Hore, Saya Diet dan Sukses!

Judulnya seperti menawarkan produk MLM ya? 😕

😆

Berat badan selalu menjadi topik sensitif dikalangan perempuan, apalagi buat mereka yg merasa gemuk. Saya sendiri sebenarnya ga bermasalah dengan berat badan, tapi bermasalah dengan lemak berlebih didaerah 3P, perut, paha, pinggang, hehehe.

Gara-garanya membaca artikel dimajalah Prevention edisi bulan Juli. Disebutkan disitu, dalam dua minggu lemak diperut dan daerah bandel lainnya akan susut dalam 2 minggu dengan mengikuti diet south beach. Setelah membaca lebih lanjut, diklaim bahwa diet tersebut juga dapat menurunkan berat badan 4-6kg dalam 2 minggu. Penasaran dan skeptik, saya mulai gugling tentang apa itu south beach diet.

Setelah membaca beberapa situs tentang apa itu south beach diet, secara impulsif saya memutuskan menjalani diet tersebut. Motivasi awal untuk membuktikan, apa bener dalam 2 minggu bisa turun sampai 6 kg. Yang kedua, boleh deh menurunkan berat badan sedikit, kembali ke masa-masa 10 tahun lalu, melangsingkan perut buncit dan paha gebug maling, hahaha.

Jadilah selama 2 minggu saya pantang untuk menyantap daftar makanan yg termasuk larangan dalam south beach diet fase I. Saya ‘terpaksa’ memasak sendiri makanan saya, termasuk mengurangi keinginan/kebiasaan nongkrong di kafe. Itupun saya pun masih melakukan dosa-dosa yang dilarang Yang Mulia dr. Agatston, pencipta diet jenis ini. Dosa-dosa kecil itu misal, makan gorengan tahu-tempe (tapi gorengan masakan rumah kok, dan saya tahu bahwa minyaknya bagus, ga kilong-kilong yang berminyak banget) (halah pembenaran) 😆 , beberapa suap karbohidrat larangan spt nasi putih, roti tawar gandum, secuil puthu, sekerat roti, crackers. Juga buah pisang dan apel sebagai P3K ketika tidak ada avocado dan sayuran+daging/telur untuk dimakan (padahal buah masih dilarang).

Larangan lain selain lemak, karbohidrat terutama karbohidrat jahat, adalah gula, itu harom semua. Jadi mendadak saya punya kebiasaan baru kalo ke kafe, pesen teh tanpa gula sama sekali. Padahal dari balita, sumpah, saya ga doyan teh.

Yang saya santap selama dua minggu itu, sayuran berbagai jenis, daging tanpa lemak (dada ayam tanpa kulit & lemak, daging tanpa lemak, ikan) dan sumber protein nabati seperti tahu tempe. Sayuran itu selain dimasak ala tumis, gado-gado, pecel, atau sayur bening (walau kata dr. Tan penganut raw food sejati, sayur yang dimasak itu sia-sia, sampah, cuma dapet serat ga ada enzim). Atau kalo lagi males, sayuran mentah aja a la lalapan.

Untuk sumber protein hewani maupun nabati, bisa dimasak panggang oven, kukus, sop, atau campuran tumis. Dan satu lagi, telur. Ya, saya malah bebas makan telur.  Puji Tuhan, telur ini sungguh bermanfaat sekali bagi yang sedang diet, lapar, ga ada yang bisa dimakan (yang diperbolehkan) karena cara masaknya sungguh gampang. Tinggal bikin scramble egg dengan minyak zaitun/rice bran oil atau direbus. Untuk lebih jelasnya panduan tahapan south beach diet seperti apa bisa klik, disini.

Selain itu, karena kesibukan dan *agak malas ngegym* maka untuk olahraga saya usahakan untuk lebih aktif bergerak dimana saja. Entah jalan kaki, bersih-bersih rumah, nyikat kamar mandi. Pokoknya bergerak terus, sesuai fitrah kita.  Memang kurang sempurna sih, karena disarankan untuk melakukan workout seperti yang sudah diprogramkan dimajalah.

Setelah dua minggu, tepatnya Sabtu 17 Juli 2010, saya menimbang berat badan. Wow, saya cukup terkesima dengan hasilnya. Jika sebelumnya, berat badan saya ditimbang sekitar 52-54 kg (tergantung timbangannya hihi) pada saat ditimbang itu berat badan saya 47,5 kg! Wow, kembali ke masa SMU!

