Yakin, Pengen Punya Suami Seperti Habibie?

Semua gara-gara twitter. Eh maksudnya begini. Semalam, berbarengan dengan acara Mata Najwa yang memutar ulang kisah cinta Habibie-Ainun Habibie, timeline lumayan rame dengan komentar mereka-mereka (umumnya perempuan) yang terharu. Para komentator ini komennya mirip-mirip, pada intinya mereka ingin mempunyai kisah cinta yang abadi sampai kakek nenek, dicintai hingga masa tua tiba, bahkan ketika maut memisahkan rasa cinta itu tak pudar. Bahkan tak sedikit perempuan yang berkhayal (?) ingin punya suami seperti Habibie.

Saya yang tidak menonton tapi cukup membaca timeline, jadi bertanya-tanya. Satu, ingin punya suami seperti Habibie itu yang gimana? Wajah/fisiknya mirip, pinternya yang seperti Habibie, kekayaan seperti Habibie, atau dicintai seperti Habibie mencintai istrinya Ainun? Kedua, tak habis pikir dengan mereka-mereka yang sepertinya terbuai oleh kisah cinta itu. Tidakkah terpikirkan prosesnya sehingga pernikahan itu bisa awet hingga kakek nenek? It takes two to tango, Ladies!! Anda, perempuan, tidak bisa mengharapkan suatu hubungan akan awet sampai 50 tahun kedepan, dan hanya pihak pria saja yang bekerja keras untuk mencintai Anda. Non sense!!!

Jadi geli saja sih, kalau yang dipikirkan untuk membentuk mahligai kisah cinta yang abadi seperti yang dilihat adalah suami yang mau mencintai hingga 60 tahun kedepan. Lha diri sendiri ngapain dong? Again, it takes two to tango!!! Apalagi, belum tentu dibalik layar kisahnya seperti apa yang terlihat. Mata itu menipu, Ladies. Mata itu menipu karena dia tidak melihat yang tidak bisa dilihat.

Jadi maunya suami seperti Habibie yang mencintai sampai maut tiba? Jadi maunya dicintai tanpa putus? Oh, gimme a break, Ladies.

Biarkan saya berbagi pengalaman saja. Saya pernah berada dalam kondisi dicintai tetapi tidak mencintai. Apakah saya senang? Sepertinya ya, karena saya mendapatkan -katakanlah- pengawal pribadi, psikolog, supir, etc etc. Tetapi apakah saya bahagia? Ternyata tidak. Lama-lama saya merasa hampa, tidak merasakan apa-apa dari hubungan yang dijalani. Hanya sebatas kesenangan semu.

Tentu saja saya pernah mencintai. Dan benar adanya, ungkapan yang pernah saya baca di buku tentang sufisme, bahwa kebahagiaan itu ada pada mereka yang mencintai. Biarpun Gibran berkata, bahwa cinta seperti sayap dan dibaliknya terdapat pedang-pedang tajam yang siap melukaimu ketika sayap tersebut merengkuhmu, tetapi darah yang mengalir sangat berharga. Itu darah kebahagiaan, Jendral. Call me lebay. But thats true.

Ketika saya mencintai seseorang, saya cenderung akan berusaha membuat dia bahagia. Dan my ultimate happiness is, i’m happy when he’s happy. Although he doesnt love me. I’ve been there, i’ve been done that. Hancur mengetahui cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan. Tetapi jika diingat-ingat lagi bagaimana saya mau melakukan apa saja untuk membuat dia bahagia, nyaman, tercukupi kebutuhannya, saya bahagia. Perasaan yang lebih dari sekedar emosi, perasaan yang sangat dalam.

Dicintai itu hanya memberikan rasa aman. Mencintai, akan membuatmu menjadi manusia seutuhnya.

Dan untuk sebuah kisah cinta yang langgeng, dibutuhkan kerja keras dari semua pihak yang mencintai. Give and give. Termasuk mencintai segala kekurangannya dan tidak banyak menuntut. Can i? Can you?

