Review Muze: Bermusik Tanpa Ribet dan Asyik

Beberapa hari lalu saya mendapat kesempatan mencoba produk yang bikin ngiler para penggemar musik. Produk tersebut adalah MUZE Mini Bluetooth Speaker dan MUZE Bluetooth Headphone.
Kesan pertama pas unboxing, wah desainnya cakep! Paling suka desain MUZE Mini Bluetooth Speaker karena simpel, mungil, handy. Asli cakep banget, bisa ditaruh di mana aja tanpa mengganggu interior yang udah ada. Malah bisa sekalian jadi pajangan dekorasi untuk mempercantik interior, hehehe. Kalau menurut webnya ada bermacam-macam warna lho, jadi tampilannya bisa ngepop abis. Selain itu secara ukuran cukup mungil (10,5 x 6,5 x 5,5 cm) sehingga saking handy-nya bahkan bisa masuk tas kamu. Bodynya dari metal, bukan plastik, lebih elegan. Oya kalau ada anak-anak atau balita di rumah, lebih baik tempatkan MUZE Mini Bluetooth Speaker jauh dari jangkauan anak-anak ya, biar ga dijatuhin or dibanting mereka. ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

Kesan untuk MUZEย  Bluetooth Headphone juga cakep banget dengan warna putih. Desainnya retro vintage gitu. Pas iseng dipakein ke telinga Anya, eh dia malah menganggap itu fun dan sempet ga mau dicopot. ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Wah berarti cukup nyaman untuk di telinga dong ya, secara biasanya akuย  kurang begitu suka make headphone karenaย  biasanya berat dan ga nyaman di telinga. Ternyata bener, setelah kucoba sendiri cukup nyaman di telinga dan gak berat. Selain itu juga langsung meredam segala noise di sekelilingku. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Pertama yang harus dilakukan sebelum menjajal kedua produk ini adalah dicharge terlebih dulu. Lho ternyata produk beginian butuh power toh, malah baru ngeh. Dalam boxnya, kedua produk ini sudah dilengkapi dengan kabel power dan kabel untuk disambungkan dengan piranti gadget kita. Untuk kabel power ga ada “kepala colokan” (apa sih istilahnya?), jadi musti nyopot “kepala colokan” dari kabel charger hape biar bisa ngecharge. Proses charge perdana cuma butuh waktu sekitar sejam dua jam kurang, ditandai dengan warna merah (masih ngecharge) dan hijau (batre sudah full). Oh ya, untuk MUZE Mini Bluetooth Speaker, musti dipasang dulu batrenya ya, sebelum dicharge. MUZE Bluetooth Headphone batrenya sudah di dalamnya dan aku ga berani ngutak-ngatik macem mana batrenya, apakah nanti ada kemungkinan rusak dan butuh diganti (batre). Setelah batre full, saatnya menjajal seberapa canggih (halah) ini produk.

image

Terus terang kuping saya bukan penikmat audio kelas canggih, apalagi penggemar audiophile. Pertama mendengar suara yang keluar dari MUZE Mini Bluetooth Speaker, saya cukup puas. Jernih. Waktu itu dengerin file MP3 hasil donlot di hape. Pertama dengerin juga pake kabel audio yang dicolokin ke hape dan MUZE Mini Bluetooth Speaker (masih belum ngeh fitur Bluetooth-nya, hahaha, masih kebawa tradisi old skool yang segalanya kudu dicolokin kabel). Suaranya cukup memuaskan indera pendengaran.

Beberapa hari kemudian saya iseng pengen menjajal MUZE Mini Bluetooth Speaker untuk di mobil. Secara head unit audio mobil sedang error dan nyetir mobil tanpa musik itu ga asik banget, sodara. Ternyata boleh juga nih MUZE Mini Bluetooth Speaker dijadiin pengganti audio mobil. Kan ada Bluetooth, jadi tinggal aktifkan Bluetooth hape, connect dan langsung bisa mainkan playlist yang ada di hape. Tetapi MUZE Mini Bluetooth Speaker ini cuma bisa connect ke satu hape dalam satu waktu. Pas hape lain mo connect, hapeku kudu disconnect dulu dari MUZE Mini Bluetooth Speaker, baru bisa main lagi. Lumayan banget lah ya, bisa dibawa kemana-mana. Jadi bayangin dulu jaman kuliah, bawa laptop ribet banget kalau mau bawa speaker mini. Ada MUZE Mini Bluetooth Speaker lebih asyik dan praktik, karena ringan dan wireless bisa dibawa kemana aja dan buat dengerin apa aja, dari musik sampe nonton pilem di laptop tanpa ribet bawa-bawa kabel. Orang dibawa ke mobil aja bisa gitu loh, wkwkwk. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

image

Oia sebagai catatan, MUZE Mini Bluetooth Speaker ini juga bisa memperdengarkan musik langsung dari MicroSD card, karena udah ada slotnya. Cuma pas dicobain MicroSD card 8gb, kok scanning keseluruhan file lama banget ya. Sampe ganti MicroSD yang lain, tapi masih sama. Sampai sejam scanning kok belum play file musik di dalamnya. Apa MicroSDnya error ya? Huft banget deh.

