dont buy dont breed, adopt!

 

 

Saya pecinta bintang, sepertinya semua orang sudah tahu itu.

Aku benci dan menolak-melawan kekerasan pada binatang, sepertinya semua orang juga paham.

Kalau saya ngomong, nyebut-nyebut “anakku”, teman-teman biasanya udah mahfum kalau yang kumaksud adalah kucing-kucingku.

 

Kepindahanku ke Jakarta seringkali mendapat pertanyaan, gimana nasib anak-anakku, kenapa ga dibawa aja. Kujawab, Jogja adalah rumah terbaik bagi mereka, di lingkungan yang mereka sudah kenal baik dan dikelilingi oleh orang-orang baik hati dan menyayangi mereka. Memang, di Jakarta ini, sering banget aku patah hati, nggregel, berlinang air mata, karena sering banget ketemu kucing-anjing liar di jalanan. Memikirkan nasib mereka dan kemungkinan adanya orang-orang jahat tidak berwelas asih, sungguh bikin risau. Apalagi kalau mendengar berita kekerasan pada binatang, seperti pembuangan bayi-anak kucing. Duh, hatiku lemah sekali. Rasanya lemes, gundah, galau to the max, sedih, tak berdaya dan sebagainya. Ingin menolong tapi keterbatasanku, di kos tidak boleh memelihara kucing, dan keterbatasan resource lainnya.

Kalau sudah galau to the max begitu, aku malah biasanya ga sanggup untuk ngomongin. Bukannya lebih suka memendam, ga ada hubungannya dengan suka atau tidak, tapi aku ga sanggup, bahkan membicarakannya sekalipun. Hatiku terlalu kecil, pecah duluan berderai-derai. Padahal sekelilingku ya banyak juga, yang pecinta kucing atau binatang. Kalau mendengar mereka membicarakan kelucuan kucing-kucing dari segala penjuru dunia, aku malah diam saja. Makin kesini malah makin jarang ngomongin tentang lucunya kucing etc. Ya gimana yah, udah kepikiran duluan tentang nasib kucing-kucing dan hewan lain yang terlantar. Udah broken duluan, ga sanggup mungutin, ga sanggup membicarakannya. Ga kuat.

 

Hingga beberapa waktu lalu, kepikiran ide ini. Yah, bahkan menuliskan ide ini menjadi bentuk postingan pun membutuhkan waktu untuk menguatkan diri menyampaikan sesuatu yang aku anggap penting. Lebay ya? ‘Cuma’ isu kek gini doang, kok sebegitunya. Ya gapapa juga sih, kalau ada yang berpikiran demikian. Lhawong yang benar kurasakan memang seperti itu. Ya tidak menyalahkan kalau ada yang beranggapan remeh.

Kembali ke ide. Cuma berangkat dari pemikiran, bahwa banyak sekali di sekitarku yang suka sekali (kalau ‘sayang’ ga tahu sih, karena menurutku, suka ama sayang itu level intensitasnya berbeda) dengan kucing/anjing. Tapi diantara yang suka itu, banyak yang tidak bisa memelihara kucing/anjing dengan berbagai alasan. Nah, ide ini sifatnya hanya ajakan/himbauan sih, karena bisa dilakukan secara individu. Ga butuh gerakan massa. Jadi, buat kita-kita yang suka binatang tapi ga bisa memelihara sendiri, kenapa tidak memperlakukan semua binatang yang kita temui selayaknya itu binatang piaraan kita. Caranya, selalu bawa catfood/petfood kemana-mana, jadi kalau ketemu di jalan, langsung aja kasih.

Asyik lho, menjalin interaksi dengan mereka, kalau kasusku, kucing-kucing liar tersebut. Mereka yang tidak mempunyai kepercayaan terhadap orang asing karena takut, lalu kita pelan-pelan berusaha membangun rasa percaya. Dan sekali rasa percaya itu terbangun, bonding/ikatan pun terjalin. And its magic!

