dinamika ramadhan : semangat berbagi (part three)

marhaban ya ramadhan….

ketika saya menulis ini, tarawih (mungkin) sudah dimulai. Sepertinya saya tidak mendengar dari ponpes NU (langganan rumah biasanya dapet info dari Krapyak) ada perbedaan awal puasa. Sore tadi belanja di Superindo Sudirman juga agak ramai tapi tidak seheboh tahun lalu (mungkin karena harga-harga yang kurang ajar naik ga karuan), berbelanja kebutuhan ramadhan.

Yah, yang saya rasakan, ramadhan kali ini mungkin lebih bersahaja dibanding tahun sebelumnya. Harusnya memang begitu dong !! Ramadhan kan bukannya mendidik kita untuk mengerem nafsu konsumtif, misal dengan mengurangi makan.

Sebagai muslim, izikan saya agak narsis dan chauvenis sedikit dengan agama yang saya peluk ini. Yah, maksud saya, ajaran -agama- mana sih, yang sampai memasukkan ajaran untuk berbagi masuk dalam dimensi syariahnya -aturan wajib- untuk dipatuhi ummatnya ??

Coba dirunut, zakat, shadaqoh, infak, waqaf, dan entah apalagi. Zakat saja malah ada aturan khususnya dan bersifat wajib, setiap Idul Fitri. Lantas, Idul Adha, qurban. Entah sapi, kambing, domba, unta (kalau di Arab), dan harus hewan berkaki empat. Itupun yang wajib menikmatinya adalah mereka yang berhak, dalam arti membutuhkan. Pihak yang berkurban, hanya berhak sepersekian saja.

Yang saya tangkap, agama yang saya peluk ini sangat mengutamakan semangat berbagi. Kebetulan, kemaren saya habis dapat pinjeman buku bagus, karangan Nathalia Sunaidi mengenai Past Life Regression (PLR). PLR intinya adalah mengenai reinkarnasi, dimana konsep karma terbukti benar adanya. Dan disitu Nathalia berulang kali menekankan, “berbagilah, maka kau akan dapatkan apa yang kau inginkan”.

Kalau Pink bilang, begini :

If God is a DJ
Life is a dance floor
Love is the rhythm
You are the music
If God is a DJ
Life is a dance floor
You get what you’re given
It’s all how you use it

Perhatikan dua kaliat terakhir.

You get what you’re given
It’s all how you use it

Semangat yang hampir sama.

Jadi ??

Ramdhan adalah momen yang tepat, momen untuk membangkitkan semangat berbagi. Jangan sampai, kejadian dua tahun lalu terulang lagi. Pada waktu itu ada teman yang berkomentar begini, “eh Mbak, kenapa ya, pas puasa, kok semua makanan yang enak-enak keluar semua ?”

DHIENNNNGGG !!! Entah kenapa waktu itu saya tersindir.

Ramdhan bisa jadi adalah ‘hari raya’nya mereka , kaum dhuafa. Karena biasanya pada waktu ini, banyak sekali aksi-aksi sosial seperti buka bareng dengan anak panti, bagi-bagi nasi bungkus kepada anak jalanan, lebih sering nyumbang, dll. Pas Idul Fitri, bisa jadi, momen ‘hari raya’ sudah berakhir bagi mereka. Baju baru ?? Snack-snack lezat ?? Hape baru ?? Bagi-bagi angpaw ?? Jauuuuhhhh sodara…jauhhhh bagi mereka….

Yuuuukkk, mareeee, kita semangat berbagi. Palagi untuk yang ngaku-ngaku muslim, harusnya lebih malu lagi (hei, saya juga malu, dodol !!). Dan….berbagi kan ndak harus berupa duit. Buku pun bisa. Ya, bagi-bagi buku kepada suadara-saudara kita yang ga begitu beruntung bisa beli buku untuk tambah wawasan (kalah untuk beli beras, minyak, ikan teri). Klik disini untuk lebih jelas. Bagi yang di Jogja, bisa kirim atau antar sendiri ke rumah saya . Lokasinya ?? Oh….dekat sekali dengan angkringan tugu Cak Man yang legendaris denga kopi jossnya :mrgreen:

Jadi ???

Lets do it together^_^

*nyambung tulisan sebelumnya dan sebelumnya sekitar setahun sebelumnya, tarikh hijriyah*

iklan Asian Agri menyesatkan !!!