27 pemikiran pada “Yakin, Pengen Punya Suami Seperti Habibie?

  1. Pak Habibie kayak gitu juga pastinya gak lepas dari alm. bu Ainun yang gak kalah hebat. Kalo mau yang kayak pak Habibie bisa gak kita jadi kayak bu Ainun? Yes, it takes two to tango 😀

    **restlessangel**
    hiyaaa… mo bilang, ‘pengen punya suami habibie? emang bu ainun’, tapi ndak jadi, hihihi :mrgreen:

  2. lah saya waktu nonton di youtube minggu lalu malah pikiran pertama adalah pengen seperti bu ainun. Apa ya? Ingin punya kualitas seperti beliau lah. Tapi dipikir-pikir lagi kok ya sombong dan egois banget berusaha menjadi pribadi yang zuper *halah :mrgreen: * sambil mengharap dapat ganjaran pasangan yg tak kalah zupeeeerrrrr :mrgreen:

    senengnya liat tayangan ini setidaknya menunjukkan bukti ada kok pasangan yang bisa langgeng dan saling menyayangi. 🙂

    **restlessangel**
    loh pengen jadi lebih baik kok dibilang sombong. sombongnya dimana eee? ooo, apakah krn ngarep balasan, ganjaran mendapatkan pasangan yg serupa supernya, gitu?

    iya, seneng kalo liat ada pasangan yg awet gitu. good news lah. tapi trus jadi malesin kl ada yg jadi kemimpi-mimpi ngayal gitu. gimme a break. ga beda ama twilight.

  3. tapi kata ibu saya, mendingan ketemu sama orang yang sayang sama kamu daripada yang kamu sayangin.. *mikir*

    **restlessangel**
    bisa dimaklumi kalo ada yg bilang demikian. karena khawatir anaknya disia-siakan, begitu?
    disia-sia dalam arti mencintai tapi ndak dibales trus nelangsa, etc etc. ato begini, kita dalam mencintai, dalam prosesnya rentan disakiti etc etc. khawatir, takut, ya gitu deh, yang membuat orang mikir ambil jalan amannya aja. yaitu yang dicintai/disayangi.
    etapi kenapa ya, utk urusan sayang-sayangan cenderung jadi pihak yg pasif/menerima, tapi urusan meninggalkan/putus, cenderung jd pihak yang aktif/memutus hubungan. 😆

  4. that’s why i said ‘i want that kind of love’. A love that seems so strong, true and sincere.

    Suka banget bagian ‘Dicintai itu hanya memberikan rasa aman. Mencintai, akan membuatmu menjadi manusia seutuhnya’. Been there, done that too… 🙂

    **restlessangel**
    that kind of love. not lover ya? noted.

  5. lebih bahagia lagi meth jika saat kamu mencintai orang, dan dia balas mencintaimu.. wuih itu indah banget rasanya… benar2 sempurna menjadi manusia seutuhnya. dunia berasa milik berdua, dan yang lain pun ngontrak. tapi….

    jangan puas dulu, mempertahankan tetap dalam kondisi seperti itulah yang sulit. dan itu sudah gw alami. kalo sudah hancur berantakan berasa dunia runtuh. butuh waktu lama untuk bangkit dan menerima kenyataan. fiuh….

    **restlessangel**
    errrr…sempurna menjadi manusia seutuhnya? trus kalo ditinggal/diputus, hilang juga dong separuh kemanusiaan kita…
    aku lebih suka gini. seperti di moulin rouge, mencintai dan balas dicintai mmg indah. ya, betul, itu seperti menerima anugerah. tapi mnrtku, jgn jadikan anugerah/hadiah ini sbg tujuan. yah seperti kl kita berbuat baik kpd orang lain, apakah kita juga berharap utk dibalas oleh ybs?
    tapi kl misal ada yg tetep ngarep hadiah dan menjadikan hadiah itu sbg tujuan, ya terserah sih. selalu akan ada orang2 seperti itu. dan orang2 spt aku yg ga menjadikan itu tujuan pun bisa jadi dianggap naif, idealis. well bukan berarti harapan untuk itu ndak ada, cuma lantas ndak dihiraukan aja sih. lho kok malah curcol yak 😆

  6. jadi teringat pertanyaan : lebih suka mana, mencintai atau dicintai ? memang rasanya suatu hubungan ndak akan bisa bertahan lama kalau kita hanya memilih mencintai atau dicintai, alangkah baiknya kalau seimbang, itu yang jadi idaman semua orang, mungkin.