Selesai dari acara penimbangan itu, saya merenung mengenai apa yang saya lakukan selama dua minggu ini. Ada beberapa hal yang menjadi refleksi saya:

  1. Salah kaprah dalam diet: tujuan utama adalah ingin kurus/berat badan turun. Salah! Yang benar adalah untuk menjadi sehat dengan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Berat badan turun/menjadi langsing adalah bonus.
  2. Yang paling berat dalam diet adalah mengendalikan keinginan. Lapar selalu bisa dihandle. Tetapi yang namanya pengen, mungkin saja muncul pada saat kondisi kenyang. Apalagi yang kita diinginkan (gula, makanan berlemak, etc) belum tentu dibutuhkan tubuh. Jadi diet adalah tentang mengendalikan keinginan, bukan mengurangi porsi/puasa(*).
  3. Tentang mengendalikan keinginan. Walau ada idiom; what your resist, persist, tetapi dalam pengendalian keinginan ini tidak berarti me-resist keinginan kita. Resist dalam arti menolak, menahan, menahan, melawan. Itu mirip-mirip dengan denial, menyangkal. Pengendalian keinginan lebih seperti menyadari bahwa keinginan itu ada, tetapi tidak dituruti.

Ngaku aja memang ada keinginan untuk menyantap yang manis-manis, berlemak, etc, ngiler to de max terhadap cake, pie, pancake, donat, etc tapi tidak dituruti. Kalau dituruti tapi tahu porsinya yg cukup, misal cukup segigit saja. Pertanyaannya  when enough is enough?

Karena pengalaman terakhir saya, ketika diet fase I berakhir, pas saya melihat ada kue bolen Kartika Sari. Saya mengijinkan diri saya untuk menyantap satu. Tetapi habis satu biji, masih ingin lagi. Saya turuti lagi, jadilah makan dua. Eh ternyata saya jadi lapar mata, jadi pingin bolen lagi, pengen roti-roti manis dll. Aduuuh kenapa rasa ‘lapar’ saya malah makin menjadi kalau keinginan saya turuti ya? 😛

Ternyata pengalaman dua minggu kemaren tidak sebatas pengalaman fisik saja, tapi juga menyentuh ke aspek rohani *halah*. Tapi beneran loh. Maksudnya, karena poin nomer dua diatas jadi mikir, sepertinya kita memang perlu diet disegala bidang. Misal diet belanja. Nah ini, kelaparan akan shopping ini nyaris ndak ada kata kenyang. Selalu ingin lagi, lagi, lagi, lagi…

Juga diet bicara. Seringkali kita bicara terlalu banyak bicara, saking banyaknya sampai hal-hal yg ga perlu dibicarakan, bicara juga. Saking banyaknya berbicara sampai organ telinga jadi jarang dilatih intensif untuk mendengar.

Hehe, itu contoh saja sih. Refleksi atas diri sendiri.

Pada intinya, diet (yang benar) itu baik. Tidak usahlah orang yang sedang diet dipandang sebelah mata. Pengen sehat kok dilecehkan. Apalagi memandang super heran melihat piring makan berisi daun kenikir, kemangi, dan bayam mentah. Biasa aja tho, orang pengen sehat saja gitu lowh.

PS. Ada keuntungan lain dengan saya menjalankan diet south beach ini. Awalnya saya merasa ini diet mahal, krn untuk fase I, bahkan buah untuk cemilan saja ga boleh. Untuk memenuhi makan 6 kali sehari, menunya antara sayur dan dedagingan, telur, aduh itu mahal nek. Tetapi ternyata dalam prakteknya, saya malah lebih irit. Kenapa? Karena saya otomatis jadi ngerem keinginan untuk kekafe menikmati berbagai dessert, diganti dengan menyantap berbagai cemilan sehat (termasuk salad dengan dressing yg lebih sehat). Dan kalau memang butuh ketemu di kafe, saya cukup pesan teh tanpa gula 😆

Btw, kalau ingin berdiet apapun itu, saya sarankan untuk benar-benar mencari info lebih lanjut. Lebih baik lagi jika sambil berkonsultasi dengan ahli gizi dan atau dokter ahli.

