beauty is pain, guys !!!!

Membaca curhatan polos lelaki ini, yang sangat polos karena mempertanyakn kenyamanan akan thong alias g-string, sungguh membuat saya tertawa dalam hati. Mengapa ?? Karena hal tersebut bagi saya adalah bukti nyata betapa lelaki sulit memahami dunia perempuan.

Lelaki senang melihat perempuan cantik. Siapa yang tidak ?? Hayo tunjuk jari ???

Tahukah kalian, ongkos untuk menjadi cantik itu ?? SAKIT.

Definisi kecantikan secara umum selalu berganti sesuai trend. Pada era renaissance (betul ga, ejaannya ?? Saya sudah terlalu mengantuk untuk mengecek ke kamus), cantik adalah perempuan dengan badan bahenol nerkom alias sintal. Ga percaya ?? Perhatikan saja figur-figur obyek seni dari masa tersebut. Baik lukisan maupun patungnya. Body-nya semok semua, pinggul paha semua bulet-bulet.

Pada era Victoria (kalo ga salah), kecantikan berarti pinggang yang sangat mungil, body yang sangat curved alias mbentuk banget. Makanya pada masa itu, korset adalah pakaian wajib bagi kaum perempuan, apalagi bagi perempuan trendi-fashionista-socialite. Ingat dong, adegan di film Titanic dimana Kate Winslet terengah-engah mengenakan korset. Lalu melompat ke beberapa dasawarsa ke depan, dimana figur kerempeng justru diidolakan. Ikonnya adalah Twiggy. Era 60-an di mata saya sangat eksotis dan fashionable. Hampir semua model pada masa itu meniru gaya Twiggy, kurus kerempeng dengan make up mata tebal (penekanan pada bulu mata). Dengan semangat hippies dan sex revolution, hmmm…era yang sangat eksotis bagi saya.

And so on, and so on. Masa terus berganti, trend terus berputar. Sempat di masa kita, postur kerempeng merajai. Setelah merebak kesadaran bahaya anoreksia dan gangguan makan lainnya, panggung mode berusaha kembali ke ukuran tubuh normal. Normal ?? Yupe, normal. Karena, konon, ukuran tubuh rata-rata perempuan bule adalah 10. Tetapi yang dipasang di manekin dan model adalah ukuran 0 !!!!! Lihat deh filmnya Mean Girls, kamu akan tahu betapa berarti ukuran 0, 1, dan 2 (masimal 3) dalam pergaulan fashionista.

Kita belum bicara standar kecantikan berdasar budaya. Contoh paling gampang, China era dulu konon mendefinisikan cantik = kaki sangat mungil. Padahal untuk membuat kaki semungil mungkin adalah NERAKA !!! (Yeah, i saw it in Believe It Or Not). Lalu suku tertentu di Kalimantan (entah sekarang masih ada / ga, yaitu telinga perempuan diganduli anting-anting hingga cuping telinga molor panjang. Terus di mana ya, yang perempuannya lehernya disangga oleh kalung-kalung besi,sehingga lehernya panjang bak jerapah. Find more, aneh-aneh definisi kecantikan itu !!!

Kembali ke masa sekarang. Cantik itu relatif, saya percaya kamu-kamu punya definisi dan sosok ideal perempuan cantik itu bagaimana. Tapi fakta berbicara, bahwa mayoritas setuju bahwa cantik itu putih, berambut lurus, berhidung bangir, perut rata, kaki jenjang, dsb. Akibatnya, berbondong-bondong perempuan mengeluarkan ekstra money untuk membeli beragam pemutih kulit.

Guys, tahukah kalian, bahwa yang dibutuhkan perempuan untuk merawat wajahnya ada beberapa krim ; krim mata untuk mencegah kerut sekitar mata, krim tabir surya, krim pelembab sessuai jenis kulit, krim malam untuk kinerja yang lebih maksimal sehingga kulit lebih kenyal-lembut-halus. Itulah krim wajib perempuan jika ia ingin tetap segar cantik memesona hingga usia senja. Ada memang yang cuek, tapi mari kita bandingkan, lebih ‘segar’ mana dengan mereka yang ekstra waktu dan biaya untuk memelihara kulit mereka ??