Kedua, kalau melihat ada hewan liar yang sakit/terluka, segera dibawa ke dokter hewan. Sayang sekali, biaya dokter hewan di Jakarta mahal sekali ya dibanding Jogja. 😦

Ketiga, berpartisipasi kalau ada gerakan sterilisasi kucing/anjing liar, dengan berdonasi. Percayalah, men-sterilisasi hewan liar ini, manfaatnya jauh lebih banyak untuk mereka sendiri, dan ada manfaat juga yang bisa dipetik ulah manusia. Kalau di Jakarta, aku taunya Jakarta Animal Aid Network, bisa dicek di facebook mereka atau situs mereka. Sayang, sejauh aku pernah kontak mereka, kok minim respon.

Keempat, bagi yang ingin pelihara kucing/anjing, remember the platinum rules: DON’T BUY DON’T BREED, ADOPT. Salah satu alasan adalah, when adopt, you’re saving a life. Kalau masih ada kucing/anjing terlantar yang bisa kita pungut, kenapa tidak mengadopsi mereka saja? Selain itu, kenyataan bahwa banyak breeder/pebisnis hewan piaraan yang mengedepankan materi thok, bukan karena mereka sayang binatang.

So, mari kita semakin berwelas asih, terhadap semua mahkluk Tuhan. 🙂

 

NB. Why adopt than buy?

Hidup itu Belajar dan Bercinta

Hidup itu belajar dan bercinta. Saya yakin betul dengan kata-kata ini. Tugas kita di dunia ini adalah belajar, bercinta, dan jika ‘sudah’ (kata-kata sudah sebenarnya kurang tepat, karena mengesankan suatu akhir, padahal sama sekali tidak, tak kan pernah berakhir), maka tugas kita lainnya adalah membantu sekeliling kita untuk mereka belajar juga.

Kali ini saya belajar dari makhluk yang katanya merupakan kesayangan Baginda Nabi. Hari Jumat kemarin, secara mendadak, kucing pasangan saya meninggal. Sebelumnya tidak ada gejala yang berarti, hanya muntah-muntah, tapi Siti (nama kucingnya) masih terlihat cukup baik walau agak lemas.

Sebelumnya, sekitar seminggu-sepuluh hari yang lalu, Siti mengalami operasi sterilisasi. Hari Rabu, sempat dibawa ke klinik karena luka bekas operasinya terbuka. Nah, setelah dari rumah sakit itu yang tiba-tiba Siti muntah-muntah dan hanya dalam sehari, Siti berpulang.

Sedih dan kehilangan. Itu perasaan kami berdua. Bukan soal biaya yang telah dikeluarkan, tapi lebih kepada rasa kehilangan seorang teman.

Singkat, masa hidupnya menemani pasangan saya di hari-harinya. Muncul tiba-tiba dari sawah belakang rumah, kelaparan, dipiara hingga akhirnya menjadi teman baik. Singkat, hanya dua bulan. Tapi ternyata rasa kehilangan itu cukup dalam.

Siti, walau dia hanya seekor kucing, keberadaannya di dunia pun ternyata untuk memberi pelajaran bagi saya.

Masa hidup yang singkat, tetapi tidak sia-sia. Siti memberi kebahagiaan terhadap sekelilingnya. Dia mengajarkan tentang ‘memberi’ bagi sekeliling. Siti bisa saja ketemu dengan orang yang tidak peduli dengan dirinya, bisa saja ia bertemu dengan orang yang berniat jahat. Tapi itu tidak menyurutkan Siti untuk terus memberi.

May your soul sleep and meet your maker….

Thank you Siti…

disteril berakibat kepada kebahagiaan keluarga

Hari ini, saya mendaftarkan dua kucing saya (errr, yang satu bukan kucing saya sih, tapi ada kucing pendatang dan dia jinak, jadi saya bawa sekalian) ke suatu klinik hewan untuk disteril.

Di klinik hewan tersebut, saya mendapat info, ternyata aksi bakti sosial yang dilakukan klinik tersebut (ya, mereka menggelar aksi operasi sterilisasi pada kucing atau anjing dengan harga murah) bisa terselenggara karena subsidi dari suatu lembaga penyayang satwa.