(*) sebentar lagi ramadhan menjelang. Banyak disekitar kita, orang pada saat bulan puasa bukannya makin langsing tapi malah menggembil. Tanya kenapa? Karena tidak bisa mengendalikan keinginan! 😆

Iklan

57 pemikiran pada “Hore, Saya Diet dan Sukses!

  1. Ah iya, baru sadar kalo diet itu bukan melulu untuk yang ingin langsing ya? Lebih tepatnya yang ingin sehat 🙂

    Anyway teh tanpa gula itu lebih nikmat lho. Ada rasa yang berubah ketika masuk sedikit saja gula 😉

  2. Ping balik: Hore, Saya Diet dan Sukses! « r e s t l e s s a n g e l | Gudang Segala Informasi

  3. diet itu bukan ngurusin tubuh kan? diet itu mengatur makanan yg masuk dalam tubuh? jadi bisa dikatakan, jangan dipaksa apabila mbak memeth mau kurus terus ngga mau makan, OK, makan sih makan tapi makanannya itu loh yg dipilih-pilih

    *nasib… makan banyak tapi ngga gemuk-gemuk* (doh)

  4. Saya jd pengen diet, tp diet berat diongkos nih. Harus ada formula matematika utk meminimumkan biaya utk berdiet…., kemana ya buku linier programing saya??

  5. Proses memasak sendiri juga membantu diet qe3 karena kita D.I.Y, motong sawi trus wira-wiri ngrebus air kuah 🙂 apalagi kalau blonjo-ne mlaku ndak pake motor. Sepeda angin juga oke qe3 sekalian Bike To Work eh Cook 😀

    Salam Blogger!

  6. naaaa..saya setuju pada poin tujuan utama adalah ingin kurus/berat badan turun….diet selalu identik dengan penurunan berat badan..kalok saya malem2 diajakin makan steik..dan saya menolak, temen2 saya pasti bilang..”pan elu udah kurus ru? ngapain juga diet2an”….padahal, sehari itu saya sudah ngembat gorengan, ngopi, tidur setengah hari, makan tengkleng, ngemil J-co, minum kola, di depan kompie dari bangun tidur. Jadi kalok definisi diet menurut saya adalah=makan seimbang…eh bener ndak sih?

  7. huwaaa.. mbak memed apa yang mau didietin?? *menatap diri sendiri*
    tapi iya sih, yang penting emang gimana caranya supaya lebih sehat. Dan, kalo berdasarkan pengalamanku, menahan keinginan lah yang paling susah… nggak kuat godaan.. Jadi, kalo menurut quote di tempat fitness, “Everything is between your ears” – semuanya ada di kepala kita sendiri. Mau apa nggak, kuat apa nggak. 😀

  8. Hi mbak Medina , perkenalkan saya Bunga. Senang sekali nih lihat cerita mba, karena kebetulan saya juga baru saja mulai fase 1 SOUTH BEACH DIET . Kalau boleh, mau cerita nih pengalaman saya sedikit saja. Dulu selama saya kuliah di Bandung, berat badan tidak terkontrol sama sekali. Jika dihitung, mungkin mencapai hampir 20 kg naiknya dalam waktu 2 tahun. Alhasil, bb saya 86 dengan tinggi cuma 162 cm saja !. Semua karena saya terlalu sering makan masakan pinggiran jalan/warung/masakan ibu kos yang lebih banyak unsur gorengannya.
    Awalnya memang santai saja, sampai suatu waktu saya makan sate kambing dan setelahnya langsung sesak napas. Susah cari baju, ga percaya diri, malas jalan kaki (karena keringat berlebihan) itu udah pernah saya alami. Yang paling menyebalkan pas hasil foto wisuda dicetak, saya kesal karena merasa ga sehat sama sekali dan ga ‘seksi’.. pacar juga mulai was was, karena kuatir susah hamil (berniat nikah euuy ) hehehe…

    Lalu, saya pulang ke jakarta dan mulai hidup teratur (makan masakan mama). BB mulai turun tuh, pelan2 sampai mencapai angka 75 kg dalam waktu 7 bulan.
    Tapii, saya masih merasa pegah dan ga nyaman karena menurut saya yang hilang kemarin cuma unsur airnya saja. Kepala saya juga masih sering merasa pusing kalau beraktifitas banyak.
    Sampai suatu hari ayah saya bilang coba cari buku diet ala Tina toon ( cantik sekali ya dia sekarang !), namun sayangnya saya tidak menemukannya. Saya coba cari dan baca buku diet, dan akhirnya menemukan South Beach Diet ini.