Perempuan juga berbondong-bondong untuk meluruskan rambut. Tahukah kalian, guys, prosesnya ?? Sungguh TIDAK menyenangkan !! Duduk minimal 3-4 jam, dengan berbagai bebauan, rambut panas seperti disetrika. Kemudian sepatu stiletto, dengan hak minimal 7 senti demi kaki jenjang nan seksi. Kaki capek dan resiko untuk sakit otot jika mengenakan sepatu tersebut lebih dari 3 jam terus-menerus. Tapi, yah itulah resiko yang kami ambil.

Pernah dengar idiom super kijang ?? Itu singkatan dari suka perempuan berkaki panjang. Macam model-model itu. Nah untuk kami yang tidak dikaruniai body semolek model, harus usaha ekstra, memberi illusi optik untuk mendapatkan kesan cantik.

Lalu bagaimana dengan pakain-pakaian dalam yang ‘tidak nyaman’ itu ?? Semua itu pun demi kecantikan !!! G-string dsb, itu untuk kecantikan dan atributnya (seksi, sensual, dll). Memang tidak nyaman, tetapi kami merasa sangat seksi ketika memakainya.

Mungkin kalian akan mengasihani dan menyalahkan kami, mengapa kami berlaku seperti itu, toh ga ada yang minta. Wow, nanti dulu. Lagi-lagi fakta berbicara, bahwa mereka yang mempunyai keindahan ragawi lebih, memperoleh perhatian lebih. Entah itu di dunia kerja, akademis, dsb. Hei, siapa yang tidak senang dengan perempuan cerdas DAN cantik ?? Milih mana dengan perempuan cerdas tapi sangat biasa (untuk tidak menyebut buruk rupa). Lihat dong, para anchor di Metro TV itu… Lihat juga dong, tokoh-tokoh di novel-novelnya Kang Abik. Bahkan Ugly Betty pun akhirnya pun bertransformasi menjadi cantik.

Lihat mereka yang rela menjalani operasi plastik. Lihat juga transformasi Krisdayanti, Mayangsari, Iis Dahlia dari semasa mereka belum tenar hingga masa sekarang.

Saya jadi teringat curhatan David Duchovny, bintang X-files (yg super ganteng itu, ehm) ketika ia pernah berperan menjadi perempuan. Ia mengatakan betapa tidak nyaman memakai BH, sepatu berhak, dll, dan ia heran perempuan betah sekali memakainya sepanjang hari. Dari pengalaman tersebut, sekarang ia mempunyai pikiran yang berbeda mengenai perempuan.

BEAUTY IS PAIN, GUYS, AND NO PAIN NO GAIN

SELAMAT HARI KARTINI

39 pemikiran pada “beauty is pain, guys !!!!

  1. Tetep saja akhirnya yang salah laki-laki juga ya… 😦 Tapi jaman sekarang kayaknya gantian para perempuan yang membalas dendam *lirik majalah Men’s Health dan sejenisnya*

  2. @ ekowanz :

    and so is inner handsome 😆

    @ goen lee :

    it hurts, dude !! :mrgreen:

    @ danalingga :

    kasian ?? mbok ya trus lbh menghargai semua upaya yg kita lakukan demi mendapat predikat cantik 😆

    @ catshade :

    ah….saya ga menudingkan tangan kpd kaum lelaki kok^^
    we still need ’em
    (bahkan ketika lg PMS, utk tumpahan ngamuk2 hihihi)

    @ kumandigital :

    whehehehe…..trimakasih, kaum kartono^^

    @ mbilung :

    walah, pakdhe ini malah ngompor2i >_<

  3. blaik…saya termasuk perempuan yang jarang bebenah. ke salon jarang, pake body lotion dll juga jarang.. 😆 spa dan tempat lulur malah gak pernah. 🙄

    tapi saya suka pakai rok dan high heels… 8)