Beberapa waktu yang lalu, tidak sengaja melihat iklan Asian Agri di televisi swasta (Metro TV kalo ga salah). Dalam iklan itu, Asian Agri menayangkan kesuksesan petani-petani mitra kerja (binaan ??) Asian Agri dalam mengelola perkebunan kelapa sawit.

Yang membuat saya tersentak adalah, di awal-awal iklan ditayangkan gambaran hutan rimba di Kalimantan dan suara narator menceritakan, betapa dataran Kalimantan dulu ‘hanyalah’ hutan belantara hingga mereka datang, bekerja keras, sehingga tercipta kebun kelapa sawit yang mampu mensejahterakan mereka.

Glek !! Sampai sini saya benar-benar terhenyak. Omigot, Asian Agri lewat para petani kelapa sawit, menyatakan bahwa hutan belantara Kalimantan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kebun kelapa sawit yang mereka miliki (tentu saja dengan membabat habis hutan-hutan tersebut).

Astaga, saya jadi sangat paham dan sangat mengerti, apa arti hutan di mata pengusaha perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lainnya. Hutan tidak berguna !!! Ganti saja dengan kebun kelapa sawit. Peduli setan dengan kekayaan hayati dan fauna, peran serta hutan dalam mencegah global warming, kelangsungan hidup para suku terasing yang selama berabad-abad hidup dari kemurahan alam dan mengelola hutan dengan kearifan lokal, dibandingkan dengan keuntungan yang akan mereka peroleh jika membuka lahan dan menanami dengan kelapa sawit dan tanaman industri lainnya.

Oh…jadi begitu arti hutan bagi para pelaku industri perkebunan ??

Bapak-bapak, Ibu-ibu yang berwenang menjawab, halooo ???

Lalu apa arti global warming ?? Bencana lingkungan seperti kekeringan, kebanjiran, adakah artinya untuk para pemegang saham dan komisaris perusahaan ?? Bencana ekosistem, punahnya kekayaan flora fauna, bagaimana dengan itu, Bapak-bapak Ibu-ibu sekalian, yang rapi jali wangi setiap tahun menggelar RUPS di hotel-hotel mewah dan menikmati profit dari nilai saham yang tiap tahun terus meningkat….???? Di mana hati nurani kalian ???

Tips Untuk Para Jomblowan yang Ingin Mengakhiri Masa-masa Suram Jomblo Abadi Tiada Tara : tips tokcer langsung dari narasumber

Wahai para Jojoba alias Jomblo-jomblo bahagia…..terutama bagi pemegang predikat jomblo selama lebih dari 2 tahun berturut-turut dan yang lebih mengenaskan lagi, sudah lima tahun berturut-turut masih memakai sabuk kejuaraan Jomblo kelas berat….masihkan kalian merasakan kebahagiaan dengan predikat jomblo tersebut ?? Ask your deepest heart….

Tidak irikah kalian melihat kemesraan dan kebahagiaan para sejoli, yang saling berbagi asa dan cerita ?? Tidakkah kalian rindu adanya pasangan jiwa yang mampu memberikan kesejukan dikala panas melanda, pasangan jiwa yang mampu membuat diri merasa berarti dan bermakna ??

Well, jika kerinduan kalian akan sosok yang mampu melengkapi diri, sudah tak tertahankan lagi, bolehlah kalian simak tips-tips yang sudah teruji validitasnya di kancah laboratorium pergaulan manusia…. :mrgreen:

  • Pengalaman pribadi membuktikan, semasa masih guyub bergerombolan dengan anggota gank, maka harapan datangnya bidadari masih jauh dari kenyataan. Ya, masuk akal toh, perempuan akan berpikir 100x bahkan 1000x untuk mendekati seorang lelaki, semenarik apapun dia, jika dikelilingi oleh gerombolan teman-temannya, sesama lelaki jalang.

Perempuan juga akan lebih menghargai seorang lelaki yang pedekate, sendiri, tanpa ditemani oleh segerombolan lelaki jalang, biarpun untuk memberi dukungan moral.

Lagian, dari kacamata psikologi kelompok, perilaku massa (kelompok) berbeda jauh dengan perilaku individu. Ketika beramai-ramai dengan anggota genk-nya, lebih berani menunjukkan perilaku vulgar (yang sesungguhnya sangat norak di mata kaum perempuan), seperti pandangan kagum yang berlebihan yang menjurus ke hasrat, siulan, panggilan-panggilan ndeso bin norak bin melecehkan macam “Mbake….suit2, *cethok2* -menjentikkan lidah di rongga mulut- “ Oooohhh, sumpah, menggelikan dan langsung turun deh derajatnya di mata kaum perempuan.