    Saya jadi makin tahu dan mengerti kalau badan ini anugerah Tuhan yang ga boleh disia-siakan dengan makan sembarangan. Harus tahu kandungan nutrisi semua makanan. Saya coba fase 1 dan dalam waktu hanya 5 hari, berat badan saya turun 4 kg !! .. tapi, saya juga bandel karena masih ada unsur gula dan garam yodium walaupun sedikit. Bayangkan kalau fase 1 benear2 diterapkan , berapa banyak bb saya yang turun ?! .
    Sekarang perut saya mengempis (agak menggelambir), dada mengecil, celana jeans saya sudah divermak dengan ukuran pinggang berkurang 10 cm, sakit kepala berkurang (hampir tidak ada sama sekali), pipi mulai tirus, paha mengecil, tidur nyenyak tanpa mengigau, badan terasa ringan dan segar, tidak mudah lelah walaupun aktivitas banyak.

    Yang saya senang selama fase 1 ini adalah tidak adanya pantangan untuk makan daging, steak, seafood, pecel, gado-gado .. semuanya makanan favorit !! …
    Sebenarnya saya harus mengulang fase 1 lagi, karena saya bandel . Sekarang saja kepala saya agak pusing karena tadi makan masakan mama (yang mengandung sedikit kaldu daging instan).

    Supaya fokus, sebenarnya harus ada target atau impian apa yang kita inginkan. Kalau saya, kesehatan adalah yang paling utama, karena paman saya mengidap diabetes. Saya ga mau seperti beliau, takuut.. Apalagi mengenang alm Adji Massaid yang meninggal karena jantung. Diet ini kan juga untuk kesehatan jantung, ga semata2 untuk menurunkan bb. ITU YANG SAYA BUTUHKAN.
    Saya juga ingin tahu bagaimana rasanya memakai baju2 yang ukuran L (selama ini saya selalu xxl), buat kebaya yang cantik, lebih percaya diri. BB saya sekarang sudah 70/71 (timbangannya bukan digital, jadi aneh ). Target saya antara 50-65 kg … sudah mencapai BMI yang pas. Pacar saya juga memuji karena muka saya mulai terlihat tirus, tetap mengingatkan supaya BB saya mencapai angka ideal. Dia kasihan kalau lihat saya terlalu gemuk. Katanya, pengen lihat saya pakai baju pengantin yang pas. hehehe

    Jadi, mudah2an bisa jadi inspirasi teman2 untuk mulai hidup sehat bukan sekedar turun BB. And…trust me… bagaimanapun, overweight/obesity tetap gak baik karena banyak penyakit yang mengintai.

    bye

    • Waa.. Chita hebat.. boleh minta resep harian untuk phase 1 nya ga? udah search, kebanyakan masakan versi western sana, ini perut Indonesia banget jadi agak susah.. hehehe… eiya, salam kenal ya chit.. 😉

      Salam kenal buat mbak med, thank tulisannya bikin semangat buat lebih sehat nih.. bikin tulisan spesial bahas menu per phase dong mbaak.. hehehe.. *teteup..

  9. Oh iya, tambahan lagi nih .. buat teman yang mau tau diet ini, harus beli bukunya jadi gak salah kaprah atau menangkap informasi yang setengah2 . Saya juga olahraga dengan jalan kaki, sit up, naik turun tangga. Tetap makan masakan indonesia yang sesuai dengan yang ada di buku dan menunya juga ada di halaman2 belakang. Tetap ada rasa, karena masih boleh gula dan garam yang takarannya sesuai. Pernah saya jalan2 ke mal selama beberapa jam, yang biasanya saya napsu makan junkfood ternyata saya tidak tergoda sama sekali karena di rumah sudah makan sayur dan daging yang lebih sehat. Pikiran juga harus diatur supaya pola makan ini berjalan seterunya, tidak hanya sampai BB turun. lalu langsung stop . Manfaatnya untuk jangka panjang lho : )

  10. Wah..info yang bagus
    Karena aku biasanya cuma mengandalkan gym aja tanpa diet,karna masih suka ngelanggar dan masih mau makan makanan yang saya suka *saya pengen,hehehe

    Mungkin saya bisa coba diet jenis ini,hihi

  11. Ping balik: Diet Hari 72 – 77 : South Beach Diet | DIET 365 HARI. patah tumbuh hilang berganti, saya jatuh berdiri lagi!