    **restlessangel**
    seimbang itu bagus. tapi kalo soal mencintai dicintai, seperti komen saya ke sez.
    mungkin pertanyaannya gini aja. kl kita mencintai orang lain yg jls2 ga peduli ama kita, sementara dipihak lain ada orang lain yg mencintai kita dg tulus tp kita ndak cinta ama dia. nah apa yg akan kita lakukan?

  7. Jadi, emang cinta kedua belah pihak harus saling tersampaikan ya. 😀

    **restlessangel**
    amiiin. jadi inget lagunya dewa. dooohhh ~nangis darah~

  8. Ah, saya setuju, mbak. It takes two to tango. Gak bisa kalo salah satunya cuma berusaha sendirian. 🙂

    **restlessangel**
    begitulah. tapi kalo satunya keukeuh ga mau berusaha, gimana ya?

  9. Mencintai segala kekurangannya dan tidak banyak menuntut. As for me, it’s so easy to say so hard to do.. Huhuhu.. Nice writing meth.. 🙂

    **restlessangel**
    sama. masih belajar juga kok. thank you, tiw.

  10. well, mencintai dan dicintai itu ada dalam konteks yg berbeda.. for me, mencintai itu adalah sebuah seni. mau kayak apa seni itu ditunjukkan, dipertontonkan, dibawakan, itu kan terserah seniman nya.. dan karena seni itulah, kita bisa jadi diri sendiri.. seni mencintai.. aihhh 😆

    **restlessangel**
    hiyaaa akurrr sama ocha. to love is an art.

  11. Idealnya sih mencintai dan dicintai dan sampai kejenjang pernikahan seperti kisah Cinderella tapi yg seperti ini tidak semua orang mendapatkannya, ada yang mencintai tapi akhirnya ditinggal sang kekasih menikah, tapi ada yang hanya dicintai dan menikah langgeng-langgeng aja hingga akhir hayat, malah ada yang saling mencintai menikah cuma tahan setahun, itulah Rahasia Allah, kadang menurut kita sudah pilihan yang terbaik dan bahagia telah mencintai dan dicintainya, setelah menikah eh si suami di PHK ekonomi morat-marit, si Istri gugat cerai cinta hilang entah kemana? So kalo pacaran mencintai dan dicintai sudah cukup, menikah hanya cinta tidak cukup. Pengertian, hati yang luas untuk memaafkan, kuat bertahan saat gelombang pasang datang, saling menghormati…setelah puluhan tahun berlalu dan saat salah satunya telah dipanggil kita baru tersadar dialah belahan jiwa kita yang diberikan Tuhan.

    **restlessangel**

    Pengertian, hati yang luas untuk memaafkan, kuat bertahan saat gelombang pasang datang, saling menghormati

    yang disebut mba/mas partnerinvain, bukannya itu termasuk dalam tindak mencintai ya? bukankah cinta ga melulu passion?

  12. Sekarang ini kan, lebih trend pasangan dipisahkan oleh orang ketiga daripada oleh maut, jadi yaa~ emang hebat sekali kalo bisa sama2 sampai tua. Tentu saja itu harus datang dari usaha bersama. Salut. 😉
    *inget ortu yang juga belum lama merayakan ultah pernikahan*

    Dan my ultimate happiness is, i’m happy when he’s happy. Although he doesnt love me. I’ve been there, i’ve been done that.