Coba ketika sendiri, apakah dirinya akan seberani itu, bahkan untuk menanyakan nama sekalipun dan mengungkapkan kekaguman atas pesona Sang Jelita ??

  • Percaya diri dan menjadi diri sendiri. Tidak usah berlagak menjadi Nicholas Saputra, apalagi jika tidak didukung oleh penampilan fisik yang memadai :mrgreen:

Let your inner handsome, out !! Percayalah, gadis yang tepat dan sesuai dengan dirimu akan menangkap resonansi inner handsome-mu dan biarkan alam yang bertindak selanjutnya.

Tapi tentu saja, menjadi diri sendiri tidak berarti tampil kumuh dan bau badan prengus gara-gara hobi makan kambing, menyeruak tajam. Apalagi jika bau kaki yang tidak sedap juga ikut pamer gara-gara males menjaga kebersihan diri. Waduuuuuhhhh, ya jangan harap untuk mengharapkan sosok jelita macam Sandra Dewi atau Gita Gutawa datang mendekat. Mimpiiiii !!!!

  • Perempuan menghargai lelaki yang juga menghargai dirinya sendiri dengan menjaga kebersihan diri. Yah, standar akan meningkat jika Sang Jelita juga menerapkan standar diri yang juga tinggi. Gampangannya, Sang Jelita yang doyan ke salon dan spa, juga mengharapkan sosok Pangeran yang juga rajin memperhatikan dirinya, minimal kenal dengan berbagai merk parfum kelas atas. Tetapi Sang Jelita yang lebih peduli untuk up-grade pengetahuan daripada up-grade penampilan, tentu juga akan risih jika harus kencan dengan sosok Ivan Gunawan.

JIKA HARI BESAR TIBA…..

Oke, kamu sudah tahu namanya. Beberapa perbincangan pun sudah sukses dilalui. Merasa ada kecocokan dan ingin tahu lebih lanjut lewat kencan, ow, thats sweet. Nah, gimana supaya kencan tidak berakhir basi di keranjang sampah ?? :mrgreen:

  • Be Gentle

Perempuan sangat mudah termehek-mehek dengan para lelaki yang mampu memperlakukan mereka seperti seorang lady. Tidak usah harus gombal setengah mati dan memborong mawar, malah-malah kalau ketemu perempuan yang berhati singa, semua itu bisa jadi akan ditertawakan habis-habisan.

Rahasianya apa sih ??

– Jangan kelewat vulgar, hehehe. :mrgreen:

Maksudnya, pada pengalaman kencan pertama ini, wajar jika Sang Jelita berdandan agak lebih istimewa dibanding hari-hari biasa. Terpesona boleh dong, tapi ekspresikan dengan kata-kata yang lugas tapi membuat perempuan penasaran. Misal, kamu malam ini cantik banget. Eit, tapi awas, pandangan mata dijaga jangan sampai hanya terpaku di titik tertentu macam singa kelaparan, hihihihii.

Tangan juga tuh, jangan sampai kelewat ramah alias rajin menjamah. Perlakukan dia selayaknya boneka perselin yang harus dijaga hati-hati.

– Conversation.

Mendominasi pembicaraan adalah langkah bunuh diri. Apalagi kalo yang dibicarakan melulu kesuksesan diri, huuuu…kabur deh. Kecuali kalau si Dia berminat ketika kamu membicarakan deposit tabungan berapa juta, take home pay berapa, fasilitas yang didapat apa, dsb. Yah tapi itu kan berarti….. :mrgreen:

Beri si Jelita kesempatan untuk berbicara. Di sini kepiawaian Anda dalam mendorong dan merangsang menstimulir pasangan untuk lebih ekspresif bercerita, akan diuji. Apalagi jika si Dia tampak sangat nyaman dalam bercerita, mengalir lancar, bingo !! Kartu truf sudah di tangan^^

Dan nilai plu-plus jika Anda mampu membuat si Dia tertawa terpingkal-pingkal. Jika asmara bisa datang lewat perut, ternyata humor pun mampu membuat hati jatuh bertekuk lutut.