Lembaga iCare dalam situsnya menyebutkan bahwa mereka ada untuk langsung beraksi dalam memperjuangkan kesejahteraan hewan, khususnya anjing dan kucing. Salah satunya adalah aksi yang digelar hari ini, yaitu operasi sterilisasi pada hewan anjing dan kucing.

Pertanyaannya, mengapa steril ? Masih banyak awam yang kasihan jika binatang  peliharaan harus disteril. Padahal ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh, terutama bagi kita, penyayang binatang dan pemelihara binatang. Saya sendiri sudah mempraktekannya, dan alhamdulillah, kucing saya Cici hingga hari ini sehat dan lincah ceria cantik mempesona.

Berikut adalah petikan dari selebaran yang saya ambil, berkaitan dengan aksi iCare melakukan operasi sterilisasi anjing dan kucing.

Q : apa keuntungan sterilisasi ?

A : satwa peliharaan lebih sehat. sterilisasi menyehatkan satwa dengan mengurangi resiko kanker dan penyakit lain. sterilisasi juga mengurangi kemungkinan satwa berkelahi dengan satwa lain, maka secara tidak langsung sterilisasi melindungi peliharaan anda dari luka infeksi gigitan berkelahi. satwa yang disteril senang tinggal di rumah dan mengurangi kecenderungan kabur sehingga kemungkinan tertabrak lebih kecil.

Q : apa hubungannya dengan keluarga bahagia ?

A : sterilisasi mengurangi kecenderungan spraying, melolong, kabur, dan berbagai kebiasaan mengganggu lainnya. anda tidak lagi harus kerepotan ketika peliharaan sedang birahi, dan juga waktu dan segala kerepotan lain untuk membesarkan anakan peliharaan yang lebih dari seekor.

Q : oh, begitu. jadi keluarga bahagia karena segala kerepotan yang mungkin ditimbulkan oleh peliharaan bisa diminimalisir. oke, lainnya ?

A : sterilisasi berdampak langsung thd kecelakaan yang ditimbulkan oleh gigitan anjing. kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh agresivitas anjing jantang yg sedang birahi atau betina yg sedang hamil / melahirkan, sehinga sterilisasi akan mengurangi agresivitas tersebut. lingkungan menjadi lebih sehat.

Selain itu, akan semakin sedikit hewan-hewan terlantar yg tidak mempunyai rumah, malah mungkin tidak ada lagi hewan yang homeless. sehingga tidak ada lagi satwa jalanan yang menjadi korban kejahatan manusia.

Q : kalau saya ingin anak saya berkesempatan untuk membesarkan bayi satwa dan mengajarkan nilai-nilai kasih sayang, tanggung jawab, dan cinta lingkungan, bagaimana ?

A : hubungi tempat penampungan atau grup penyelamat satwa dan tanyakan apabila bisa mendaftar sebagai orang tua angkat atau memelihara indukan yang akan beranak. atau adopsi anakan satwa.

*semoga semua makhluk berbahagia*

*doa dari Sang Budha*

blogger bekisar : laporan observasi (pt.two)

Oke, kemaren sampe mana ?? oia, kita sampe pada adegan duduk2 istirahat. 

Benar, sodara2. keteguhan mas Zam dan bang Kailani cukup membuat kami terinspirasi. Sayangnya, terik matahari yg pas banget di ubun2 –jam 12an, men !! – membuat sebagian besar dr kami harus tahu diri –termasuk diriku- dengan keterbatasan fisik kami :p 

Sementara itu, obrolan mengalir akrab dan menyenangkan (buat daku sih). Walo daku baru bisa berperan sebatas pendengar, lha rada ga mudeng je, tapi sudah cukup membuat saya terhibur. Terutama dengan adegan mat-matan alias gojeg kere alias dialog yang berbau banyolan khas Thukul (bukannya membandingkan, krn daku tahu pasti kl kalian punya gaya tersendiri ^_^  tetapi supaya yg lain bisa membayangkan seperti apa dagelan gaya mataraman / jogja itu). Saling nge-ledek, ungkapan2 khas blogger yg disituasikan untuk kehidupan nyata, banyolan2 miring, hmmm….cukup membuat otot2 bibir daku agak kram krn nyengir terus (selain itu mungkin juga ketularan mas sapa tuh, maap bgt lupa namanya, yg duduk deket Kang Herry. Daku perhatiin, mas satu ini kl ketawa, lepas banget, bener2 menyenangkan). Dan topik yang paling heboh memancing antusiasme pada siang panas itu (kl di wordpress kan, topik2 yg berbau sara) adalah perbayutan, huehehehe….. 

