when age doesnt matter anymore

Usia, bagi sebagian besar perempuan adalah musuh dalam selimut.
Ketika usia sedang mencapai belasan, pada saat fisik sedang ranum-ranumnya, ketika dunia terasa berwarna-warni berkisar antara cinta, sekolah, dan cowok, dunia serasa seperti tayangan sinetron di televisi.

Ketika usia mencapai kepala dua, possibilites terbuka lebar, fisik sedang di puncak kejayaannya, serasa menggenggam dunia.

Tetapi, memasuki middle-tweentieeth crisis, kecemasan diam-diam merayap. Semakin enggan membincang usia dan tahun kelahiran. Apalagi ketika usia sudah memasuki kepala tiga. Merasa fisik tak lagi sesegar dulu. Cemas dengan ukuran pinggang, pinggul, dan kerut-merut. Risau dengan penampilan yang tak lagi seprima abege-abege ranum. Belum lagi menghadapi sindiran-sindiran atau joke mengenai perempuan berumur.

Ketika menyinggung masalah usia, saya selalu terngiang-ngiang judul sebuah lagu Alicia Keys :

Age aint nothing but number

Ya, bagi saya, usia, umur, hanya milestone yang diciptakan manusia. Terlepas dari pemaknaan milestone sebagai jejak-jejak keberhasilan diri, tapi menurut saya alangkah naif jika menyangkutkan umur dengan kecantikan dan kebanggaan.

Mengapa musti bangga berusia muda? Mengapa ngotot bilang kalo usia masih di bawah umur jika ada yang berkomentar dia lebih tua dari umur yang sesungguhnya?

Usia, umur, akan terus melaju tanpa bisa dicegah. Sepuluh tahun yang lalu kita masih merayakan ulang tahun sweet seventeen, dan tanpa merayakan ulang tahun pun, KTP menyatakan kita berusia 27 tahun. Lalu? Masihkan kita perlu bangga menyatakan, pada saat ini, usia kita masih 21 tahun? Apa yang terjadi sepuluh tahun mendatang, kebanggaan itu masihkah ada?

Kita semua pasti mencapai usia 50 tahun, yah, kecuali Tuhan berkehendak memanggil kita lebih dulu. Yang membedakan adalah, ketika mencapai usia 50 tahun, secara fisik masihkah kita terlihat 10 tahun lebih muda?
Sama-sama mencapai usia 50 tahun (amiin!), tapi di usia tersebut, masihkah kulit kita kencang bersinar, badan proporsional dan sehat, masih mampu melakukan aktivitas-aktivitas fisik, produktif, dan mempunyai selera humor yang baik?

Banyak contoh di sekeliling saya, mereka-mereka yang tak lagi ‘muda’ tapi masih menyimpan pesona dan produktif luar biasa. Jika membincang selebritis, lihatlah Madonna di usia yang melebihi kepala empat (gosip resmi ia sudah berusia 50an tahun, kelahiran 1958), tapi gayanya tak kalah dengan Britney Spears dan gadis-gadis yang jauh lebih muda. Bahkan kecantikannya di mata saya, semakin matang dibanding era material girl, karena didukung oleh kedewasaan yang jauh lebih meningkat dibanding ketika ia masih muda dan serba impulsif.

young_madonna

madonna

madonna-face1

Lihatlah Halle Berry (kelahiran 1966). She’s still hot at her 43, rite? And how do you wanna look like in your 43?
*jangankan 43, di usia 24 pun jangan-jangan banyak yang salah sangka tebak usia 28?* 😛

halle_berry_3_resize

Gara-gara saya suka nonton Oprah Show terutama dengan bintang tamu dr.Oz, yang membahas kesehatan dan well-being. Ditambah sekarang saya lagi bersuka cita menemukan majalah perempuan yang sesuai dengan saya (tidak hanya membahas gaya hidup, mode, merk, seks, those such things), maka edisi terbaru dari majalah tersebut mengilhami saya.