Lha, gimana kalau si Dia termasuk kategori nenek-nenek cerewet. Well, ga perlu susah-susah lagi untuk menstimulir to ?? Tinggal mencocokkan apakah isi pembicaraan saling nyambung, bisa mengalir lancar ga^^

– Saat makan !!!

Tampaknya sepele, tapi awas, kebanyakan gadis bisa sangat sensitif dalam hal ini. Apalagi kalau cara makan jorok, seperti kuli yang habis kerja rodi dan udah tiga hari ga makan, waduuuuhhhh…. Ditambah bersendawa keras-keras, ngupil, korek-korek gigi secara vulgar, nasi berceceran di sekitar piring, aduuuhhh iiiih jorok banget deh.

Tapi kalau tetap mo nekat, ya silakan saja. Jika si Dia tampaknya tidak keberatan, kemungkinan ada dua. Satu, cara dia makan juga sama joroknya. Kedua, si Dia adalah aktris yang hebat yang mampu berakting menyembunyikan rasa jijiknya. Tapi habis itu, langsung kabuuuurrr dari hadapan Anda.

Well, demikian tips-tips lumayan sesat yang berhasil dikumpulkan dari pengalaman pribadi perempuan-perempuan. Semoga bermanfaat dalam mengusir predikat jomblo dan tidak lagi harus merusuhi teman Anda yang sedang berasyik masyuk dengan kekasihnya, karena sekarang Anda pun punya acara sendiri, hihihhihih….. :mrgreen:

nostalgia bareng jojon, cahyono, uuk, gepeng, basuki, adi bing slamet, chica, joan tanamal, tety kadi, bimbo

Beberapa waktu yang lalu, pas ngubek-ngubek lemari tua yang umurnya lebih tua dari umurku sendiri.

Kaget aja liat isinya…..wooooww…..

*mohon maaf teruntuk yang fakir benwit*

*full gambar raksasa, hihihhihi*

Ini kaset religinya Bimbo….tapi tajuknya masih qasidah (jadi inget Nasyida Ria, grup kasidahan yang sempet populer itu) (album religinya Ungu, bukan kasidahan ya ??). Release tahun 1978 (wekkkk, saya sediri belon lahir), dan selain Bimbo (dan Iin), ada sosok Boncu dan Lolo. Who are they ??? Gimana mereka sekarang ???

*ternyata udah sedari dulu kolaborasi dengan Taufik Ismail*

Nahhhhh…ini masih kaset kasidahan-nya Bimbo, dengan Iin tapi tanpa Boncu dan Lolo. Perhatikan, tajuknya kasidahan, tapi baju yang mereka pakai sebagai kover kaset ini….wowww…. ^^

*Iin Parlina pake baju tube dress, mannnn !!!!*

Nah…ini kaset anak-anak favorit si Kembar, ponakan saya di rumah yang masih balita. Lagunya bagus-bagus, dengan lirik yang edukatif, dengan nada-nada simpel ceria tapi ga mekanik monoton mengerikan seperti lagu-lagunya Papa T Bob. Perhatikan, betapa imutnya Adi Bing Slamet. dan itu….itu…gaya rambut begini ngetren lagi sekarang….

Ini siapaaaaaaa lagi…..pas nemu kaset ini, keheranan….kok lenyap si penyanyi cilik ini….siapa pula, belum pernah dengar.

Tapi hebat dan nasionalis sekali, si Hana ini. Dari fisik, sepertinya beliau ini etnis Chinese, tapi lagu-lagu yang dia nyanyikan, semua lagu-lagu tradisional nusantara. Artis sekarang, mau ga ya, rekaman gini ?? Anak sekarang, tau ga ya, lagu-lagu ini…. *bersenandung Si Patokaan*

Waaaaa……yg ini no komen !!!! Tante Helen Sparingga dan Tante Meriem Bellinaaaaa !!!

Cuma mo bernostalgia gaya 80an….. make up-nya…bajunya…..Ohooooiiii….

Generasi 80an ?? ^^

*psssstt…..masih pake alamat rumah untuk fans yang mo kirim surat…hihihhi*

Lahhhhh ini, kaset paling tribal di antara tumpukan kaset kuno ortuku.

Lihat gayanya…..woww…..so 70ies….

Nah ini artis cilik 70an yang ngetop abis (pada maanya) itu dan gedenya sempet kesandung masalah narkoba….

(lihat wajah Joan, aku kok jadi inget baby-nya Ocha sih….)