    Yayaya… perempuan memang berbeda sudut pandangnya.. 😐

    **restlessangel**
    hei, kamu menggeneralisir semua perempuan seperti akuh! 😆
    yang bener, itulah perbedaan antara aku dan kamu, jensen 😉
    soal orang ketiga, no komen deh 😛

  13. tapi, mba. jadi bingung sendiri. aku mikirnya mencintai orang yang tidak mencintai kita, dan kita ingin dia bahagia sehingga akan melakukan apa saja untuknya… jadi mana batas antara “benar-benar mencintai” dan “naif/bodoh”?

    dan aku jadi punya pertanyaan berikutnya (bertanya ke diri sendiri sebenarnya): sebenarnya mencintai seperti apa yang bisa membuat kita menjadi manusia seutuhnya?

    **restlessangel**
    naif, bodoh, itu kan label yang bikin manusia juga. terserah sih kalo pengen tunduk dengan label yg diberikan orang-orang.
    mencintai spt apa yg membuat kita menjadi manusia seutuhnya? hmmm… aku juga ga punya jawaban untuk itu, kimi. bertindak mencintai saja, aku masih belajar.

  14. gambar cewek yg lagi mau ML ama cowok tuh sangat menggairahkan.hehe…ya yg penting mah dalam cinta tuh adalah service.jika masing2 pihak memberikan service yg baik dan berkualitas ke satu sama lain maka ya pasti langgeng dunkz hubungannya.haha…

    **restlessangel**
    kamu kan, yang sejak komen dipostingan ndorokakung yg ttg perkosaan mei 98 (disitu komenmu sungguh tidak simpatik) trus ‘dibantai’ oleh yg lain dan kamu defense. sejak saat itu, aku cermati kamu komen beberapa kali, dan sama tidak simpatiknya. kamu nantang ya?

  15. yang dimaksud seperti Habibie, mungkin suami yang benar-benar mencintai istrinya sepenuh hati, dan begitu menjadi separuh jiwa dari sang istri

    **restlessangel**
    loh justru itu bil, kenapa ngarep orang lain untuk mencintai kita secara total tnp melihat ke diri sendiri. itu, perempuan2 yg ngayal itu, aduuuh….wake up, ladies!!

  16. Mencintai itu tergantung dr definisi masing-masing yg mempunyai cinta, tdk bisa dianggap sama dan berbahagialah yg msh mempunyai harapan untuk dicintai. karena harapan itulah kita disebut sebagai manusia.

    *asli gak tau knp komen kek gini*

    **restlessangel**
    wah antara harapan dan ngarep untuk dibales itu…. hmmm, kok kurang sreg ya dut. :mrgreen:
    dirimu ngantuk kali, dut ~cozy~

  17. Suka inget film wedding singer, ada pertanyaan yang dalem banget, kurang lebih
    begini, “Imagine when you’re 60, on a boat in a beautiful pond, who are you with?”

    Imho, kalau kita membayangkan bahwa yang di samping kita adalah pasangan kita, maka kita harus berjuang agar di saat itu (kalau sampai umur kita) pasangan kita benar-benar ingin ada di sisi kita untuk menemani 🙂

    So, yes, I agree, it takes two to tango..

    Dalam bahasa agama yang saya yakini, jika berharap beristrikan Aisyah, jadilah Muhammad.. berlaku sebaliknya..

  18. Terbaikk!
    Agak terlambat menemukan tulisan ini tapi tetap masih relevan.
    Mesti dishare nih, sangat rekomen untuk dibaca para gadis di luar sana yang sering terbuai kisan sinetron/telenovela atau masih bermimpi mendapat pasangan pangeran seperti kisah cinderella.
    Cinta, memang harus dibangun dari dua sisi secara seimbang. Habibie mungkin mengagumkan, tapi tanpa kontribusi dari mendiang istrinya, kisah cinta Habibie mungkin tidak seindah itu.