  4. saya..saya!!
    saya suka ke salon, saya suka high heels, saya suka dandan, saya suka semua yang serba wangi. Tapi jujur aja, bukan buat siapa2, lebih karena saya ingin merawat apa yang sudah dikasih Tuhan sama saya. Bukan untuk kepuasan siapapun deh. Kalau pasangan saya, atau orang lain menilai saya dari penampilan saya, it’s their right. Toh saya yang tau siapa saya inside. *kok malah emosi?*

  5. Jadi sebenarnya masalahnya ada di mana ? 🙂

    Suer, saya sendiri bingung. Kalau beauty itu menyakitkan, sebenarnya apakah itu sebuah tuntutan ? Kalaupun iya, siapa/apa yang menuntut bahwa perempuan itu harus cantik/sexy/menarik, dll ?

    Apakah laki-laki, situasi sekitar (tradisi), doktrin dan konsep yang ditanam pada perempuan, atau memang perempuannya sendiri ?

    Karena dalam konteks ini, saya pikir ada hubungannya dengan pemujaan kecantikan. Kalau mau sukses maka anda harus cantik. Dan jadilah cantik fisik jadi ukuran, jadi patokan, dan jadi tujuan dari keberadaan perempuan di muka bumi ini.

    Alasan lain, saya bukan pemuja kecantikan… 🙂 Karena TIDAK PERNAH menuntut perempuan yang dekat dengan saya untuk tampil cantik dan seksi. 🙂 Tapi itulah, kenapa untuk pergi ke mall saja saya harus menunggu “si dia” berdandan selama 1 jam. Apa yang salah kalau perempuan tampil apa adanya ? 🙂

    *sorry jadi curehat* :mrgreen:

  6. @ cK :

    sist….merasa terintimidasi dg kecantikan ya ??^^

    @ michael ellinsworth :

    ahem….mungkin itu bentuk lain dari balas dendam kaleee….^^

    @ stey :

    yeah, and we’re proud to be a woman

    @ pyrho :

    ahem…saya tahu kok, akan sll ada pria yg melihat inner handsome eh beauty pd perempuan. hanya saja, saya melihat mayoritas yg terjadi pd masyarakat. oh c’mon bang, jujur saja, pemhaman masyarakat umum mengenai cantik itu gimana sih ??
    jgn lupa, kita akin dikepung oleh nilai2 materialisme yg jg makin disuburkan oleh media. itu bikin pemujaan terhadap kecantikan makin subur.
    buat saya, itu bisa jadi maalah bisa jadi enggak. saya bangga dengan kecantikan saya (ahem !! :mrgreen: )
    hanya saja kadang kesal dengan para pria yang tidak bisa memahami effort yg dikerahkan untuk menjadi cantik. kata siapa ya, yg saya kutip utk skripsi, bahwa karena itulah, cewek dipilih berdasarkan penampilannya dan cowo dipilih berdasar isi dopetnya (utk membiayai effort yg dikeluarkan utk mjd cantik td)
    ah saya ngomong apa ya ?? 😆

    @ didut :

    hei, and im proud to be a woman.

    @ jensen99 :

    menohok sekali itu, kawan !!! >_<
    kena banget ke kita, tauuuu !! :mrgreen:

  7. Nah itu dia point saya.

    Saya analogikan juga dengan emansipasi dan kesetaraan gender. Terkadang membangun kesadaran kolektif akan sistem yang mendukung kesetaraan ini tidaklah akan efektif jika hanya sistem itu saja yang dibangun. Tapi yang juga terpenting adalah kesadaran kaum perempuan bahwa mereka itu setara. Masalahnya bukan hanya di sistem, ideologi, laki-laki, agama, dll. Tapi juga ada di perempuan.

    Begitu juga dengan kecantikan. Masalah pemujaan kecantikan itu bukan hanya soal laki-laki, konsep dan tradisi yang diajarkan, sistem, dll. Tapi juga ada di perempuan yang merasa dirinya lebih berharga jika cantik dan tidak berharga jika tidak cantik.