Lhaaaaaa ini yang juga bikin heran…..ternyata ada juga kaset lawakan. Tidak cuma kaset lagu-lagu, ceramah religi (inget album-albumnya Zainuddin MZ), tapi lawak juga. Ini mengejutkan karena, setahu saya, pelawak-pelawak ini kental dengan aksi slapsticknya di panggung (gaya andalan mereka) (eh saya juga punya kasetnya Bagyo….tapi ndak ada kovernya).

Jadi berpikir, ide jadul jaman masih belum tobat (lha emangnya,,,, ?? :mrgreen: )

Gimana kalo ada kaset audio bokep ?? :mrgreen:

Ada yang mo cukup sedeng memproduseri ??? Ya kalo format kaset, sekarang ga laku kali ya. Format RBT aja… :mrgreen: 😆

*dipentungi FPI*

Kalo Bokap muter ini…..langsung anak-anaknya pada anteng….takut kuwalat :mrgreen:

Hmmm…dia ganteng juga ya….apa kabarnya dia sekarang ya ????

Eh, menurut Anda, beliau mirip siapa ?? Saya, demi melihat kacamatanya, kok teringat seseorang ya……

Ini anaknya salah satu personel Koes Plus, entah yang mana.

Wah jaman dulu, kaset anak-anak cukup laris juga ya…..

Sekarang kok enggak…..

artis sibuk nyaleg, artis jadi caleg

dibutuhkan untuk posisi : CALON LEGISLATIF

job description : koar-koar (pas kampanye), kalau sudah terpilih ya….memuluskan agenda partai lah

kriteria :

– artis, entah itu artis payu po ra payu

– usia tidak terlalu muda, tapi tua juga boleh

– penampilan fisik menarik (namanya juga artis)

– yang penting percaya diri, pengalaman tidak terlalu dibutuhkan

– tingkat pendidikan juga tidak jadi masalah

– skills ?? ah bisa diatur itu….

hmmm….bagaimana jika ada lowongan seperti itu di surat kabar media nasional edisi hari minggu, dan ditayangkan sehalaman penuh ??

well, fenomena artis nyalon jadi caleg atau partai merekrut artis jadi caleg, saya kok jadi inget dengan bidang pekerjaan yang saya sering geluti. seleksi dan rekruitment.

yah, biasanya, perusahaan jikalau hendak melakukan rekruitmen dan seleksi calon pegawai, kan sering tuh memakai jasa outsorcing. sebelumnya, perusahaan lewat jasa konsultan rekruitment dan seleksi, memasang iklan. kemudian setelah lamaran aplikan masuk, diseleksi. kemudian setelah terpilih kandidat, dipanggil untuk melakukan serangkaian test.

perusahaan ketika mencari calon pegawai pun biasanya juga tak sembarangan. ada banyak persyaratan yang mereka tetapkan, sesuai dengan posisi pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan. apalagi masa sekarang, dimana kompetisi dunia usaha semakin ketat, organisasi / perusahaan makin dituntut untuk menunjukkan performa prima atau tergilas dalam persaingan yang semakin kompetitif. mereka hanya mencari individu-individu yang sesuai dengan budaya perusahaan dengan kompetensi tinggi.

hmmmm..sekadar contekan aja nih, apa sih bedanya seleksi dan rekruitment ??

rekuritment adalah proses untuk mendapatkan orang yang tepat untuk fungsi dan jabatan yang tepat. proses penilaian biasanya dr CV. karena itu, filosofinya adalah PUT THE RIGHT MAN TO THE RIGHT PLACE.

sedangkan seleksi adalah proses peramalan, penilaian, atau penafsiran sejauh mana kandidat memenuhi syarat untuk posisi jabatan tersebut.

nah, proses seleksi dan rekruitment sekarang lebih rumit karena perusahaan menuntut supaya mereka diberi orang-orang dengan kualifikasi terbaik, yang sesuai dengan perusahaan mereka. bagi perusahaan-perusahaan bonafide, a bundle of jobs tidak lagi diartikan sebagai a bundle of tasks, KSA alias knowledge, skills, dan abilities.

ya !! skills saja sekarang tidak cukup !! perusahaan-perusahaan hebat itu, mereka mencari orang-prang yang KOMPETEN !!

nah, sekarang, mencermati fenomena perekrutan artis menjadi caleg, saya jadi bertanya-tanya. metode apakah yang mereka (partai) gunakan dalam proses perekrutan tersebut ?? apakah mereka menerapkan proses seleksi dan rekrutmen yang benar, seperti perusahaan-perusahaan besar itu ??