Tetapi sodara, ada yg terabaikan pd siang selepas gerilya perburuan sampah itu. Ketika yg lain asik cenderung untuk mendekati kerumunan, ada satu sosok yg cenderung menjauh dr kerumunan. He, whats wrong ??? ketika yang bersangkutan akhirnya memutuskan untuk bergabung pun, daku amati, beliau tidak terlibat secara interaktif, kecuali pd sesi perkenalan. Tapi tidak apa-apa, semoga hanya karena karena beliau adalah pribadi yg introvert saja…. (uuuw, aku suka cowok pemalu…. –bletakkkk !!! diganjar bra bekas dewi persik-) 

Teman-teman yg muslim pun tak lupa untuk menunaikan kewajiannya, sholat dluhur. Di tengah2 antrian wudhu dan kamar mandi, terbetik berita bahwa eyang soeharto akhirnya meninggal –oh thanx to technology !!! – Mendengar berita tersebut, ternyata reaksi teman2 biasa-biasa saja. Paling celetukan ‘he, sholat ghoib dong’ semacam itu. Acara dilanjutkan dengan MAKAN SIANG !!! Yeeeeiii, waduh, ouwgh, sedap sekali teman ^^

** Intermezzo : tahukah kalian, apa rahasia makan uenak itu ??? Cuma dua, perut pas lagi laper dan hati pas lagi seneng^^ 

Terimakasih sekali kepada mas Veta (astaga, ternyata dia sesama cah psikologi tho…..astaganagaperkasa, dunia itu sempit ya), dengan segala kedermawanannya, bersedia menanggung makan siang. Sumpah, tempe goreng tepungnya waktu itu enak sekali. Daku ambil tiga ato empat ya…. –gluk, sambil nulis ini kok jadi laper, pengeeeen – 

Singkat cerita (sepertinya ada yg protes krn gaya postingan ini yg sinetron bgt, dipanjang2in episodenya, mentang2 rating tinggi :p), setelah makan siang dan leyeh2 keenakan dibawah rimbunnya pohon cemara, bis yang akan membawa kami pun datang. Persoalan baru muncul : sampah mo digimanain ??? bawane piye ??? buang kemana ??? (dan dengan goblognya, daku nyeletuk utk dibuang di Piyungan, karena disana ada TPA. Halah, juawoh buanget to ya, jeng)  

Akhirnya, kami pulang menuju kota jogja. Teman2 yg tadinya naik bis, pulang tetep pake bis, begitu juga mereka yg naek motor. Nah yang menarik, kami yang di bis mempunyai teman baru : kantong2 sampah ! Ya, kami pulang sambil mengusung sampah ke TPSSementara. Dalam perjalanan pulang, daku perhatikan wajah2 loyo dan ledeng. Tapi daku berani bertaruh, mereka bukan karena kecapekan mungutin sampah, tapi karena hawa panas saja. Jadi, andai matahari lebih bersahabat, sepertinya temen2 jam tempurnya bakalan lebih tinggi, hehehe. Jangan tanya aroma dalam bis, teman, aduhai deh…tapi udah gak kami rasakan lagi. 

Sesampainya di kota jogja, beberapa teman langsung pulang, sementara mas Anto dan teman2 merencanakan untuk melanjutkan kopdar sekaligus meng-entertain Kang Herry. Diputuskan, bahwa daku mendapat kehormatan untuk menjadi tempat transit sebelum rombongan cabut ke angkringan Cak / Lếk Man ato lebih dikenal dg Angkringan Tugu. Maka, sesampai rumah, ku buru2 berburu jajanan pasar sekadarnya untuk menjamu tamu2 red carpet nantinya. Adapun lokasi perburuan jajan pasar ini, setahu saya, pusatnya ada di Pasar Kranggan dan sekitar Taman Sari. Nah yang di Taman Sari ini, ternyata petang juga buka, khusus dari sore. Maka puthu ayu, sosis solo, semar mendem, dan tahu bakso pun siap untuk menjadi teman ngobrol. 