Oke, terus gimana dengan produk MUZE yang lain? MUZE Bluetooth Headphone menyajikan suara yang cukup elegan. Selain itu juga ga bikin kepala pusing dan kuping capek. Hanya saja setelah menjadi emak-emak dengan anak balita, ga bisa lama-lama pakai headphone karena telinga musti siaga mendengar suara, apakah Anya butuh sesuatu. Ya iya je, karena tiap kuping “didekap” oleh MUZE Bluetooth Headphone ini, otomatis segala noise di luar langsung teredam. Enak sih buat yang kerja, bisa jadi alasan ga denger omongan rekan yang ngajakin nggosip pas kitanya butuh fokus nyelesein dedlen. Tapi ga disarankan buat ibu-ibu dengan bayi dan balita, bahaya bo, bisa ga denger anak nangis. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
Akhirnya suami dan ponakan deh yang menikmati. Mereka sih puas banget, bisa asyik fokus menatap layar laptop kerjain pekerjaan dan tugas, sambil denger musik. Suara yang keluar juga jernih, enak banget. Dengerin musik jadi tambah asyik, buat nonton film di laptop juga asyik banget, berdentum-dentum gitu.

Oh ya, untuk MUZE Mini Bluetooth Speaker yang saya cobain ini serinya PSP-B1. Sedangkan MUZE Bluetooth Headphone yang saya coba, serinya adalah PHP-BZ1. Secara keseluruhan, kedua produk ini cukup memuaskan. Dari segi desain, fungsi, dan kualitas mendapat rating 7 dari 10. Desain oke cakep, fungsi cukup fungsional dengan tambahan fungsi bisa sebagai dekorasi pemanis ruangan (yailah ini emak-emak banget) dan kualitas yang cukup memuaskan. So buat kamu yang bingung cari ide hadiah, produk MUZE ini bisa jadi alternatif kado. Bisa diberikan ke remaja abege penggila musik, kekasih, kado pernikahan hingga pasutri/keluarga. Atauuuu…kadoin aja diri sendiri, hihihi. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜ Serius, bikin pengalaman bermusik jadi makin asyik ga pake ribet, karena wireless.

image

Get Note 3: A User Experience and Dreaming Dreams

Sekarang ini bisa dibilang gadget smartphone masuk dalam kebutuhan sekunder bahkan primer bagi sebagian orang, ngaku deh :mrgreen:

Keberadaan gadget smartphone memang memudahkan kehidupan sebagian individu, termasuk aku. Gak kebayang juga dulu cukup puas dengan handphone yang bisa telpon di mana aja dan SMS ditambah fitur browsing. Setelah punya smartphone, krasa sendiri deh, betapa gadget satu ini sangat memudahkan dan melancarkan, terutama pekerjaan. Menunjang banget dah!

Nah, makin banyaknya smartphone ternyata ga diimbangi dengan user yang juga smart. Makin canggihnya spesifikasi gadget, ternyata ga semua pemiliknya paham betul bagaimana menggunakanannya dan memanfaatkan secara maksimal. Iya kalau user tipe yang demen utak-atik. Tapi ada dong, tipe user yang ga utak-atik gadgetnya dengan berbagai alasan.

Nah, Sabtu 28 September lalu, aku dapat undangan dari Samsung berupa training session Galaxy Note 3. Aku harus bilang, ide training session ini bagus banget, usaha untuk edukasi konsumen sekaligus usaha untuk mendekatkan diri dengan konsumen lho.

Jadilah Sabtu itu, aku berangkat dari Bandung ke Ritz Carlton Pacific Place Jakarta. Ketika sampai venue jam 12, ternyata Grand Ballroom 1 sudah ramai oleh pembeli yang udah inden sejak beberapa waktu lalu. Aku langsung aja dong, observasi apa yang bisa aku lakukan. Tanpa waktu lama, aku langsung utak atik Galaxy Note 3 yang dipajang di booth. Ternyata ada yang baru dari Galaxy Note 3 ini, yaitu Galaxy Gear! Woo-hoo, ini keren! Apaan sih Galaxy Gear itu?