sedikit bocoran, perusahaan-perusahaan hebat yang tercatat di berbagai bursa saham dunia, lama menyadari bahwa peranan SDM sangat penting dalam kinerja perusahaan. karena itu tak segan-segan merkea berinvestasi yang cukup besar untuk SDMnya. mereka tak sayang untuk mengeluarka dana walau hasilnya tak dapat langsung mereka lihat, tapi nyata terasa untuk jangka panjang. sebut saja perusahaan-perusahaan kelas dunia, mereka sangat peduli dengan pengembangan SDMnya. dan itu semua mereka mulai dari awal, dari proses seleksi dan rekruitment.

dan……bagaimana dengan partai ???

ah…. *mimpi psikolog bidang industri*

andai partai-partai politik itu dikelola selayaknya mengelola perusahaan atau organisasi. dari mengelola kinerja para anggotanya, hingga pengembangan SDMnya. bahkan hingga ke masalah penggajian, tidak lagi berdasar senioritas atau lobby-loby tapi benar-benar berdasar kinerja….

*hayoooo…..partai mana yang mau sewa konsultan psikolog organisasi ????*

:mrgreen:

*siap-siap proposal*

menyakiti itu mudah

saya telah menyakiti seseorang.

entah bagaimana saya minta maaf. masih berhakkah saya untuk meminta maaf apalagi mendapatkannya ??

begitu mudah menyakiti seseorang, tidak perlu ke fisik dan membutuhkan tenaga untuk mengayunkan badik.

ejek saja keadaan fisiknya. betapa gendutnya dia, betapa jeleknya dia, betapa tidak berkelasnya dia. dll.

tidak usah dengan pemikiran njelimet. malah, sampaikan dengan santai, lepas, dan tawa.

kamu tidak akan pernah tahu, seberapa sakitnya dia. jangan-jangan kamu malah tidak menyadari, kamu telah menyakitinya ??

oh, tidak perlu kau sampaikan langsung kepada yang bersangkutan. sampaikan saja kepada pacarnya, kepada temannya, kepada pihak kedua, ketiga, dst. nanti juga sampai kepada yang bersangkutan.

untuk apa sih, tertawa di atas kekurangan fisik orang lain ?? untuk apa sih, mencela dan mengejek keadaannya ?? apa sih, yang didapat ??

maaf….kata itu takkan pernah cukup terucap….

aku tahu itu salahku. aku tidak menyaring apa-apa yang keluar dari mulut teman-temanku. aku juga tidak tahu apa maksud mereka dengan mengataimu demikian. senangkah mereka telah menyakitimu ?? padahal aku juga tersakiti. dan aku sakit, melihatmu sakit.

dinamika menjelang ramadhan

hari ini, di berita televisi, muhammadiyah sudah menyiarkan press release, berdasarkan perhitungan, ramadhan jatuh tanggal satu september.

berarti masih sekitar 2,5 minggu lagi. tapi saya sudah merasakan ketidakenakan di hati.

di televisi dan di radio, sudah mulai marak iklan-iklan yang memanfaatkan momentum ramadhan. atau bahasa kasarnya, menjual ramadhan. dan saya sangat membenci itu.

ramadhan dan lebaran, dihargai sebatas pada komoditi dan konsumsi. apalagi sempet denger di radio, iklan obat kumur. dialognya, si bos nanya, sudah siapkah karyawan menghadapi lebaran. dijawab, jangankan ramadhan, lebaran pun sudah siap, yaitu dengan beli baju baru, dll yg serba baru.

blaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh !!!! muak saya.

saya bukan orang yg cukup religius, jujur saja.

tapi saya sangat bersedih hati dan muak, jikalau ramadhan ke mall-mall ato superkampret. duh Gusti….sepertinya ibadah telah berpindah ke ka’bahnya konsumtivisme ini.

muak dengan betapa ramadhan dan lebaran dihargai sebatas takjilan, menu-menu berbuka dan sahur yang diada-adain walo itu sampe jebol tabungan, sebatas pakaian baru, sebatas lapar dahaga.

aku rindu dengan kesejatian, walau saya bukan orang yg religius. gelisah rasanya melihat televisi ato dolan ke mall.

