cinta dan sebiji pongge

Kopdar duren yang diadakan di rumah ketua kelas bersama para plurkers dan Cah Andong, berbuah manis. Selain rasa puas dan mabok duren (duren yang dipilihin oleh papahnya Momon, manis-manis), ternyata juga memberi manfaat jangka panjang.

Tak percaya ??

Saat kopdar duren tersebut berlangsung, saya sudah cerewet bin riwil mengingatkan kalau pongge-pongge alias biji duren yang ada, jangan dibuang. Semua akan saya bawa pulang.

Dan hari ini (saya nulis ini Selasa dini hari), Si Dia yang selama ini menampung pongge-pongge itu, Senin tanggal 24 kemarin telah menanam atau membibitkan 120 pongge yang telah bertunas. Rupanya, selama dalam masa penyimpanan, pongge-pongge tersebut telah bertunas. Masih ada sekitar 30an pongge lagi yang menunggu untuk ditanam.

Manis sekali, melihat hasil kopdar tersebut membuahkan hal yang baik (dance).

Waktu ditanya, habis berapa untuk membibitkan hampir 150 pongge tersebut, ternyata tidak banyak. Pupuk, tinggal minta ke kandang sapi tetangga, dan pupuk segar berkualitas bagus (pupuk organik, cing!) langsung disetor. Sekam, juga tinggal minta ke penggilingan padi dan ladang sawah di sekitar rumah. Jadi tinggal beli polybag-nya sahaja. Sudah begitu, memasuki musim penghujan, jadi ndak perlu repot-repot menyiram.

Mudah-mudahan, seminggu lagi, tunas-tunas tersebut semakin bertumbuh. Menyimbolkan harapan baru dan untuk kebaikan semua. Pada akhirnya juga, menyimbolkan cinta kami yang (pengennya) juga memunculkan tunas-tunas kebaikan, harapan, dan cinta.

bibit-duren1

bibit-duren2

*doh, tanggalnya salah, lupa ngeset tanggal*

Siapa yang mau meniru atau menyusul kami ?? :mrgreen:

*Judul diadaptasi dari film lawas Cinta dan Sepotong Roti*