  12. Cuss ke sini gara2 liat timelinenya Chika. Sumpah ya mbak, aku seumu2 gak pernah kepikiran diet, tapi gara2 dalam setaun aku naik 9 kg (default: 40 kg), aku kaget banget. Badanku jadi berat, padahal tetep olahraga. Emang makanku gak sering, tapi kalo sekalinya makan banyak. Cuma aku kurang nangkep kenapa dia gak boleh makan buah ya? huhu.. Padahal aku suka sekali buah. Oke deh, aku mau ikutin dulu ah resepnya di atas. Will get back to you kalo sakseees! 😀

  13. huuh akhirnya makin semangat untuk diet..
    malu karna udah makin gendut gini..
    huuuh,untung baca artikelnya,jadi makin tambah semangat
    makasih

  14. Ping balik: Diet dan Hasil Body Mass Index | cK stuff

  15. Nomor satu tujuan diet itu sebaiknya buat kesehatan. Kalo dah tujuannya cuma buat nurunin berat badan, biasanya dietnya gk akan effektif. Alhasil kemungkinan akan naik lagi berat badannya …

  16. setuju, bener banget tu mba. dari hasil pengalaman pribadi aku sukses diet turun 11kg dlm
    3 bulan. emang sukses diet (diet sehat & benar) berpengaruh besar pada kehidupan rohani kita.
    kuncinya pengendalian diri & peningkatan kesabaran. dari hasil renungan aku pasca sukses diet,
    makanan jahat (jahat bagi tubuh kaya junkfood gt) bikin sepemakan menjadi lebih jahat hehee
    gitu lah kira2

  17. baca link ini jd semangat mau hidup sehat iyapss bkn bilang diet yah kak medina ^-^
    kak aq punya pengalaman yg sangad buruk awal berad badan ku pas d pondok dr 54 pas lulus dr pondok dlm jangka 2 bln aj pas d rumah bb ku naik 65 ya Allah berat badab badan ku naik drastis dan aq jd punya penyakit ^~^ disarankan sm dokter cba untuk diet tp diet sehat seengganya turun 10 kilo aj, aq bingung kak awalnya gimana sampe baju pondok aq kgak muat smuanya , ummi aq udh marah” aj kak , alhamdulillah aq cari” link dapet yg bgus kaya bgini thaks yah kak medina and kak cita aq cba untuk cari bukunya^-^ diain yah kak biar bisa berhasil ^_^ «penuh harap»

  18. Ping balik: Cara Diet Sehat Ala Artis Syahrini, Turun 7 Kg Kurang Dari 2 Bulan | save picture

  19. Kepingin banget diet sukses yang ga buat bb naik sekedar share pengalaaman nih . tb ku 158 dulunya sih berat badanku ideal 57-59 karena dua bulanan aku travelling mulu nyantap makanan ala western alhasil bb ku naik pas balik ke indo sekitar 65 kg :’) sampe terparah aku pernah sampe 69 kilo

    Matia2an diet deh diet ala w*p ( brand susu rendah kalori untuk dite) diet pisang diet apalah semua dicoba alhasil bb ku turun dari 69 ke 65 tapi aku malahan kena asam lambung karena diet yang ga sehat dan nutrisi yang kurang.

    Bingung banget mau jalanin diet apa sampe kefikiran buat ke penang buat sedot lemak :”)
    sampe sekarang aku belum pernah diet yang buat bb ideal dn gak balik lagi
    diet south beach itu gmn sist?
    kasi satu conto menu dari breakfast sampe dinnernya donk
    atau ada yang pernah sukses diet bb ideal bagi info donk ditunggu banget

    SALAM SUKSES UNTUK YANG KEPENGEN KURUS :))

  20. Ping balik: ARTIS YANG PERNAH DIET OCD KASKUS | My Blog

  21. Ping balik: ARTIS YG MENJALANI DIET OCD TANPA | My Blog

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s