betapa orang selama ramadhan bekerja keras untuk mendapatkan rejeki lebih, tujuannya supaya dihabiskan belanja untuk lebaran. ga cuma golongan SES B ke atas, tapi juga ke bawah. bahkan rela bela-belain nyopet, nyolong, dsb untuk belanja lebaran, biar kalo mudik kampung keliatan necis karena yang serba melekat dan menggantung di badan, baru semua.

beberapa hari menjelang ramadhan berakhir, biasanya makin sering saya berdoa, supaya ndak usah ada lebaran. ramadhan terus saja. jadi kesempatan untuk belanja sambil beramal terus ada. ndak seperti lebaran, yang merupakan kesempatan untuk pamer. dari pamer baju sampe pamer ibadah.

seandainya, uang yang dibelanjakan untuk hal-hal ndak perlu yang ditujukan untuk pamer lebaran itu, dipakai untuk memberi beasiswa anak-anak penjaga mercu suar, penjaga pos lintasan kereta api, polisi kelas kere, jagawana (kemaren baca di kompas, gaji mereka sebulan 500rebu dengan jam kerja tak terbatas), petugas kebersihan alias pasukan kuning, sopir ambulan, dll yang mungkin mereka setiap lebaran ndak pernah menikmati indahnya sukacita ala hedonisme itu….

owalah urip…urip…..

Mengikuti drama Artalyta-Urip Tri Gunawan, makin hari makin lucu (sisi komedi) tapi ada juga sisi detektifnya (action). Seperti yang terungkap, bahwa Urip ternyata sempat memeras mantan kepala BPPN, Glenn MS Yusuf, sebesar satu milyar. Wow, S E M I L Y A R !!!

Cara-cara yang Urip pake pun sangatlah tengik, membuat saya habis komentar terbitlah posting tentang ini, hihihihi.

Saya jadi ingat dengan film yang saya tonton beberapa hari yang lalu, Man of Fire, yang dibintangi Denzel Washington dan Dakota Fanning. Kisahnya sih sederhana saja, kisah tentang penculikan dan pemerasan anak-anak di Mexico yang lazim terjadi, dan pada akhirnya malah mengungkap tentang praktek busuk korupsi para polisi dan pelaku hukum di Mexico. Saking busuknya praktek korupsi tersebut, sampai-sampai ada semacam persaudaraan yang melindungi para polisi korup tersebut sehingga kebal oleh hukum. Selain itu, lebih busuk lagi, ketika uang yang diserahkan untuk menebus bocah yang diculik penjahat, ternyata dicuri oleh polisi, mengakibatkan si bocah gagal diserahkan kepada orang tuanya (dibunuh ?? lebih jelasnya, nonton sendiri aja :mrgreen: ).

Pada akhirnya, Denzel Washington, berbekal pengalaman dia sebagai special agent, melakukan tindakan di luar sistem. Dia bertindak brutal, menginterogasi dengan melakukan praktek penyiksaan bahkan membunuh, dengan satu tujuan; mengungkap siapa sebenarnya pelaku penculik bocah yang sangat disayanginya tersebut. Ya, dia balas dendam, karena dia terlanjur sakit hati melihat hukum yang berlaku di Mexico tak bisa menyentuh pelaku / bahkan membuka tabir apa yang sebenarnya terjadi.

Saya tidak menyudutkan polisi Indonesia disini, itu hanya contoh film tersebut (sudah cukup polisi dicerca dan dihina, sudah saatnya polisi juga diapresiasi). Praktek-praktek kebusukan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang notabene harusnya menegakkan hukum/aturan tapi malah membengkokkan hukum/peraturan demi keuntungan pribadi.

Kisah nyata, dialami oleh seorang teman, dimana dia hampir mengalami tindakan pemerasan oleh oknum pajak. Oknum tersebut memanfaatkan keawamannya tentang pajak, dan memberlakukan pajak usaha yang sangat tinggi tanpa melihat situasi yang sebenarnya terjadi. Ternyata ujung-ujungnya adalah ‘kerja sama’. Owalaaaahhhh….

Melihat praktek-praktek tengik nan busuk yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut, seringkali membuat naluri kebenaran dan keadilan kita terusik. Dan jika emosi yang berperan, ingin rasanya memberlakukan tindakan ‘balas dendam’, hutang nyawa dibayar nyawa, semacam itulah. Keinginan untuk melakukan tindakan di luar sistem yang berlaku.