Ya, age shouldn’t matter anymore, ketika kita mampu menjaga fisik dan non-fisik kita senantiasa bugar dan tercapai keadaan psychological well-being yang prima.
Kecantikan, kesegaran, tidak melulu menyangkut tahun kelahiran di KTP, tetapi juga bagaimana cara kita menjaganya. Merasa tua adalah illusi, karena jika hati dan jiwa kita merasa kita tetap muda dan bergairah, maka itu juga yang terpancar dari tubuh kita.
Tetapi menjadi tetap sehat, bugar, dan cantik di usia berapapun itu, bukan sekedar make up dan lipposuction. Yang terpenting adalah apa yang kita lakukan sedari masa sekarang, karena apapun itu (makan, gaya hidup, istirahat, cara berpikir, perspektif, menata hati, dll) akan sangat menentukan kita hingga bertahun-tahun mendatang.

Dan….saya sangat mengagumi Aung San Suu Kyi….
Di usianya yang memasuki kepala enam, beliau masih tetap cantik. Beliau benar-benar memancarkan kecantikan sejati….

suukyi1

definisi ganteng, cakep, dan keren (updated dan edisi revisi)

Gara-gara tretnya iphan di plurk, membuat saya gatel untuk ngobrol2 ringan campur serius perihal kegantengan.

Semua bermula ketika saya memuji iphan itu cakep. Bagi saya sendiri, kata cakep adalah kata yang paling netral untuk memuji keadaan fisik seseorang (atau sesuatu ??). Definisinya sangat luas, dan bisa menjangkau laki-laki dan perempuan, tua muda, anak kecil dewasa, bahkan kadang mobil pun bisa dibilang cakep.

Cakep, dalam artian saya, menyebutkan suatu keadaan fisik yang cukup sempurna. Tapi kata sempurna di sini masih terlalu luas. Apalagi, yang sempurna untuk saya, belum tentu sempurna buat anda.

Oke saya persempit lagi definisi operasionalnya. Saya rasa sempurna disini adalah untuk menyebut keadaan yang enak dipandang.

Nah, ketika saya menyebut seseorang cakep, itu adalah kata-kata denotatif, tidak bermakna (tambahan) apa-apa. Alias netral-netral saja. Saya bisa saja menyebut siapa saja cakep.

Christian Sugiono ini termasuk cakep….sekali lihat, semua orang kayaknya juga setuju kalo dia cakep. Indo memang identik dengan cakep. Tapi ndak semua yang cakep itu indo lho… :mrgreen:

Chris Cornell, vox-nya Audioslaves. Menurut saya, dia cakep, keren. Sexy !!

Tapi ketika saya menyebut seseorang itu ganteng, nah itu sudah berbeda. Tentu saja subyek yang dikenai kata sifat tersebut adalah laki-laki. Ganteng sendiri bagi saya, bermakna konotatif. Ganteng merujuk pada laki-laki yang sudah berusia matang, ada garis-garis kemanisan, kekaleman, keteduhan, dan kedewasaan. Biasanya kulitnya berwarna tembaga, walau tidak menutup yang berkulit terang juga dibilang ganteng. Buktinya, Pierce Brosnan termasuk ganteng, walau dia ras kaukasia begitu. Ga usah jauh-jauh, Mas Iman juga ganteng tuh :mrgreen:

Pierce Brosnan adalah contoh sempurna (menurut saya) lelaki ganteng.

Otong Koil…..ganteng….. *cegluk*

Selain ganteng, ada lho istilah lain ; NGGANTHENG. Pengucapannya memang medok jawa, karena biasanya saya alamatkan untuk laki-laki beretnis jawa. Jadi, laki-laki yang saya sebut nggantheng itu biasanya ganteng klasik, ganteng khas jawa. Ganteng yang biasa kamu temui di pedesaan, di daerah. Saya punya temen satu genk yang masuk banget dengan kriteria nggantheng ini. Jadi bisa disebut, inilah kegantengan klasik yang khas.

Untuk lelaki yang beretnis selain jawa, entah kenapa belum menemukan yang termasuk kategori nggantheng. Pria etnis Ambon, misal, menurut saya manise :mrgreen: Ganteng yang khas masing-masing daerah, mungkin begitu. Seperti misal, pria etnis sunda, ternyata juga mempunyai kegantengan klasik ciri khasnya sendiri yang susah saya jabarkan. Tapi biasanya, kalau saya tahu, saya bisa mengenali.