  19. Maaf komen susulan….
    Mba angel.. (angel tenan.. namanya siapa ya? :D)…
    Saya ngerti kok kalau para perempuan ingin suami seperti pak habibie.
    Saya sendiri (juga kalau lagi sama istri) liat kakek dan nenek yang masih mesra dan berpegangan tangan, kadang slow dance bareng.. senang tuch pingin seperti mereka.
    Maksudnya ingin tetap mesra dengan pasangan seperti mereka.
    Dalam konteks habibie ini para wanita dan gadis2 ini ingin memiliki cinta dan kasih sayang seperti yang dimiliki pak habibie ini. Tentu bukan pingin yang persis sama kayak pak habibie (dah kakek2 gituloh).
    Tentu saya setuju dengan it’s take two to tango.. dance.. raise kids.. building family etc.. karena kalau nggak ya nggak mungkin tahan puluhan tahun pernikahan mereka. Kalau mereka mengharapkan dicintai sepenuh hati tanpa memberikan kasih dan sayang pada pasangan nya tentunya nggak akan bertahan lama.
    Dalam masa pacaran setelah diterima/ resmi sebagai pacar ada periode tertentu anda falling in love trus berubah ke being in love.
    Falling in love ini biasanya yang namanya keinginan badaniah/desire nya masih menguasai fikiran, rasio bahkan hati After that period the desire will be settled and the being in love period will begin. Biasanya periode falling in love ini 3 bulan (dr pengalaman saya yg nggak banyak juga haahhaha). Abis itu periode being in love adalah proses menjalani cinta dan penyesuaian dengan (calon) pasangan baiknya disaat ini visi dan misi disamakan bukan mau diubah atau diatur2 ya pasangan cuma disamain aja pandangannya biasanya soal2 yang prinsip misalnya kalau punya anak apa ibunya masih bekerja, menyusui anak, pendidikan anak, hubungan antar keluarga dua pasangan, kebiasaan and so on and dsb… hehehe seru dah pokoknya… 😀 (jadi flash back :”> ).
    trus kalau udah sama dan sepakat nikah deee…
    Tanda2 nya akan ada masalah apabila terjadi ketimpangan perasaan antara fase falling in love and being in love… berarti hubungan anda lebih banyak karena desire hehehe…
    weh sorry nulisnya jadi panjang

  20. Hahaiii….Tante Angelicaaaaa….terharuuuu dweehh bacanyaaa…ihiks ampe ingus meler-meler sampe seember.
    Duuhh emang ya perjalanan cintah itu uniks.
    Semboyan Anda yg mencintai sampai kapanpun itu haiibattt…lha bagaimana cara Anda tahu kl cara sampeyan mencintai pujaan hati itu SUDAH PASTI MEMBAHAGIAKAN DIA?
    Bukan menyengsarakan? sooruiiiiii bukan nantangs hihihi….eits cuma saya baca sekilas kok kesannya cara Anda mencintai seseorang tuh sepertinya membabi buta yiaaa…nAPSUUU itu namanya, beda dengan MENYAYANGI
    Menungruts (bukan cecurut) saya sih mencintai yang baek dan benar itu merelakan 🙂
    Segala sesuatu akan datang padamu apabila dia memang milikmu.
    Kalau udah berusaha mencintai sekuat tenaga dan berbagai upaya keras , misal naek metromini dateng ke rumah cyntaku sayangku bawain rendang sama sop ayam kesukaannya naek metromini pp 25km atau pulangnya ngojek , pas keujanan pula .Begitu terus selama berbulan-bulan tapi si dia masih ngelirik cewek laen ….ato berbgai upaya laen menurut Anda yg udah keraaasss banget tapi masi sia-sia…ya udah…berarti dia ga nyaman bersama Anda mbakayune sing Uayuuuu tur Cimpluks *) relakan dia bahagia…sendiri atau bersama yg lain. Toh akhirnya nanti jodoh Anda yg ORIGINAL VERSION juga bakalan dateng dengan sendirinya tanpa dipaksa-paksa …..cihuiii

Tinggalkan Balasan ke Digg Batalkan balasan