Mungkin karena itu, saya (dan mungkin beberapa orang) merindukan sosok-sosok ‘pahlawan’ yang bertindak di luar sistem seperti Steven Seagal membabat kaum industrialis usahawan yang ternyata teroris lingkungan, Batman yang merontokkan penjahat-penjahat di kota dimana penegakan hukum seperti impoten, dan Denzel Washington yang berani mati dan brutal demi membuka tabir kebenaran.

*tiba-tiba mikir, tapi kenapa ya, kok saya eneg banget dengan tindakan brutal di luar sistem yang dilakukan FPI dan tindakan-tindakan sejenisnya. Sebaliknya saya tepuk tangan dan ikutan bersorak dengan aksi-aksi di luar sistem seperti yang dinarasikan oleh film-film itu. Andai narasi di film-film itu terjadi di dunia nyata, apa reaksi saya ya…..*

* sepertinya kalau yang bertindak di luar sistem dengan alasan penegakan moral, itu yang bikin saya eneg, hehehe… :mrgreen: *

mengubah paradigma tentang air

* si pongge kehausan dan minum di kolam ikan, lucunya ikan-ikan malah mendekat dan mengerubungi lidahnya yang berkecipak*

Prens, sekarang musim kemarau nih. Di beberapa daerah, jamak terdengar berita kesulitan air. Bahkan tadi pagi saya dengar di berita, daerah Indramayu dan Cirebon, juga mengalami hal yang sama. Bagi mereka yang hidup di daerah tandus dan sulit air pada musim sekarang ini, air menjadi sedemikian berharganya hingga air kotor di telaga pun dimanfaatkan. Mereka rela tidak mandi beberapa hari, demi air yang ada dimanfaatkan untuk prioritas kebutuhan minum dirinya dan ternaknya.

Sementara, di daerah yang air bersih relatif tidak bermasalah, berita-berita tesebut seperti angin lalu. Demikian juga perilaku warganya terhadap air, masih cuek beibeh, mentang-mentang sejauh mata memandang, air masih mengalir deras di kran-kran.

Saya sangat prihatin dan sebenarnya mangkel sih, kalau melihat perilaku orang-orang yang cuek dengan air. Misal di tempat cuci tangan di resto-resto fast food. Benar-benar geregetan dan mangkel berat, liat orang-orang itu cuci tangan, sementara menggosok tangan dengan sabun (dan kalau anak-anak, mainan dengan busa sabun) dan air di kran mengalir deras tanpa dipakai. Uuuuuuuuuuuugggghhh, kenapa tidak dimatikan dulu kalau tidak dipakai, sabunan, trus baru dihidupkan lagi kran-nya dan cuci tangan lagi ?? Itu juga, orang tua-orang tua sontoloyo yang membiarkan anaknya mengadopsi perilaku yang salah terhadap air, mainan air dan membuang-buangnya, tanpa diperingatkan.

Kalian pikir, air bersih itu mudah ????????? Sontoloyo !!

Saya tanya pembaca, saya tantang pembaca. Ketika pembaca sedang ritual sikat gigi dengan air kran, sementara pembaca sibuk menggosok gigi, apakah air kran dibiarkan menyala tanpa dimatikan terlebih dahulu ??

Bagaimana jika kemudian Anda tiba-tiba berpindah tempat berada di daerah yang sangat minim air bersih ?? Jangankan untuk sikat gigi, untuk minum saja kesusahan dan harus membeli relatif mahal. Wah, tapi ndak tau ya, pembaca kan kebanyakan secara ekonomi cukup mampu. Jadi mungkin cara penyelesaiannya, beli air kemasan saja. Bahkan bisa jadi, untuk mandi saja beli air kemasan galonan, jika tinggal di daerah sulit air seperti yang disebutkan tadi.

Saya tantang sekali lagi. Jika Anda menyaksikan kran yang tidak tertutup sempurna, entah karena krannya bodhol atau sebelumnya ada pengguna sontoloyo bin moron cuek tidak menutupnya lagi, apa yang Anda perbuat ??

Karena saya sering nih, nemu yang beginian di kampus atau public space gitu. Uggghhh…bener-bener geregetan saya.

Sekarang, jika lagi jeng-jeng dan berjumpa dengan air sungai yang mengalir, airnya bening, bersih, apa yang ada dalam benak Anda ?? Apa yang Anda pikirkan ??

Itu saja deh, tantangan saya buat Anda-Anda sekalian….. 😛