Galaxy Gear adalah…sebentar, bingung juga menjelaskan Galaxy Gear dengan kalimat singkat dan padat. Ini adalah gadget yang fashionable atau โ€˜perangkatโ€™ fashion yang dilengkapi fitur canggih? Galaxy Gear ini berbentuk jam tangan yang cukup cantik dan saling melengkapi dengan Galaxy Note 3 layaknya Rama dan Shinta, Mimi dan Mintuna. Serius, ini bukan gombalan, karena kalau kamu pakai Galaxy Gear ini, makin memudahkanmu dalam menggunakan Galaxy Note. Contoh, waktu sedang setir mobil dan ada notifikasi masuk. Bahaya dan enggak safe dong, kalau angkat telpon sambil nyetir, sangat tidak disarankan. Dengan Galaxy Gear, cukup dengan perintah suara, maka bisa melakukan apa saja tanpa perlu membuka handphone.

Selain itu, Galaxy Gear juga dilengkapi dengan kamera 1,9 MP, cukup memadailah untuk melakukan foto bahkan video! Hmm aku jadi kebayang ide-ide yang bisa dilakukan dengan Galaxy Gear ini. Misal, pada waktu meeting dan butuh mendokumentasikan sesuatu secara โ€˜rahasiaโ€™, Galaxy Gear bisa melakukannya! Pas lagi pup dan tiba-tiba ide cemerlang muncul, ga perlu repot-repot mencatat, cukup rekam dengan Galaxy Gear! Jika waktu dan situasi sudah memungkinkan, tinggal transfer ke Galaxy Note 3 dan olah lagi lebih matang, yeay! Nah, ide apa lagi yang bisa dilakukan Galaxy Gear ya? ๐Ÿ˜†

Itu tadi pas nyobain Galaxy Gear dan Galaxy Note 3-nya, masih belum teraba kecanggihan Galaxy Note 3. Saat itulah training session terasa betul manfaatnya, terutama buat user yang rada-rada gaptek seperti aku. Mengapa, karena di training session, dijelaskan cukup mendetail fitur-fitur canggih yang ada di Galaxy Note 3 beserta manfaatnya. Menurutku, justru itu yang penting banget buat user. Kalau kecanggihan spesifikasi, semua orang bisa googling walau ga semua paham apa itu artinya/maksudnya.ย  Seperti prosesorย  1.9 GHz Octacore, dual camera dengan kamera belakang sebesar 13 MP dan kamera depan 2 MP dengan kemampuan perekaman UHD 30fps, Smooth motion (FHD 60fps), Slow motion (HD 120fps), memori 32 GB dan RAM 3GB,ย  baterai 3200 mAH, seringkali itu jadi angka-angka yang tak sepenuhnya dipahami oleh kebanyakan konsumen.

Dengan sesi training, ta-daaa, langsung deh kerasa banget kecanggihan Galaxy Note 3 ini. Yang paling bikin ngiler adalah, kemampuannya untuk multi window dalam satu layar dan super multi-tasking! Pas banget buat aku yang dalam satu waktu bisa buka beberapa aplikasi untuk menunjang to do list sehari-hari. Gak Cuma pekerjaan tapi juga urusan rumah tangga.

Misalnya nih, pekerjaanku di bidang social media, menuntut untuk terus update informasi dan kadang butuh jawaban segera dalam hitungan menit. Padahal dalam waktu yang sama, aku sedang mencari informasi untuk hal lain. Agak overwhelming memang, bikin kepala penuh dan berakibat beberapa hal jadi terlupa. Nah dengan Galaxy Note yang bisa multi windows dan super multi tasking, resiko terlupa jadi bisa diminimalisir.

Apalagi aku sedang aktif cari-cari informasi tentang rumah idaman. Mulai dari ide desain sampai artikel teknis. Dengan fitur drag and dropd dalam multiwindows, air commands, ย dan apps Scrapbook, sangat membantu membuat mimpiku menjadi lebih jelas dan operasional. They say, otak akan bekerja lebih baik dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita jika kita mampu memvisualkan secara jelas dan spesifik kan? Sepertinya gak berlebihan kalau kubilang, Galaxy Note bisa membantu memudahkan kita mewujudkan mimpi-mimpi kita, wkwkwkwk. :mrgreen:

Semua fitur keren Galaxy Note yang diajarkan selama training memunculkan satu pertanyaan: RAMnya berapa nih?? Secara ya, multitasking dan multiwindows begitu butuh memori prima biar ga memberati perangkat. Tenang sodara, seperti sudah disebutkan diatas, Galaxy Note 3 ini dilengkapi RAM 3GB!! Uwooowwwww, mantab pisaaaaan!

Sekarang tinggal berdoa yang kenceng biar keturutan keinginan untuk punya Galaxy Note 3 ๐Ÿ˜†