Saya pernah dapat kalendar dinding, lupa dari mana. Kalender itu bergambarkan lukisan2 wajah Sultan Agung, Ki Ageng Mangir, Panembahan Senopati, dll. Saya ndak tahu, lukisan tersebut rekayasa atau aseli berdasarkan keadaan yang semestinya. Tapi sumpaaaahhh….mereka adalah laki-laki nggantheng dan ganteeeeng semua. Berwibawa, kharismatik. Sangat pantas untuk menjabat raja Jawa. Tak heran jika Roro Kidul, ratunya Laut Selatan, pun kepincut.

Panembahan Senopati

Sultan Agung…..kharisma yang terpancar dari wajahnya memang agung…

Oia satu lagi. Seringkali saya kebingungan jika hendak memuji wajah-wajah anak muda generasi X, Y, Z ini. Buat saya, entah kenapa, karakter wajah sudah berbeda dengan generasi sebelumnya, baby boomers misalkan. Sepertinya teori evolusi berlaku, karena ganteng tahun 70an itu berbeda sekali dengan ganteng versi tahun 2008.

Misal tampang-tampang seperti bintang-bintang sinetron jaman sekarang. Saya ndak apal nama-namanya, tapi bagi saya, kadang aneh melihat wajah seperti itu kok dikagumi cewek-cewek (heheheehehe, no offense). Mungkin selera yang berbeda juga. Bagi saya, kata-kata yang tepat untuk menyebutnya adalah, mereka termasuk kategori cowok-cowok manis.

Dan, hei, entah kenapa, saya lebih mudah menemukan cowok-cowok manis ini di belahan asia daripada di belahan barat. Bagi saya, (seleb) cowok-cowok ras kaukasia itu begitu macho, nglanangi, dan tough. Beda bener dengan yang dari belahan bumi Asia. Sebut misalnya bintang-bintang Korea, bintang-bintang Jepang, India, juga Indonesia.

Ah, perkecualian untuk India, karena walo tampang mereka manis cenderung ganteng, tapi body mereka sekel dan liat banget. Six packs, sepertinya adalah hal ya lumrah.

Nah, yang terakhir ini adalah uncategorized. :mrgreen:

Saya sering bingung dengan tipe-tipe seperti Ariel Peterpan, Once.

Bagi saya (dan dikuatkan oleh lumayan banyak rekanita lain), mereka itu ga masuk kategori ganteng atau manis. Cakep, yah, bolehlah, tapi kurang pas juga. Nah, sahabat saya punya sebutan khusus untuk ini, yaitu ‘Jelek tapi Artistik’ 😆 :lol::lol:

Mengapa begitu ??

Analisa saya, mereka yang masuk tipe ini itu, secara fisik ga masuk standar cakep. Tapi ada ‘sesuatu’ pada diri mereka yang membuat kami-kami para perempuan ini ‘terpaksa’ berhenti, menatap mereka lama, mencermati, dan sedikit mendesah, “oh, wow…”

Nah, faktor X ini yang bisa lain-lain untuk tiap individu.

Ariel contohnya, dia sex appealnya tinggi sekali. Sedangkan Once, saya masih belum tahu apa itu, tapi sepertinya tatapan matanya yang begitu membius.

Dalam kehidupan sehari-hari, saya pun pernah berjumpa laki-laki seperti ini. Dia tidak ganteng ato cakep, tapi….ada sesuatu pada dirinya yang bisa mem-freeze kami, para perempuan. Entahlah, pake susuk apa ya ??

Nah ini saya baru inget belakangan. Kategori keren !!

Yang termasuk kategori keren ini biasanya…mereka sangat atraktif. Bisa dibilang, hampir sama dengan cakep, sinonimnya lah. Ringgo Agus Rahman itu masuk kategori mana ya…dia ga cakep tp lucu, menyenangkan untuk dilihat. Sama dengan Giringnya Nidji, ga ganteng ato cakep, tapi dia bisa dibilang keren. Nah, kalo Farhan itu ?? Dia menurut saya ga cakep, tapi inner handsome-nya membuat dia begitu adorable, menawan. Itu lho, selera humor dia, gayanya yang komunikatif.

Lalu, bagaimana dengan perempuan ??

Apakah cantik dan manis, juga menarik, punya arti yang berbeda ??

Nah ini profil seseorang yang nyangkut di prenster saya. Ohoooyyy…..too good to be true !! Ini mah perpaduan cakep, ganteng, keren, seksi, menarik, you name it !! :mrgreen:

*mohon maaf untuk gabar-gambar yang saya ambil tanpa ijin yang bersangkutan, semua berkat mbah google*