    Tapi saya juga mengerti kalau untuk mengubah pandangan ini memang sangat-sangat sulit. Setidaknya saya sudah berusaha mengubahnya dari diri sendiri. Makanya kriteria istri idaman itu bukan cantik buat saya, tapi pintar… :mrgreen:

    Ah, ngomong apa sih saya ? 😆

  8. no pain no gain…. gyagyagyagya…

    makanya kamu tuh nurut sama pepeng sana… ayoh… juminten ntar pake thong… 😆

  9. makanya aku lebih suka dengan penampakan cewe baru bangun tidur.. wuiihhh… 😡

    Btw,..
    ini bahasan feminis yang udah sering saya dengar..
    hubungan antara kapitalis, konsumeris dan feminis…
    objek nya adalah wanita, wanita menjadi objek pasar, dan terjual… salahkan iklan kenapa yang cantik itu harus putih,..
    kenapa t*oket gede itu malah seksi,..
    kan citra pasar mbak?

    *Kok aku jadi cerewet 😐 .. sepertinya saya harus priksa psikis ke Mbak Med 😐

  10. @ pyrrho :

    -blm bisa komen serius, msh dikejar dedlen training dan lap assesment-
    wahhh….brarti aku ga masuk kriteria istri idaman bang fer, dung ?? 😆

    @ plain love :

    siyaaaalll…..pake thong pake thong aja, ga usah ngomong2… >_<

    @ zam :

    ah….kamu cemburu po piye ?? kuserahkan pepeng padamu dg sukarela deh….hehehe

  11. @ leksa :

    tapi…..kamu suka kan, liat cewe br bangun yg tetep cantik…..^^

    aku ga mencoba jd feminis, cuma curahan hati…^^

  12. “ia mengatakan betapa tidak nyaman memakai BH”

    wah coba klo dia punya nenen.. psati lebih ngga nyaman klo ngga pake beha. .
    *ini kata temen2 saya lho :D:D

  13. @ chatoer :

    mangsut lo ?? ~_~

    @ funkshit :

    wah temen2 kamu itu cowo apa cewe ??? kl cowok, ya jelasss aja….kl cewe, hmmm….aku kok ragu…..^^

  14. @ yahya kurniawan :

    ahhhh…thats rite…….
    wooooww……
    perlu dipatenkan seblm diklaim negara mode macam perancis dan italia, tuh…
    😆

    @ ekowanz :

    astaga, satpam flirting…. (o.O)

  15. @ mbelgedez :

    kirain liat saya pake thong……thong kosong nyaring bunyinya….. 😆

    @ tikabanget :

    baik, suhu… :mrgreen:

  16. menohok sekali itu, kawan !!! >_<
    kena banget ke kita, tauuuu !! :mrgreen:

    he? knapa? kamu cantik dan dah punya pacar kok. :mrgreen: tapi bener kan? Maksudku tu gini; cantik tu memang relatif, tapi mutlak HARUS ADA. cowok gak nyari cewek dgn kriteria “yang penting wanita secara anatomis.” harus ada kelebihan yang si cewek punya, bisa cantik fisik (sperti yg km bahas), tenar, pinter (sperti yg bang fertob cari), saleh, mesra (sperti yg sy cari 😛 ), kaya, ningrat, nyambung kalo ngobrol, blablabla… itu semua adalah ‘beauty’, yg meskipun berbeda2 artinya bagi tiap cowok, tapi musti ada, minimal satu… 😉

  17. @ jensen99:

    saya mewakili temen2 yg tidak beruntung 😉
    i was an ugly duck before transform into better one, gyahahahaa :mrgreen:
    jd gw tau gimana rasanya….

    @ blogie :

    *berbunga-bunga*
    hehehe….maut juga ya, rayuan kamu :mrgreen:

    @ gambar pacul :

    wah….foot fetish 😆
    super kijang juga tho, kang ???

Tinggalkan komentar