 **hehe, sekalian info kuliner nih. Konon, penjualnya bilang, semar mendem yang ku beli kmrn istimewa, karena kulitnya yang biasanya dari kulit dadar, yg ini dari telo ato ketela. Adapun isinya tetep, yaitu parutan kelapa yang dicampur gula jawa, lazim disebut enten-enten 

Pukul 19.30, tak sengaja daku ketemu Kang Herry yg sedang naik becak melintas jalan Caturwindu. Beliau ini rupanya menolak untuk dijemput dan lebih suka untuk mencari sendiri. Dan kedatangan beliau mengukuhkan, bahwa beliau lagi2 adalah tamu teladan, karena on time terusss hehehe (dan sempet mo bayari kita pas mo masuk Pandansari lo^^). Yap, ketika itu, beliau adalah yg pertama absen di pendopo cafe. Disusul oleh Uncle Goop (eh ternyata bukan….waduh, trus sapa ya yang dateng waktu itu?? maap untuk yang bersangkutan… >__<), yang sedari awal duduk, matanya langsung menatap nanar tahu bakso. Disusul Kang Deden yang sempet kesasar, trus mas Anto, mas Eko, Gun, Leksa, trus sapa maneh yaaa kloter pertama ini ??? 

Ada kejutan yang menyenangkan di sesi kedua kopdar ini, karena pada akhirnya tamu dari malang akhirnya bisa bergabung dg kami. Yeeeeei, akhirnya Siwi datang, dibonceng mas Joe, huhui. Dan astaga, mbak Siwi ini baru mo masuk pager rumah, udah teriak2 ‘kucing, kucing’ astaga…… :p

Omong-omong tentang kucing, astaga, salah satu kucingku bener2 caper banget. seperti tahu aja, kl tamu-tamu yang atang mayoritas cowo. Jadinya, Cici (kucing daku yang sudah ku kebiri) menikati sekali berada di tengah-tengah para cowo ini^^.

Daku cukup terkesan dengan mbak Siwi ini. Daku akui, sebenarnya daku cukup penasaran dg sosok satu ini, apalagi setelah baca postingan ketika dia diajak ML ma fans-nya, hehehe. Daku bayangkan, sosoknya tinggi gedhe macho gitu. Ternyata mungil manis criwis banget^^ 

Pukul 21.15an, rombongan akhirnya pindah ke tempat Cak Man yang memang sangat dekat dr rumah daku. Pada kesempatan ini, dg sangat menyesal daku mohon maaf tidak bisa ikut dikarenakan kondisi badan yang sedang tidak fit. Setelah rombongan tersebut pulang, masih ada kloter susulan yang telat, seperti mas Funkshit, mas Sandal, dan mbak Tika (oke deh, plus mas Pengki ya…mas Pengki waktu itu mbonceng / dibonceng sapa ?? mas Funkshit ya???^^). Oh ya, ada juga Nico yang super telat, Cuma setor sms aja :p (tp sepertinya kau susul mereka ke stasiun ya) 

Akhirul kalam, setelah daku meng-sms Kang Herry mengucapkan selamat jalan dan terima kasih, daku pun langsung tertidur pulas…… 

-masih bersambung-  

PS :

  Terimakasih untuk teman-teman di cahandong, yang sudah bersusah payah meng-organisir acara ini. Acara ini cukup sukses, mampu menggaet 30an blogger dr berbagai kalangan, dan tak sadar, terbentuk tali silaturahmi dan jalinan rasa yg cukup erat di antara alumni bekisar^^ (setidaknya angka statistik kunjungan bertambah dengan adanya teman2 baru, huehehehe hus!!)

