary.blogspot.com thanks b4!
facebook sama aja kayak buku gambar… bisa dipake buat gambar “saru” bisa dipake buat nulis kaligrafi….
sama juga kayak HP, mobil, motor… tergantung pemakainya lahh.. lebih baek, banyak nasehat supaya menggunakan facebook dengan baek.. drpada kudu ngatur inilah itulah…
bisanya ngelarang, bukannya mengarahkan… aya2 wae nih pemerintah…
ortu yg bijak, ga sekadar asal larang tp mengarahkan ya pak 😀
nah pemerintah yg sekedar main larang berarti….
wah mbak, setuju banget nih
waktu ada anak hilang dibujuk orang yang dikenal lewat SMS,
kok yang disalahkan bukan HP nya?
atau lebih spesifik, nokia nya, indosat nya, xl nya
media emang agak lebay kalau kehabisan berita
atas nama rating.. tnp sadar udah mengorbankan logika sehat penonton…
berita penyalahgunaan Fb makin banyak yah
Dari plurk, malah nyasar ke sini. Ya, opini yang cerdas dan tidak ikut2an. Intinya: jangan mau bugil dan segala macam yang mengundang bahaya di depan kamera. Mantap! Dan salam kenal … ^_^
salam kenal juga, maturnuwun sudah mampir.
loh dari plurk? plurk id-nya apa ya? *halah* (LOL)
ngecek statistik ada yang singgah…
ternyata refferernya dari sini… ==”
BTW, mantep tu artikelnya mbak…
nice share
tengkyu… iya saya ambil dari blog anda, semoga berkenan 😀
nice post gan..
salam kenal …
bisa tukeran link ??
di tunggu kunjungan baliknya …
================================================================
buat yang suka download film gratis atau apa aja yang gratis.. maen2lah ke
forumom[dot]com[/]free (slash free nya jangan lupa.. musti kebawa, kalo ngga ntar nyasar :D)
kalo mau dl videonya .. ada di silenceforum dot blogspot dot com coba aja
inilah salah satu dampak globalisasi,
IT ibarat sebuah pisau,
bisa berdampak positif bila digunakan dengan baik, dan sebaliknya,
Nice posting 🙂
tantangan kita adalah bagaimana mendidik user2 yg masih ‘labil’ itu supaya lebih cerdas dalam berinternet, shg bisa memilah dan memilih sendiri.
masih adakah uluran tangan mu cinta kasih mu
siklus ->
fantasi -> ingin nyoba -> membujuk, kalo gagal… cari cewek lain, kalo berhasil… -> nyuruh buka baju, buka celana -> melakukan -> menyesal…
begitulah… 😆
nah, what you want is not always what you need, rite?
tantangannya utk anak muda spt itachi, bagaimana mengendalikan keinginan tsb?
*yg tua2 juga sih* 😆
Wah nyasar d mari euy 😀 .gud artikel ,mg2 kdepan na tambah yahud blog na.Lam kenal -gege-
yo”y browwwwww……………………………………….
ko’ ngak ada berita anak hilang karena sekolah yach… padahal hilangnya abis sekolah… ngak ada juga kan berita anak hilang karena HP… ah macem2 dech…
setuju,mbak……salam kenalllllllll
ya betul juga kan,,,smoga semua,,,terjaga dan menjaga.
semua tergantung perspektive masing-masing, sya stuju dengan tulisan mb saat ini media telah berkuasa untuk merubah banyak mind set orang2 dalam memandang topik yang sedang hangat.
waduh nek gitu kan jadi banyak orang terpengaruh sama media orang tua was2, anak muda menggila gunakan IT ,asal jangan ada bayi yang udah seneng buka website ajah nek ada waduh GAWAT DUNIA HANCUR MORAL.
dulu pernah nyasar kesini cuman ga se4 nyatet alamatnya…skrg nyasar lagi alhamdulillah
Hy…….
Budaya narsisme yg terlalu merasuk generasi muda kita
Dunia maya yg indaaahhh…bisa jadi apapun or siapapun yg kita inginkan 😛
Right here is the perfect site for anyone who really wants to find out about this topic.
You know a whole lot its almost tough to argue with you (not that I really will
need to…HaHa). You definitely put a brand new spin on a subject that’s been discussed for ages. Wonderful stuff, just excellent!
Gday! I have been checking out this blo for awhile and I think iit is incredibly well-written.
I am always looking towards seeing a brand-new post.
This is one of the better blogs that I have seen.
I can not wait to hear more.
This was a very good read. I found myself enchanted, something
which rarely happens to me lately.