Jika sekiranya hendak diadakan lagi acara semacam ini, diperlukan semacam evaluasi sehingga acara yang berikut lebih baik lagi dan berkesan bagi semua yang hadir, termasuk jika ada tamu dr luar kota. Karena disadari ato tidak, blogger tuan rumah menjadi duta pariwisata bagi kotanya. Jika cukup berkesan bagi tamu, bukannya tak mungkin postingan yang dituliskannya, mjd promosi bagi pariwisata daerah^^

Hendaknya tali silaturahmi yang telah terjalin, tetap terjaga di luar dunia maya. Efek positifnya, bukannya tak mungkin lahir tindakan2 yang didasari wacana2 hasil rumpian yang diteruskan dr bilik kamar maya.

Dari kesan pribadi, tidak selamanya stereotype bahwa individu yang lekat dg dunia maya adalah pribadi yang canggung berinteraksi secara langsung, adalah benar. Ternyata ada juga pribadi-pribadi yang cukup ekstrovert ketika bertemu. Yang jelas, pertemuan antar pribadi yang berbeda, merupakan latihan social skill. Saran daku, expect the unexpect.

  • saran jikalau masih ada yg berminat bikin sekuelnya ato franchise-nya : perhatikan soal konsumsi (makanan dan minuman) krn kegiatan semacam ini cukup menguras tenaga. ga usah mewah, bahkan air putih pun cukup (malah harus berlimpah). jika sedari pagi mruput, seyogyanya sediakan konsumsi sarapan. sekali lg ga usah mewah. karena itu, untuk dana dibikin transparan aja, sehingga kl butuh saweran, kan jauh2 hari bisa sounding^^
  • P3K juga diperhatikan (thanks banget untuk mas-mas yang udah belanja, waduw, so sweet perhatian banget).
  • sampah yg udah dikumpulin, mo diapain ??? kl mo dibuang, angkutannya gimana ?? (hikmah kemaren, dr temen2 yg semangat go green-nya sempet daku ragukan^^, ternyata bermanfaat. krn lowongnya bis bisa digunakan untuk angkut sampah)
  • apalagi ya…..mungkin dr hal2 kecil, seperti soal waktu, acara biar ga garing terutama bagi temen2 yg pendiem (gimana caranya biar dipaksa omong, hahaha). tp secara umum, acaranya kemaren bagus kok, sukses. daku yg blm begitu ngeh, ga garing tuh.
  • terimakasih dr lubuk hati yg terdalam untuk seksi sibuk, untuk para dermawan….seperti mas iman brotoseno yg katanya nyumbang bis, trus mas veta yg udah sedia makan siang dan tempe yang mak nyus, dan dermawan2 lain…. (eh beneran ni, dr kemaren itu, kita ga dipungut biaya ???)

akhirul kalam, TERIMAKASIH……semoga silaturahmi yg telah terjalin terus terjaga. semoga niat baik bekisar, mampu menggugah setidaknya kognitif mereka2 yg masih cuek beibeh dg kebersihan lingkungannya….amin 509x *ditraktor MaNongAn, krn melanggar hak cipta*

terimakasih kepadamu, hai, pria sexy ini…..

ya, gw telat bilang ‘thx’ kepadamu dan mengecup pipimu….

udah lama berlalu dr perisitwa itu.

kapan ya??? beberapa bulan yang lalu ???

pas gw mo keluar rumah, jalan. belum satu kilo dari rumah gw, di pertigaan stasiun tugu-kedaung / soto pak gareng. waktu itu sekitar jam 10an. lalu lintas padat.

dan, ya Allah, duh Gusti……

di tengah2 jalanan raya, gw lihat, seekor bayi kucing, mungkin penglihatan blm sempurna, tertatih-tatih di tengah jalan !!!!

GYAAAAAAAAAAAA !!!!!

Gw lgsg pinggirin boil, karena para pengguna jalan seperti udah membatu hatinya, melihat mahluk Tuhan tak berdaya. motor2 lewat aja dg santainya, palagi mobil. sementara bbrp puluh meter dr si bayi, gw liat ada bis kota.

KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

aduh, tau dong, gmn attitude para sopir bis itu ??? ambulans jerit2 di belakang mrk aja, dicuekin, palagi cuma kucing !!!!

KYAAAAAAAAAAAAAA KYAAAAAAAAAAAA

dan pas gw mo keluar mobil, e e ehhhh ada sesosok cowo, tiba2 nyeberang jalan, dan memungut bayi kucing itu, trus ditaruh di tempat aman.

ALHAMDULILLAH…………………..

GOD BLESS U, BOY……………………….

cowo itu menjadi sangat seksi di mata saya. dia sosok yg sgt penyayang. care. gentle.

(sepertinya dia mo beli soto pak gareng deh)

pada masa dimana kehidupan makin susah, sehingga empati seperti mati, bahkan nyawa manusia pun semakin murah, eh ternyata ADA HARAPAN.

TUHAN BERBICARA PADAKU KALO AKU GA BOLEH PUTUS HARAPAN DG DUNIA INI

boy…..where are you ??? boleh ku kecup pipimu, krn sudah menyelamatkan satu mahlukNya ????

**** eh ni foto bukan si bayi kucing di atas, ni foto bayi almarhum kucing gw yg super duper ganeng, PU !!!

dcp_4765.jpg

kucing dikebiri….

Kucing dikebiri ???

Hah ??? kucing dikebiri ??

Omong-omong, situ paham gak, dikebiri itu diapain ???

Dikebiri itu, dalam pemahamanku adalah, titit-nya di-kkkk alias dipotong. (bagi yang sedang baca, ada yang langsung krasa ngilu ???^^)

Tentu saja bukan dalam pengertian seperti disunat -terlalu soft- atau mentah-mentah langsung dipotong kaya motong tomat -terlalu hard core- tapi bagian zakarnya yang terpaksa dimutilasi. Hah !!! serem amat !!!

Saya juga gak ngerti sih, yang sebenarnya terjadi, hehe, secara gw bukan dokter apalagi lelaki. Tapi konon, kaum kasim dikerajaan tiongkok jaman dulu atau romawi, semua dikebiri (atau semua kerajaan jaman dulu gitu ya ??) konon karena untuk memproteksi para putri dan selir-selir kerajaan, dan tentu saja the pure-royal blood.

Malah kakak saya pernah cerita, konon cara-cara yang dipake untuk mengebiri, sungguh membikin ngilu. Saya saja yang cewek ngilu dengernya, apalagi yang cowok.

Lantas, apa hubungannya dengan kucing ??

iya, hubungannya ma kucing apa??

why cat is better in bed than man ?????

awalnya dari komentar ibunda yg memperhatikan polah putrinya ini sedang semangat menyapu rumah.

beliau mengkomentari bahwa, rumah kami ini yang jauh dari pasar, kotornya kayak gini (heei, jogja is a dusty city) apalagi rumah tante yang deket banget ma pasar kolombo.

eh perbincangan kok menyasar sampe masalah kucing, dan, AHAI !!!

tuing-tuing, gw dapet insight.

jadi begini temans, rumah tante ini konon megah dan bekas punya bupati sleman yang kemudian disewakan. tanteku ini mengeluh, karena dekat sekali engan pasar, maka segala macam kotoran gampang masuk dan mengotori rumah. itu berarti kerja ekstra untuk menjaga rumah tetep nyaman. yang kurang ajar adalah, banyaknya kucing garong pasar yang suka mampir rumah. tante gw ini males aja,krn mereka suka pup sembarangan di rerumputan.

hohoho……good cat !!! ^^

bisa lihat, dimana istimewanya ??? lanjut maang……..

pada akhirnya, kita yang makasih sama kamu….

Desember 2006, menjelang natal

Bapak pulang dari jogging, membawa hadiah. Seekor bayi kucing !!!

Katanya ditemukan sedang sendirian di pinggir lapangan yang puanaaaas, menangis kehausan. Dia begitu kecil, mungil, dan sangat rapuh. Bulu2nya begitu lembut. Kupingnya khas kuping bayi kucing, kecil, lembut. Matanya biru, masih belum melihat sempurna. Bapak memungut bayi kucing itu krn kasihan. Tidak ada satupun pengunjung yang peduli. Kalau Bapak mengeraskan hati, bayi tersebut pasti mati menderita kehausan.

ongge-kecil.jpg

lanjut, mang…